SUKABUMIUPDATE.com - Orang yang hidup dengan depresi jenis ini adalah yang tidak diobati mungkin mempunyai risiko lebih tinggi untuk melukai diri sendiri dan kematian karena bunuh diri. Meski sulit dikenali, dokter dapat mengobati depresi tersenyum (smilling depression) dengan obat-obatan dan terapi perilaku lainnya.
Perlu kita ketahui, depresi tersenyum bukanlah diagnosis medis. Sebaliknya, ini adalah istilah yang digunakan para profesional kesehatan mental untuk menggambarkan orang-orang dengan gangguan depresi yang menyembunyikan gejalanya dari orang lain.
Orang dengan depresi tersenyum dapat melanjutkan sebagian besar aktivitas sehari-hari, namun mereka secara pribadi berjuang melawan gangguan mood yang serius.
Depresi tidak sama dengan perasaan sedih atau perasaan sedih yang muncul sesekali. Pada kesedihan yang normal, biasanya ada alasan dibaliknya, dan itu berlangsung sebentar sebelum hilang.
Namun dengan depresi, seringkali kesedihan tidak hilang dalam jangka waktu singkat, dan membuat seseorang merasa tidak ada kemungkinan untuk meredakan perasaan murung dan putus asa.
Baca Juga: 13 Gejala Kecemasan dan Depresi pada Remaja, Berikut Cara Mendiagnosisnya
Depresi itu sendiri adalah kondisi yang memakan waktu lama dan berkelanjutan yang dapat berdampak signifikan terhadap kemampuan seseorang untuk berfungsi. Selain itu, depresi juga merupakan gangguan mood yang umum.
Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan terdapat lebih dari 264 juta orang segala usia dengan depresi.
Orang mungkin mencoba menyembunyikan depresinya di balik senyuman karena beberapa alasan. Dan hal ini mungkin termasuk:
1. Mereka khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain
2. Mereka tidak ingin membebani orang lain
3. Mereka takut kehilangan pekerjaan
4. Mereka mengira depresi akan hilang jika berpura-pura bahagia
5. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang depresi
6. Mereka tidak tahu bagaimana mendapatkan bantuan
Meskipun ada banyak bentuk depresi yang berbeda, namun dengan menyembunyikan depresi di balik senyuman, hal ini dapat terjadi karena salah satu penyebab berikut :
1. Gangguan Depresi Mayor
Gangguan depresi mayor adalah perasaan sedih yang terus-menerus, hilangnya minat pada hal-hal yang biasanya membawa kesenangan. Dan gejalanya harus muncul setiap hari selama minimal 2 minggu.
2. Gangguan Bipolar
Jenis depresi ini terdiri dari episode manik (tinggi), depresi (rendah) dengan periode suasana hati normal di antaranya.
3. Gangguan Depresi Yang disebabkan Oleh Zat atau Obat
Dengan gangguan mood jenis ini, gejala depresi dimulai setelah seseorang mengonsumsi atau berhenti mengonsumsi zat rekreasional atau obat yang diresepkan. Zat rekreasional yang dapat menyebabkan depresi jenis ini termasuk alkohol, opioid, ganja, kokain, dan amfetamin.
4. Gangguan Depresi Karena Kondisi Medis Depresi dapat terjadi bersamaan dengan penyakit medis lain yang mendasarinya, seperti kanker, diabetes, dan penyakit Parkinson.
5. Gangguan Afektif Musiman
Gangguan afektif musiman, atau SAD, juga dikenal sebagai gangguan depresi mayor dengan pola musiman. Ini adalah depresi yang hanya terjadi selama bulan-bulan selama musim dingin ketika sinar matahari alami berkurang.
6. Gangguan Depresi yang Persisten
Gangguan depresi ini kadang disebut distimia atau depresi ringan, orang dengan gangguan depresi persisten akan mengalami episode depresi berat, serta gejala lebih ringan yang berlangsung setidaknya selama 2 tahun.