SUKABUMIUPDATE.com - Delima adalah buah yang memiliki rasa manis, asam, dan menyegarkan. Buah ini rendah kalori, tinggi vitamin, mineral, dan serat. Delima juga memiliki banyak manfaat terkait antioksidan, perlindungan penyakit, kesehatan jantung, dan banyak lagi.
Untungnya, biji buah delima sangat mudah untuk diolah dengan bisa dimasukan ke dalam makanan Anda melalui camilan yang bisa dimakan sendiri, topping untuk hidangan manis atau gurih, atau bahan dalam saus atau smoothie yang diblender.
Fakta Gizi: Segenggam Biji Delima
Mengutip verywellhealth, satu porsi biji delima, yaitu sekitar 100 gram, bisa menjadi tambahan yang bagus untuk diet Anda. Berikut cara penguraian nutrisinya:
- Kalori: 83
- Lemak: 1,17 gram (g)
- Protein: 1,67 gram
- Karbohidrat: 18,57 gram
- Serat: 4,3 gram
- Gula: 13,7 gram
- Kalium: 236 miligram (mg)
- Magnesium : 12 mg
- Kalsium: 10 mg
- Vitamin C: 10,2mg
- Folat: 38 mikrogram (mcg)
Baca Juga: Menambah Berat Badan: Tips Makanan Terbaik dan Kebiasaan yang Harus Dibentuk
Senyawa dalam Biji Delima
Biji delima mengandung polifenol, yaitu senyawa antioksidan yang memiliki efek anti inflamasi pada sel-sel tubuh.
Saat dimakan, biji, kulit, atau jus buah delima masuk ke saluran pencernaan dan usus besar. Usus besar memfermentasi senyawa tersebut menjadi urolitin, atau zat yang menyebar ke berbagai bagian tubuh untuk memberikan manfaat anti-inflamasi, termasuk mengganggu aspek proses penuaan dan meningkatkan kesehatan jantung.
Manfaat Biji Delima untuk Kesehatan
Biji delima dapat dinikmati dengan berbagai cara, seperti ditaburkan di atas yogurt atau salad, dijadikan jus, atau dimakan langsung. Anda juga dapat menambahkannya ke smoothie, oatmeal, atau granola.
Delima dan bijinya mengandung antioksidan kuat yang berpotensi membantu melindungi terhadap peradangan, proses penuaan, kondisi jantung, dan kanker tertentu.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Makanan Tinggi Kalsium yang Bagus Untuk Kesehatan Tulang
1. Melindungi Kesehatan Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi jus delima setiap hari sebagai salah satu cara menurunkan tekanan darah. Buah ini diperkirakan dapat mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) (“kolesterol jahat”) dan peradangan yang terkait dengan berkembangnya penyakit jantung dan kondisi kronis lainnya.
2. Mendukung Kesehatan Usus
Buah delima dapat membantu kesehatan pencernaan dengan mendukung mikrobioma usus, lingkungan bakteri alami di perut. Sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa ekstrak buah delima membantu mencegah penyakit radang usus (IBD). Para ahli mengaitkan hal ini dengan senyawa dan serat dalam buah yang membantu mencegah berkembangnya bakteri berbahaya di usus.
3. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Dalam sebuah penelitian, setelah 12 minggu mengonsumsi jus delima, kulit partisipan memiliki perlindungan lebih besar dari paparan sinar ultraviolet (UV) dan tidak cepat teroksidasi (atau rusak). Oksidasi kulit terjadi ketika faktor stres eksternal memicu kerusakan kolagen dan fungsi sel kulit, sehingga menyebabkan penyakit kulit seperti kanker kulit.
Baca Juga: Tes Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah: EQ, IQ dan Karir Seseorang
4. Meningkatkan Memori
Antioksidan dalam buah delima tampaknya membantu memperbaiki kehilangan memori yang berkembang selama proses penuaan. Fitonutrien dalam buah ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif di otak, yang dapat mendukung retensi memori jangka panjang dan pendek.
Penelitian lain menunjukkan bahwa antioksidan tertentu dalam buah delima dapat menurunkan peradangan yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kognitif seperti penyakit Alzheimer.
5. Memberikan Perlindungan Antikanker
Tingginya tingkat antioksidan dalam buah delima dapat mengurangi peradangan secara keseluruhan dan memperlambat pertumbuhan dan penyebaran tumor yang ada pada tahap awal beberapa jenis kanker. Para ahli sedang mencari tahu bagaimana ekstrak atau suplemen buah ini dapat bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan kanker.
Baca Juga: 10 Tanda Laki-laki Si Pemilik Mental Kuat, Apa Kamu Salah Satunya?
6. Mengurangi Nyeri Sendi
Berkat antioksidan dan efek anti inflamasi pada buah ini, mengonsumsi biji delima dapat membantu mengurangi pembengkakan atau nyeri sendi. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini dapat membantu mencegah osteoartritis, suatu jenis radang sendi umum yang terkait dengan penuaan atau cedera di masa lalu, dan bahkan dapat menunda atau mencegah perlunya penggantian sendi. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian.
7. Mencegah Infeksi
Polifenol dalam buah delima dapat membantu melindungi dari bakteri dan virus, termasuk COVID-19. 12 Beberapa penelitian menunjukkan bagaimana polifenol tertentu dapat mencegah virus seperti SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, menginfeksi sel manusia.
Tidak ada penelitian yang mendukung asumsi bahwa memakan buah delima atau bijinya akan langsung mencegah atau menyembuhkan virus apa pun. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mempelajari bagaimana polifenol menonaktifkan virus dan bagaimana polifenol dapat digunakan dalam obat-obatan atau terapi.