SUKABUMIUPDATE.com - Kecemasan dan ketakutan merupakan bagian normal dari masa kanak-kanak. Ketakutan itu sendiri adalah reaksi alami terhadap bahaya maupun ancaman. Sedangkan kecemasan adalah merupakan reaksi terhadap kemungkinan dari adanya ancaman.
Ketakutan dan kecemasan yang baru dirasakan biasanya berumur pendek dan menunjukkan bahwa anak-anak sedang belajar memecahkan masalahnya sendiri. Maka dari itu, orang tua dan pengasuh dapat membantu dengan belajar memahami dan mengatasi ketakutan dan kecemasan yang dialami mereka.
Gangguan kecemasan cukup umum terjadi pada anak-anak. Penyakit ini menyerang sekitar 15% hingga 20% anak-anak dan remaja. Dan hampir 1 dari 3 remaja berusia antara 13 dan 18 tahun mengalami kecemasan. Hal ini juga lebih sering terjadi pada orang yang berjenis kelamin perempuan ketimbang laki-laki.
Baca Juga: 8 Jenis Gangguan Kecemasan Pada Anak, Berikut Penjelasannya
Diperkirakan 1 dari 5 anak akan mengalami apa yang oleh penyedia layanan kesehatan dianggap sebagai gangguan kecemasan. Namun, gangguan kecemasan pada masa kanak-kanak berbeda dengan ketakutan atau kecemasan normal karena gangguan ini melibatkan penghindaran yang lebih ekstrim, reaksi emosional yang lebih besar, atau berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
Anak-anak dengan gangguan kecemasan sering kali mengalami ledakan emosi seperti menangis atau mengamuk. Mereka mungkin juga menunjukkan banyak penghindaran, seperti sering kali mencoba melarikan diri, bersembunyi, dan waspada terhadap bahaya. Selain itu, anak-anak juga sering mengalami gejala-gejala pada tubuh seperti sakit perut, sakit kepala, mual, muntah, sesak nafas, atau sulit tidur.
Dikutip dari clevelandclinic, berikut gejala dan penyebab kecemasan pada anak:
Gejala Kecemasan Pada Anak
Mengasuh anak bisa terasa seperti permainan tebak-tebakan, kareena berapa anak akan menggunakan kata-kata untuk memberitahu Anda tentang kecemasan yang dirasakannya. Mereka mungkin akan mengatakan sesuatu seperti: “Aku takut pergi ke sekolah karena khawatir tidak akan pernah bertemu denganmu lagi.”
Orang lain mungkin tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan mereka. Namun anak-anak juga menunjukkan tanda-tanda kecemasan seperti berikut :
● Merasa khawatir atau intensitas menangis lebih sering dibandingkan anak-anak lain seusianya.
● Mereka mungkin akan lebih sering mengeluh sakit perut, nyeri otot, atau sakit kepala.
● Sulit tidur, terbangun dari mimpi buruk, atau tidak bisa tidur sendirian.
● Sulit untuk rileks atau duduk diam (gelisah).
● Anak menjadi mudah marah.
● Anak-anak kesulitan untuk fokus.
● Menurunnya pola makan, atau bahkan sering minta makan.
● Anak mengalami Goyang (tremor).
● Menolak pergi ke sekolah.
● Sering menggunakan kamar mandi.
Penyebab Kecemasan Pada Anak
Beberapa anak secara alami sensitif dan mungkin kesulitan menghadapi perubahan atau emosi yang kuat. Anak-anak ini mungkin memiliki kecenderungan biologis atau keluarga untuk merasa cemas.
Kecemasan juga dapat berkembang setelah peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, dan beberapa orang mengalami banyak peristiwa yang membuat stres sejak usia sangat dini, berikut penyebabnya :
● Kematian seseorang yang dekat dengan mereka seperti orang tua atau pengasuh
● Pindah ke rumah atau sekolah baru, terutama jika perpindahan tersebut sering terjadi.
● Kesulitan mendapat cukup makanan.
● Kesulitan mendapatkan tempat tinggal yang aman dan nyaman.
● Kesulitan dengan sekolah yang konsisten.
● Orang tua yang bertengkar, atau bercerai.
● Anak mengalami penindasan (bullying), pelecehan atau pengabaian.
Itulah beberapa gejala dan penyebab kecemasan yang dapat dialami oleh anak. Jika kecemasan terus menerus terjadi maka ada baiknya orang tua membawa anak ke pelayanan medis agar nantinya hal ini tidak menjadi lebih berbahaya bagi anak.