SUKABUMIUPDATE.com - Asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi di mana asam lambung naik ke esofagus (saluran makanan yang menghubungkan mulut dengan lambung).
Beberapa faktor risiko dan penyebab GERD melibatkan kelebihan berat badan, kehamilan, merokok, konsumsi makanan pedas atau berlemak, dan kebiasaan makan besar sebelum tidur.
Pencegahan dan pengelolaan GERD melibatkan perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan dan minuman yang memicu gejala terutama saat pagi.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Sarapan untuk Penderita Asam Lambung (GERD)
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu penderita asam lambung (GERD) saat pagi agar kondisi tersebut tidak mengganggu hari.
1. Hindari Makanan Asam atau Pedas Pagi-Pagi
Hindari makanan yang dapat merangsang produksi asam lambung, seperti makanan pedas atau asam, terutama pada saat pagi. Pilih makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna.
2. Makan dengan Porsi Kecil tapi Sering
Alihkan dari makan tiga kali sehari ke porsi kecil tapi sering. Ini dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mengurangi risiko refluks.
Baca Juga: Diet GERD: 10 Makanan yang Dianjurkan dan Mana Saja Perlu Dihindari
3. Hindari Minuman Berkafein atau Beralkohol
Kafein dan alkohol dapat merelaksasi otot sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat meningkatkan risiko refluks. Pilih minuman ringan dan non-kafein untuk sarapan.
4. Tunggu Sebelum Berbaring
Jangan langsung berbaring setelah makan. Beri waktu setidaknya 2-3 jam sebelum tidur setelah makan besar. Ini membantu mencegah asam lambung naik ke esofagus.
5. Perhatikan Menu Pagi
Jaga agar sarapan Anda lebih cenderung ke arah makanan sehat dan rendah lemak. Hindari makanan pedas, berlemak, atau asam yang dapat memicu gejala.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Obati Asam Lambung
6. Minum Air Putih
Air putih dapat membantu menetralkan asam lambung. Pastikan untuk minum cukup air sepanjang hari.
7. Hindari Merokok
Merokok dapat merelaksasi otot sfingter esofagus bagian bawah, sehingga meningkatkan risiko refluks. Jika Anda merokok, pertimbangkan untuk berhenti.
Ingatlah bahwa setiap orang mungkin merespons berbeda terhadap strategi ini, jadi penting untuk mengamati bagaimana tubuh Anda merespons dan berbicara dengan dokter untuk pengelolaan yang lebih personal.