3 Faktor Penyebab Election Stress Disorder Rentan Terjadi Saat Pemilu

Selasa 23 Januari 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi - 3 Faktor Penyebab Election Stress Disorder Rentan Terjadi Saat Pemilu (Sumber : Freepik/freepik)

Ilustrasi - 3 Faktor Penyebab Election Stress Disorder Rentan Terjadi Saat Pemilu (Sumber : Freepik/freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Election Stress Disorder (stres pasca pemilu) dinilai rentan terjadi saat musim pemilihan umum (pemilu) seperti yang saat ini berlangsung di Indonesia.

Hal ini nyata terjadi, bahkan dikutip dari americanaddictioncenters.org, diperkirakan lebih dari 50% orang Amerika menderita gangguan stres pemilu pada pemilu 2020 lalu.

Istilah Election Stress Disorder sendiri mulai populer setelah pemilu presiden AS tahun 2016 dan terus diperbincangkan sepanjang pemilu presiden AS tahun 2020.

Baca Juga: Stres karena Pemilu, Apa Itu Election Stress Disorder?

Dikutip dari laman betterhelp.com, Election Stress Disorder melibatkan kecemasan yang ditandai dengan perasaan putus asa atau ketakutan setelah berakhirnya pemilu politik yang kritis. Ini bukan penyakit mental yang didefinisikan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5-TR). Namun, hal ini merupakan respons yang lazim terhadap pemilu.

Lalu apa saja faktor penyebab kondisi ini dapat terjadi dan dialami seseorang? Berikut adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan Stres Pasca Pemilu lebih umum terjadi di abad ke-21 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

1. Media sosial dan berita

Media sosial dan berita 24 jam mungkin dapat menjelaskan sebagian mengapa stres pasca pemilu terjadi dan mengapa stres tersebut meluas.

Baca Juga: Rute Menuju Pantai Ciputih Pandeglang dari Jakarta, Siapkan Fisik dan Kendaraan!

Ketika ada pemilihan presiden, negara bagian, atau nasional yang akan datang, berita terus-menerus melaporkan hasil langsung, dari waktu ke waktu. Laporan dan diskusi ini sering kali muncul di berita kabel, internet, dan media sosial.

2. Paparan sosial

Bahkan orang yang tidak mengambil bagian dalam politik dapat terpengaruh oleh iklim politik yang penuh tekanan ketika teman, keluarga, dan rekan kerja mendiskusikan pemikiran mereka di tempat kerja, rumah, dan sekolah.

Pemilihan presiden membanjiri kesadaran publik, dan banyak orang membentuk opini. Bahkan jika Anda mencoba menghindari berita atau media sosial selama musim pemilu, Anda mungkin terpapar oleh orang lain.

Baca Juga: View Gunung Cikuray, Camping di Papandayan Leisure Park Cocok Buat Melepas Stres

3. Kekhawatiran terhadap masa depan

Election Stress Disorder mungkin ada hubungannya dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap masa depan negara. Misalnya, undang-undang seputar pandemi COVID-19, layanan kesehatan, rasisme, krisis ekonomi, perubahan iklim, dan hak trans seringkali menjadi berita utama.

Tetap terhubung dengan berita nasional merupakan suatu nilai bagi sebagian orang. Namun, hubungan dan peristiwa yang diikuti setiap hari ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan seseorang.

Itulah hal-hal yang menjadi faktor timbulnya Election Stress Disorder dan di zaman sekarang hal itu semakin mudah dialami oleh seseorang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)