Berhenti Merokok! Termasuk dari 6 Cara Mengobati Hiperglikemia atau Gula Darah Tinggi

Rabu 13 Maret 2024, 11:15 WIB
Ilustrasi - Berhenti Merokok! Termasuk dari 6 Cara Mengobati Hiperglikemia atau Gula Darah Tinggi (Sumber : Freepik.com).

Ilustrasi - Berhenti Merokok! Termasuk dari 6 Cara Mengobati Hiperglikemia atau Gula Darah Tinggi (Sumber : Freepik.com).

SUKABUMIUPDATE.com - Hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah (glukosa) di atas normal. Glukosa adalah sumber energi utama tubuh Anda, dan berasal dari makanan yang Anda makan.

Orang yang mengalami hiperglikemia dapat diobati namun bergantung pada berbagai faktor, termasuk berapa lama dan seberapa sering Anda mengalami serangan serta seberapa parah hiperglikemia Anda. Usia, kesehatan secara keseluruhan, dan fungsi kognitif juga sangat berpengaruh.

Berikut ini ada beberapa cara untuk mengobati hiperglikemia dengan menjalani hidup sehat, sebagaimana dihimpun dari verrywellhealth.

Baca Juga: Sering Haus dan Buang Kecil Berlebihan? Bisa Jadi Gejala Gula Darah Tinggi (Hiperglikemia)

1. Gaya Hidup

Manajemen gaya hidup adalah faktor paling penting dalam mengobati hiperglikemia. Kunci modifikasi gaya hidup adalah mendapatkan dukungan dan konsisten. Penyedia layanan kesehatan atau dokter tempat Anda berobat juga harus memberi Anda pengetahuan, seperti:

  • Memahami bagaimana hiperglikemia mempengaruhi kesehatan fisik dan mental Anda
  • Menjadikan Tubuh Anda aktif
  • Memantau gula darah Anda
  • Mengatasi kondisi Anda

Obat diabetes bisa saja secara khusus digunakan untuk mendukung perubahan gaya hidup secara keseluruhan. Tapi faktanya, jika Anda tidak mengubah gaya hidup dan hanya mengandalkan obat-obatan, obat-obatan tersebut pada akhirnya akan berhenti efektif. Anda kemudian perlu menambahkan lebih banyak obat untuk mengendalikan gula darah.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Gula Darah Tinggi di Malam Hari, Ini Cara Mengatasinya

2. Diet

Karbohidrat paling berdampak pada gula darah. Mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah berlebihan, seperti biji-bijian olahan (roti putih, roti gulung, bagel, cookies, nasi, pasta, kerupuk, manisan), makanan manis, dan minuman manis dapat meningkatkan risiko hiperglikemia.

Oleh karena itu, mengonsumsi makanan karbohidrat terkontrol dan dimodifikasi yang kaya serat dapat membantu Anda mengelola gula darah. Mungkin Anda harus mencoba makanan seperti nasi merah, quinoa, bayam, oat, dan roti gandum, brokoli, seledri, paprika, selada dan kubis

3. Olahraga

Menghentikan aktivitas dalam waktu lama dan menghindari duduk dalam waktu lama dapat mencegah diabetes tipe 2 bagi mereka yang berisiko. Olahraga juga dapat membantu Anda mencapai kontrol glikemik jika Anda menderita diabetes. Itu karena olahraga dapat membantu mengurangi hiperglikemia dengan membakar glukosa.

Baca Juga: Mengenal Asam Urat: Penyebab, Gejala dan 6 Cara Untuk Mencegahnya

Misalnya, jalan-jalan setelah makan besar bisa membantu membakar kelebihan gula dalam darah. Olahraga teratur juga penting untuk mengendalikan berat badan, yang dapat mengurangi hiperglikemia dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Ada kalanya Anda harus menghindari olahraga saat gula darah Anda tinggi. Jika gula darah Anda di atas 240 mg/dL dan Anda memiliki keton, sebaiknya hindari olahraga. Berolahraga dengan keton dapat meningkatkan gula darah Anda lebih tinggi lagi.

Sebelum memulai rutinitas olahraga apapun, pastikan Anda sudah mendapat izin dari dokter atau penyedia layanan kesehatan Anda.

Baca Juga: Asam Urat: Rekomendasi Makanan untuk Dimakan dan Apa Saja yang Harus Dihindari

4. Menurunkan Berat Badan

Penurunan berat badan bermanfaat untuk menurunkan gula darah karena meningkatkan sensitivitas insulin.

Menurut ADA (American Diabetes Association), penurunan berat badan secara perlahan dan terus-menerus dapat menunda perkembangan pradiabetes menjadi diabetes tipe 2, serta bermanfaat dalam pengelolaan diabetes tipe 2.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dengan mengikuti diet sangat rendah kalori sebenarnya dapat menyembuhkan diabetes. Hal ini berlaku bahkan bagi orang yang telah menderita diabetes selama minimal enam tahun.

Baca Juga: Sahur Gak Perlu Bingung, 8 Rekomendasi Makanan dan Minuman yang Aman untuk Penderita Asam Urat

Penting untuk dicatat bahwa penurunan berat badan kemungkinan besar akan menurunkan hiperglikemia pada tahap awal diabetes atau pradiabetes, ketika tubuh masih mempertahankan kapasitasnya untuk mensekresi insulin.

Cara yang baik untuk memulai adalah dengan menurunkan sekitar 5% berat badan Anda. Biasanya, semakin banyak berat badan yang Anda turunkan, semakin rendah pula gula darah Anda.

Jika Anda mengonsumsi obat sambil menurunkan berat badan dan menyadari bahwa gula darah Anda rendah, obat Anda harus diganti atau dihentikan.

Baca Juga: Cara Menurunkan Gula Darah Secara Alami, Simak 7 Tips Ubah Pola Makan dan Gaya Hidup

5. Berhenti Merokok

Merokok mungkin mempunyai peran dalam hiperglikemia, khususnya dalam perkembangan diabetes tipe 2. Jika Anda menderita pradiabetes atau berisiko tinggi terkena diabetes, berhenti merokok dapat membantu mencegah diabetes dan hiperglikemia.

6. Memantau Gula Darah

Tampaknya ada korelasi antara pemantauan gula darah dan penurunan A1C pada pasien diabetes tipe 1. A1C sendiri adalah Pemeriksaan HbA1c atau hemoglobin A1C test, yakni sebuah pemeriksaan menggunakan sampel darah untuk digunakan mendiagnosis diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Pemantauan gula darah secara teratur dapat membantu penderita diabetes mengevaluasi respons mereka terhadap terapi dan mengelola gula darah tinggi.

Setelah Anda mengetahui pola gula darah tinggi, Anda dapat mengambil tindakan untuk mengobati dan mencegahnya dengan menguji gula darah dan pola trennya. Semakin cepat Anda menyadari hiperglikemia Anda, semakin cepat Anda dapat melakukan perubahan.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa