SUKABUMIUPDATE.com - Bayam adalah tumbuhan berbunga dalam genus Amaranthus yang ditanam sebagai sumber sayuran. Terdapat beberapa jenis bayam yang umum dikonsumsi, di antaranya:
- Bayam hijau (Amaranthus tricolor): Jenis bayam yang paling umum dijumpai, dengan ciri daun berwarna hijau tua dan batang berwarna merah.
- Bayam merah (Amaranthus cruentus): Bayam dengan daun dan batang berwarna merah tua.
- Bayam putih (Amaranthus hypochondriacus): Bayam dengan daun berwarna hijau muda dan batang berwarna putih.
Manfaat Nutrisi Bayam
Menyadur bbcgoodfood, dalam satu porsi 80 gram bayam (mentah) mengandung:
- 20kkal/82KJ
- 2,2 gram protein
- 0,6 gram lemak
- 1,3g karbohidrat
- serat 2.2g
- 136 mg kalsium
- 1,68 mg zat besi
- 91mcg folat
- 21mg vit C
Baca Juga: 11 Pekerjaan yang Cocok Untuk Introvert, Jarang Berinteraksi dengan Orang!
Berikut adalah beberapa manfaat bayam apabila dikonsumsi manusia.
1. Membantu Menjaga Penglihatan
Bayam adalah sumber kebaikan, kaya akan pigmen tumbuhan, klorofil , dan karotenoid. Selain bersifat anti inflamasi, senyawa tanaman ini penting untuk kesehatan penglihatan, membantu mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak.
2. Mendukung Tingkatkan Energi
Bayam telah lama dianggap sebagai tanaman yang dapat memulihkan energi, meningkatkan vitalitas, dan meningkatkan kualitas darah. Ada alasan bagus untuk ini, termasuk kandungan zat besinya. Zat besi memainkan peran sentral dalam fungsi sel darah merah, membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, mendukung produksi energi dan sintesis DNA.
Bayam juga mengandung senyawa tingkat tinggi yang disebut asam oksalat, yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Memasak sebentar atau membuat daun layu dapat meminimalkan efek ini.
Baca Juga: 10 Ciri Anak yang Akan Tumbuh Menjadi Pribadi Introvert, Bunda Harus Kenali
3. Mendukung Kesehatan Jantung
Bayam, seperti bit, secara alami kaya akan senyawa yang disebut nitrat, ini membantu meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan dengan merelaksasi pembuluh darah, mengurangi kekakuan arteri dan meningkatkan pelebaran.
Penurunan tekanan darah dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya nitrat terutama sayuran berdaun hijau seperti bayam juga dapat meningkatkan kelangsungan hidup dari serangan jantung.
4. Mendukung Kesehatan Tulang
Bayam merupakan sumber vitamin K yang sangat baik, serta merupakan sumber magnesium, kalsium, dan fosfor yang ramah tulang.
5. Membantu Melawan Kanker
Pola makan yang kaya sayuran, termasuk sayuran berdaun hijau seperti bayam, memiliki efek perlindungan yang sederhana dan dapat membantu mengurangi risiko kanker. Ini karena bayam mengandung senyawa tumbuhan yang disebut polifenol. Bersama dengan kandungan vitamin didalamnya, sebagai sifat pelindung kanker dari bayam.
Baca Juga: Erep-erep Disebabkan Ketindihan Makhluk Halus? Ini Penjelasan Sleep Paralysis
6. Memiliki Sifat Antioksidan
Manfaat senyawa tumbuhan seperti yang terdapat pada bayam adalah membantu tubuh melawan efek merusak dari proses yang disebut oksidasi. Seiring waktu, proses ini dapat menyebabkan peradangan kronis dan akibatnya menyebabkan kondisi terkait usia seperti penyakit jantung dan kanker.
7. Sumber Serat
Bayam merupakan sumber serat tidak larut yang bermanfaat. Jenis serat ini mendorong keluarnya sisa makanan melalui usus dan mendukung kesehatan dan kekebalan usus kita .
8. Membantu Pengelolaan Berat Badan
Fitokimia dan senyawa tumbuhan aktif dalam bayam dapat membantu membatasi asupan makanan dengan memicu pelepasan hormon kenyang.
9. Dapat Mengurangi Dampak Buruk dari Diet Tinggi Lemak
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa asupan tinggi bayam dapat mengurangi efek buruk dari diet tinggi lemak pada mikrobioma usus, profil lemak darah, dan kolesterol yang menumpuk di hati .
Baca Juga: 11 Ciri Orang Punya Mental Kuat Dibalik Sikapnya yang Dewasa
10. Mendukung Kesehatan Mental
Bayam tampaknya memiliki sifat anti-stres dan anti-depresan, karena terbukti dapat menurunkan hormon stres, kortisol, dan meningkatkan neurotransmitter yang mengatur suasana hati seperti glutamat dan glutamin. Sekali lagi, karena penelitian ini menggunakan model hewan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai apakah efek ini juga terjadi pada manusia.