SUKABUMIUPDATE.com - Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang dapat menyerang pria, wanita hingga anak-anak. Yang mengakibatkan gangguan pada kegiatan sehari-hari, pekerjaan, hingga hubungan sosial.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria mungkin mengalami lebih banyak “gejala eksternalisasi” seperti mudah tersinggung, marah, penggunaan narkoba, perilaku merusak diri sendiri, atau meningkatkan pekerjaan mereka. Ide-ide ini berasal dari pemikiran bahwa laki-laki mungkin berjuang melawan norma-norma gender tradisional, dan menampilkan depresi mereka secara berbeda.
Setiap orang itu berbeda, dan setiap orang yang mengalami depresi memiliki pemicu yang berbeda-beda. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh berbagai faktor risiko, termasuk genetika, pemicu stres lingkungan, dan penyakit.
Baca Juga: UMP Jabar Resmi Naik 3,57 Persen Jadi Rp2,05 Juta di 2024
Berikut beberapa pemicu terjadinya depresi pada pria :
1. Pasca Persalinan
Depresi pasca persalinan yang sering digambarkan sebagai episode depresi berat yang terjadi segera setelah bayi lahir, hal ini terjadi pada sekitar 8% hingga 10% ayah. Biasanya berkembang dalam waktu tiga sampai enam bulan setelah kelahiran anak, tapi kadang-kadang berkembang lebih dari satu tahun. Faktor resiko terjadinya depresi pasca persalinanh pada pria meliputi riwayat depresi sebelumnya, kemiskinan, depresi ibu, masalah perkawinan, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini juga bisa disebabkan oleh kurang tidur dan gangguan ritme sirkadian, yang dianggap sebagai pemicunya pada wanita.
2. Masalah Keuangan
Penyebab stres finansial bisa terjadi secara tiba-tiba atau berkelanjutan, dan akibatnya, dapat berkontribusi atau memperburuk depresi. Kondisi ekonomi telah dikaitkan dengan penyakit mental, dengan resesi yang meningkatkan risiko depresi akibat pengangguran, stres kerja, pengurangan staf, penurunan upah, dan penurunan ketersediaan layanan kesehatan mental.
3. Alasan Medis Tertentu
Depresi tidak hanya bisa dipicu oleh penyakit, tapi juga bisa memperburuk kondisi penyakit itu sendiri. Contoh kondisi yang mungkin terjadi bersamaan dengan depresi adalah diabetes, penyakit jantung, kanker, testosteron rendah, dan penyakit Parkinson.
Baca Juga: Dijemput Motor Sport, Siswi SMP di Nagrak Sukabumi Sudah 17 Hari Belum Pulang
4. Akibat Penuaan
Gangguan depresi bukan merupakan bagian normal dari penuaan, namun sering kali menyerang orang lanjut usia. Namun, penyakit ini sering kali tidak dikenali atau diobati pada populasi ini. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan dan fungsi yang buruk. Orang lanjut usia yang mengalami depresi mungkin memerlukan lebih banyak bantuan dalam perawatan diri dan aktivitas sehari-hari, serta lebih sulit pulih dari penyakit fisik. Dalam kasus depresi yang parah, ingatan dan pemikiran dapat terpengaruh, yang dapat menyebabkan penyakit yang disebut pseudodementia.
Sumber : health