SUKABUMIUPDATE.com - Bagi mereka yang mengidap diabetes tipe 1 atau tipe 2 umumnya menyadari gejala yang menyertai gula darah tinggi. Salah satu gejala gula darah tinggi nonspesifik yang sering dialami penderita diabetes adalah kelelahan .
Namun, bagi orang-orang yang baru didiagnosa mengidap penyakit ini atau mereka yang memiliki kadar gula darah normal atau pradiabetes, gejala gula darah tinggi mungkin tidak terlalu terlihat. Sulit membedakan antara gejala gula darah tinggi dan penyakit lain karena beberapa gejala tidak spesifik.
Mengapa Gula Darah Tinggi Menyebabkan Kelelahan?
Kelelahan adalah salah satu gejala gula darah tinggi yang paling umum. Pada penderita diabetes, hal ini disebut dengan kelelahan diabetes. Banyak orang dengan kondisi ini merasa lelah sepanjang waktu terlepas dari seberapa baik mereka tidur atau makan dan apakah mereka berolahraga secara teratur.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Gula Darah Tinggi di Malam Hari, Ini Cara Mengatasinya
Penelitian menunjukkan bahwa hingga 68% penderita diabetes mengalami kelelahan. Namun, kelelahan tidak hanya terjadi pada penderita diabetes. Hal ini juga dapat terjadi pada orang dengan kadar gula darah normal atau pradiabetes jika mereka mengalami lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Kondisi tertentu juga dapat menyebabkan kelelahan, seperti:
- Kualitas tidur yang buruk
- Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti kualitas pola makan yang buruk, melewatkan waktu makan, kurang berolahraga, dan asupan kafein atau alkohol yang berlebihan
- Anemia
- Kegemukan
- Fibromialgia
- Komplikasi diabetes, seperti neuropati, gagal jantung , atau penyakit ginjal
- Hipotiroidisme
Ketika tubuh mengalami lonjakan kadar gula darah, tubuh berusaha keras untuk memproduksi cukup insulin untuk menyeimbangkan gula darah. Jika insulin tidak mencukupi atau tubuh tidak merespons insulin sebagaimana mestinya, tubuh Anda akan mulai menarik lemak untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan.
Baca Juga: Cara Menurunkan Gula Darah Secara Alami, Simak 7 Tips Ubah Pola Makan dan Gaya Hidup
Cara Mengidentifikasi Lonjakan Gula Darah
Kelelahan dikaitkan dengan berbagai kondisi lain, serta kehidupan sehari-hari dan pemicu stres lainnya, sehingga kelelahan saja tidak dapat memberitahu Anda apakah Anda mengalami lonjakan gula darah.
Penderita diabetes dianjurkan untuk memeriksa kadar gula darahnya untuk mendeteksi perubahan mendadak. Ini adalah salah satu cara mereka dapat mengidentifikasi kapan lonjakan gula darah terjadi.
Penyebab paling umum dari gula darah tinggi ( hiperglikemia ) adalah produksi insulin yang tidak tepat. Insulin merupakan hormon yang bertugas mengatur kadar gula darah, dan jika tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup tinggi atau tidak diproduksi sama sekali dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi.
Baca Juga: Ciri Gejala Gula Darah Tinggi yang Terjadi Pada Orang Tanpa Diabetes
Cara Mencegah Kelelahan Diabetes
Lonjakan gula darah yang menyebabkan kelelahan dapat dihindari dengan beberapa strategi, antara lain seperti yang dikutip dari verrywellhealth:
Makan makanan seimbang: Dengan menyeimbangkan makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein, lonjakan gula darah dapat dihindari. Penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas makronutrien, serta jumlahnya, memainkan peran penting dalam seberapa baik tubuh memecah makanan dan seberapa baik insulin merespons makanan.
Makanan terbaik untuk dipilih adalah makanan yang dicerna secara perlahan, seperti quinoa, kacang-kacangan, protein tanpa lemak, buah segar, dan produk susu. Dengan mengonsumsi jenis makanan tersebut, kadar gula darah akan naik lebih lambat dan lebih stabil.
Berolahraga secara teratur: Berolahraga secara konsisten telah terbukti membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Jenis olahraga tidak terlalu menjadi masalah, dan baik olahraga dengan intensitas tinggi maupun intensitas sedang memberikan hasil yang sama. Ahli endokrinologi umumnya menganjurkan orang berolahraga setelah makan.
Mengganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks: Mengonsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, makanan penutup, keripik, dan sereal sarapan semuanya dapat menyebabkan lonjakan gula darah karena cepat dicerna. Sebaliknya, karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat.
Contohnya termasuk oat, kacang-kacangan, beras merah, quinoa, dan roti gandum utuh. Dengan memilih karbohidrat kompleks dibandingkan karbohidrat olahan dalam porsi sedang, Anda dapat menghindari lonjakan gula darah.
Mengonsumsi vitamin dan mineral: Memastikan Anda mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah, terutama jika menyangkut magnesium dan kromium.
Penelitian telah menunjukkan bahwa menggabungkan magnesium dengan kromium dapat meningkatkan resistensi insulin sehingga membantu mengurangi lonjakan kadar gula darah.
Jangan Stres: Stres dapat memainkan peran besar dalam kadar gula darah. Mempraktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, latihan pernapasan, atau membuat jurnal dapat membantu menurunkan tingkat stres dan pada gilirannya mencegah lonjakan gula darah.