SUKABUMIUPDATE.com - Serangan kecemasan atau Anxiety Attack cenderung terjadi sebagai respons terhadap pemicu stres tertentu dan dapat berkembang secara bertahap, sedangkan serangan panik atau Panic Attack dapat terjadi secara tidak terduga dan tiba-tiba. Keduanya mungkin mengindikasikan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Akan tetapi, banyak dari kalangan masyarakat mengira bahwa serangan panik dan kecemasan adalah dua hal yang serupa, dan keduanya memiliki banyak gejala emosional dan fisik yang sama. Akan tetapi keduanya jelas berbeda. Meski begitu, seseorang dapat mengalami kecemasan dan serangan panik secara bersamaan.
Misalnya, seseorang mungkin mengalami kecemasan saat mengkhawatirkan situasi yang berpotensi menimbulkan stres, seperti presentasi penting di tempat kerja. Ketika situasi tersebut tiba, maka kecemasan dapat berujung pada serangan panik.
Baca Juga: Kecemasan dan Serangan Panik, Kenali Gejala serta Penyebabnya di Malam Hari
Mengutip dari laman Healthline, ternyata serangan panik dan serangan kecemasan dapat menyebabkan gejala fisik dan emosional, antara lain :
● Mengalami ketakutan dan kekhawatiran berlebih.
● Merasa kesulitan dalam hal apapun.
● Mengalami takut mati atau kehilangan kendali.
● Rasa keterpisahan dari dunia (derealisasi) atau diri sendiri (depersonalisasi).
● Jantung berdebar-debar atau detak jantung yang dipercepat.
● Nyeri pada dada.
● Merasakan sesak napas.
● Merasa sesak di tenggorokan atau perasaan seperti tersedak.
● Mulut terasa kering.
● Berkeringat berlebih.
● Menggigil atau merasa panas.
● Gemetaran atau badan gemetar.
● Merasa mati rasa atau kesemutan (paresthesia).
● Mual, sakit perut, atau sakit perut.
● Sakit kepala.
● Merasa akan pingsan atau pusing.
Mungkin sulit untuk mengetahui apa yang sedang dialami, apakah hal itu merupakan kecemasan atau serangan panik. Maka dari itu, untuk membedakannya ingatlah hal berikut ini :
● Penyebabnya : Kecemasan biasanya terkait dengan sesuatu yang dianggap membuat stres atau mengancam. Akan tetapi, pada kasus serangan panik, hal ini tidak melulu disebabkan karena pemicu stres. Namun, mereka paling sering terjadi secara tiba-tiba.
● Tingkat kesusahan : Kecemasan bisa terjadi dalam beberapa tingkat, mulai dari ringan, sedang, atau berat. Misalnya, kecemasan mungkin muncul di benak seseorang saat melakukan aktivitas sehari-hari. Namun sebaliknya, serangan panik kebanyakan dapat menimbulkan gejala yang parah dan mengganggu.
● Fight or flight : Selama serangan panik, respons otonom tubuh akan melawan atau lari mengambil alih. Dan gejala fisik seringkali lebih intens dibandingkan gejala kecemasan.
● Kecepatan timbulnya : Meskipun kecemasan dapat muncul secara bertahap, akan tetapi pada kasus serangan panik, hal ini biasanya akan muncul secara tiba-tiba.
● Efek : Serangan panik biasanya akan memicu kekhawatiran atau ketakutan terkait serangan berikutnya. Dan hal ini mungkin berdampak pada perilaku penderitanya, sehingga kamu akan menghindari tempat atau situasi yang dianggap berisiko terkena serangan panik.