SUKABUMIUPDATE.com - Agoraphobia (baca: agorafobia) adalah salah satu jenis gangguan kecemasan.
Orang yang mengalami agorafobia takut meninggalkan lingkungan yang mereka kenal dan anggap aman karena takut mengalami kecemasan atau serangan panik.
Agorafobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan, seperti melansir dari betterhealth.vic.gov.au. Pengidap agorafobia takut meninggalkan lingkungan yang mereka kenal atau anggap aman.
Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu! Ini 10 Ciri Anak Stres dan Depresi Karena Jadi Korban Bully
Untuk kasus yang parah, penderita agorafobia menganggap rumahnya sebagai satu-satunya lingkungan yang aman. Orang yang mengalami agoraphobia mungkin menghindari meninggalkan rumah selama berhari-hari, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Berdasarkan asal kata pembentuknya, agorafobia berarti 'takut terhadap pasar atau tempat ramai'.
Secara umum, tempat-tempat umum yang sibuk (seperti supermarket, pusat perbelanjaan, trem, kereta api, pesawat terbang, dan bandara) adalah yang paling ditakuti oleh orang dengan agoraphobia. Akan tetapi, tempat umum mana pun –bahkan gereja yang sepi atau taman yang kosong– mungkin tampak mengancam bagi penderita agorafobia.
Baca Juga: Cara Mendiagnosis dan Mengatasi Kecemasan Pada Anak yang Perlu Diketahui
Biasanya, agorafobia sering kali dimulai sebagai kecemasan ringan terhadap peristiwa, tempat, atau situasi tertentu yang lama kelamaan meningkat menjadi ketakutan umum berada di depan umum.
Pakar kesehatan mental percaya bahwa akar dari agorafobia adalah ketakutan terhadap sensasi kecemasan fisik dan mental dan, seringkali, panik atau kehilangan kendali atau mempermalukan diri sendiri.
Pengidap agorafobia tidak mau mengunjungi tempat-tempat yang 'tidak aman' karena takut hal itu akan memicu kecemasan atau serangan panik.
Penting diketahui, orang dengan agorafobia cenderung menghindari situasi-situasi seperti kerumunan.
Tak hanya kerumunan, orang yang mengalami agorafobia juga menghindari tempat-tempat terbuka, transportasi umum, atau tempat-tempat di mana mereka merasa terjebak atau tidak bisa mendapatkan bantuan jika terjadi keadaan darurat.
Sumber: betterhealth.vic.gov.au