Berikut 4 Penyebab Hipoglikemia atau Gula Darah Rendah pada Bayi yang Jarang Diketahui

Selasa 12 Maret 2024, 18:07 WIB
Ilustrasi Penyebab Hipoglikemia atau Gula Darah Pada Bayi. (Sumber : pexels.com /@Rene Asmussen)

Ilustrasi Penyebab Hipoglikemia atau Gula Darah Pada Bayi. (Sumber : pexels.com /@Rene Asmussen)

SUKABUMIUPDATE.com - Dokter biasanya mendeteksi hipoglikemia atau gula darah rendah pada bayi saat masih di rumah sakit. Mereka tidak memulangkan bayi penderita hipoglikemia sebelum gula darahnya stabil.

Akan tetapi biasanya hipoglikemia dapat bertahan ataupun muncul kembali di lain waktu. Jika hipoglikemia terjadi 48 jam setelah lahir, ini mungkin merupakan tanda dari kondisi yang mendasarinya.

Hipoglikemia pada bayi baru lahir bisa diobati. Karena jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang. Orang tua dan pengasuh yang melihat gejala hipoglikemia harus bertindak cepat.

Seorang dokter mungkin merekomendasikan pemberian gel gula, memberikan makanan yang lebih teratur, atau menambah ASI dengan susu formula.

Pada artikel ini, pelajari tentang tanda-tanda hipoglikemia pada bayi baru lahir. Artikel ini juga membahas penyebab, pengobatan, dan pencegahan.

Baca Juga: Suka Makanan Manis Tapi Punya Masalah Gula Darah? Ini 8 Tips Menikmatinya

Tidak semua bayi yang memiliki hipoglikemia mempunyai gejala, terutama pada tahap awal. Oleh karena itu, banyak rumah sakit dan pusat bersalin menguji glukosa darah saat lahir untuk bayi yang berisiko dan secara berkala setelahnya.

Kebanyakan dokter menganggap glukosa darah di bawah 47 miligram per desiliter (mg/dl) sebagai definisi hipoglikemia pada bayi baru lahir.

Ketika bayi mengalami gejala, orang tua atau pengasuhnya mungkin memperhatikan :

● perubahan warna seperti biru atau putih pada bibir dan kulit
● kurangnya minat untuk makan
● otot yang lemah atau terkulai
● energi rendah
● suhu tubuh rendah
● kejang

Hipoglikemia mungkin menjadi lebih parah jika glukosa darah terus menurun atau tetap rendah selama 3 hari atau lebih.

Bayi biasanya mengalami hipoglikemia sementara segera setelah lahir. Jika ini terjadi, dokter akan memantau glukosa darahnya untuk melihat apakah glukosa kembali normal. Jika ya, pengobatan mungkin tidak diperlukan. Namun, jika bayi menunjukkan tanda-tanda hipoglikemia dalam beberapa hari, minggu, atau bulan setelah lahir, segera hubungi dokter.

Dokter mungkin menyarankan pemberian ASI, susu formula, atau campuran glukosa dan air, jika ada, untuk mencoba meningkatkan kadar gula darah bayi. Mereka mungkin juga merekomendasikan mengunjungi pusat kesehatan untuk mendapatkan tes glukosa darah.

Apa penyebab hipoglikemia pada bayi baru lahir?

Dikutip dari medicalnewstoday, ada beberapa alasan mengapa bayi baru lahir bisa mengalami hipoglikemia. Berikut beberapa penyebabnya :

1. Hipoglikemia transisi

Penurunan glukosa darah adalah bagian biasa transisi ke kehidupan di luar rahim. Ini dikenal sebagai hipoglikemia transisi. Selama penurunan ini bersifat sementara dan ringan, biasanya tidak membahayakan bayi.

Hipoglikemia transisi ini terjadi karena di dalam rahim, janin mendapat nutrisi dari plasenta melalui tali pusat. Tepat setelah lahir, petugas kesehatan menjepit dan kemudian memotong tali pusat, sehingga menghentikan pasokan glukosa yang biasa diberikan kepada bayi. Biasanya, hipoglikemia transisi akan terkoreksi dengan cepat ketika bayi mulai menyusu secara teratur.

Namun, pada beberapa bayi, penurunan ini terlalu besar sehingga menyebabkan kadar glukosa darah sangat rendah.

2. Makanan yang tidak memadai

Beberapa bayi tidak mendapat cukup makanan saat lahir. Hal ini dapat terjadi ketika ada penundaan pemberian ASI, ketika orang tua atau pengasuh tidak memberikan makan lebih awal atau sesuai permintaan, atau ketika ada masalah dengan pasokan ASI.

3. Kondisi medis

Ada berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan kesulitan makan pada bayi baru lahir atau kesulitan menyerap dan menyimpan energi. Hal ini dapat menjadi penyebab hipoglikemia yang persisten. Beberapa contoh kondisi yang dapat menyebabkan atau meningkatkan kemungkinan hal ini meliputi:

● hiperinsulinisme kongenital
● hipotiroidisme
● galaktosemia
● intoleransi fruktosa
● Sindrom Beckwith-Wiedemann
● Sindrom Soto
● Sindrom Costello

4. Efek Samping Steroid antenatal

hipoglikemia adalah efek samping yang umum dari obat steroid betametason. Terkadang, dokter memberikan obat ini satu kali saja kepada ibu hamil yang berisiko mengalami kelahiran prematur, karena dapat mempercepat perkembangan paru-paru janin. Studi ini menemukan bahwa penundaan penjepitan tali pusat dapat memberikan perlindungan terhadap efek samping ini pada bayi prematur akhir.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa