SUKABUMIUPDATE.com - Makanan yang dikonsumsi selama puasa dapat mempengaruhi kadar gula darah seseorang, terutama saat berbuka puasa.
Gula darah, atau glukosa darah, adalah kadar glukosa (gula) dalam darah seseorang. Glukosa adalah sumber utama energi bagi tubuh dan sangat penting untuk menjaga fungsi otak dan tubuh yang optimal.
Menjadi penting diketahui tentang sederet makanan yang dapat menjadi pemicu naiknya kadar gula darah saat puasa. Apa saja? Simak daftarnya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
Makanan Saat Puasa yang Bisa Memicu Gula Darah Naik
1. Makanan tinggi gula
Makanan yang mengandung banyak gula sederhana, seperti minuman bersoda, permen, kue-kue manis, dan makanan pencuci mulut lainnya, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat setelah dikonsumsi.
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kecemasan Agorafobia
2. Makanan tinggi karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana, seperti roti putih, nasi putih, kue, kentang, dan produk olahan tepung lainnya, dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
3. Makanan tinggi lemak
Makanan yang tinggi lemak, terutama jika mengandung lemak jenuh atau trans, dapat memperlambat penyerapan glukosa oleh tubuh dan menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
4. Makanan olahan
Makanan yang diolah dan mengandung banyak tambahan seperti pengawet, pemanis buatan, dan pewarna makanan dapat mengandung jumlah gula tambahan yang tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
5. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol dapat meningkatkan kadar gula darah, terutama jika dikonsumsi tanpa makanan. Selain itu, minuman beralkohol juga dapat menyebabkan hipoglikemia (penurunan kadar gula darah) pada beberapa orang setelah beberapa jam.
Baca Juga: 8 Ciri Anak Stres Sendiri Karena Kurang Kasih Sayang Orang Tua
Untuk mengontrol kadar gula darah selama puasa, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan rendah gula, karbohidrat kompleks, serta tinggi serat.
Contoh makanan yang sehat untuk berbuka puasa termasuk buah-buahan segar, sayuran, sumber protein tanpa lemak, biji-bijian utuh, dan sumber karbohidrat kompleks seperti roti gandum atau nasi merah.
Selain itu, penting untuk menghindari makanan dan minuman yang tinggi gula dan lemak jenuh, serta minum air putih dalam jumlah yang cukup.
Jika Anda memiliki kondisi medis seperti diabetes, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi diet yang sesuai selama bulan puasa.
Baca Juga: Mengenal Agorafobia, Gangguan Kecemasan Saat Seseorang Takut di Tempat Umum
Seperti diketahui, kadar gula darah yang normal bervariasi tergantung pada waktu makan. Namun secara umum, rentang normal untuk kadar gula darah puasa (belum makan dalam waktu 8 jam) adalah antara 70 hingga 100 milligram per deciliter (mg/dL).
Sementara setelah makan, kadar gula darah dapat meningkat, tetapi harus kembali ke rentang normal dalam waktu beberapa jam.
Kadar gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia) dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Hipoglikemia dapat menyebabkan gejala seperti pusing, keringat dingin, gemetar, dan kelaparan, sementara hiperglikemia dapat menyebabkan gejala seperti rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, kelelahan, dan pandangan kabur.
Sumber: berbagai sumber.