SUKABUMIUPDATE.com - Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( CDC), wanita tampaknya lebih tinggi dan rentan mengalami depresi dibandingkan pria. Akan tetapi, laki-laki kurang terwakili dalam jumlah tersebut.
Hal ini mungkin disebabkan karena kombinasi faktor sosial dan biologis yang membuat deteksi dan diagnosis depresi pada pria menjadi lebih sulit. Mereka mungkin juga merasa tertekan secara budaya untuk bertindak “jantan” dengan menyembunyikan emosinya. Oleh karena itu, pria lebih sering mengalami depresi dengan gejala yang berbeda-beda dan terkadang lebih sulit dikenali.
Gejala Fisik dan Mental Depresi Pada Pria
Seorang pria dengan depresi mungkin akan lebih dahulu menyadari efek fisiknya. Meskipun depresi dianggap sebagai gangguan kesehatan mental, akan tetapi depresi juga memiliki gejala yang terjadi pada tubuh.
Gejala mental depresi umumnya muncul secara berbeda pada pria dibandingkan pada wanita, sehingga depresi lebih sulit dideteksi. Gejala-gejala ini dapat mengganggu cara seseorang berpikir dan memproses informasi, sehingga mempengaruhi perilaku dan emosi.
Baca Juga: FOMO Bisa Sebabkan Stres dan Depresi, Ini 8 Cara Mengobatinya
Banyak laki-laki lebih mungkin untuk mengunjungi dokter, karena masalah fisik daripada masalah emosional.
Berikut beberapa tanda fisik dan mental gejala umum depresi pada pria meliputi:
1. Sesak Dada : Hal ini dapat dirasakan karena terlalu sering menahan emosinya untuk diri sendiri
2. Masalah pencernaan seperti gas, diare, dan sembelit : karena terganggunya pola makan, maka hal ini dapat terjadi pada seorang pria yang mengalami depresi
3. Disfungsi ereksi dan masalah seksual lainnya : Ternyata depresi juga dapat mempengaruhi masalah seksual pada pria
4. Sakit Kepala : Salah satu gejala yang dapat dirasakan yaitu sakit kepala. Hal ini dapat terjadi karena menumpuknya pikiran-pikiran negatif pada pria
5. Masalah hormonal seperti testosteron rendah pada pria
6. Nyeri pada sekujur tubuh : Ini menjadi salah satu yang paling umum terjadi ketika seorang pria mengalami depresi.
7. Jantung berdebar kencang, atau jantung berdebar-debar : Hal ini dapat terjadi karena seorang pria merasa tidak berharga lagi dalam hidup.
8. Penurunan berat badan yang tidak diinginkan dan terkadang penambahan berat badan.
9. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau fokus pada apapun yang ada didekatnya
10. Masalah memori atau pelupa : Karena banyaknya yang harus dipikirkan, maka ini dapat menjadi pemicu seorang pria yang mengalami depresi menjadi pelupa
11. Memiliki pola pikir obsesif-kompulsif : Hal ini dapat mempengaruhi kehidupan pribadi, hubungan dengan pasangan, teman-teman hingga keluarga.
12. Memiliki masalah tidur, biasanya kesulitan untuk tertidur atau banyak tertidur
13. Memiliki Pikiran untuk Bunuh Diri : Jika depresi pada seorang pria semakin memburuk, maka bukan tidak mungkin mereka akan memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup karena sudah tidak kuat untuk menahan semuanya.
Meskipun perbincangan dan informasi seputar kesehatan mental akhir-akhir ini menjadi lebih terbuka dan inklusif, akan tetapi banyak dari kalangan pria masih merasa kesulitan untuk membicarakan emosi mereka dalam masyarakat yang menganut pandangan tradisional tentang pria.
Karena umumnya, laki-laki disosialisasikan oleh masyarakat untuk menahan emosinya, meski kita tahu bahwa hal itu tidak sehat. Dalam upayanya mempertahankan norma-norma sosial ini, banyak pria yang mengorbankan kesejahteraan emosional, fisik, dan mentalnya. Selain itu, banyak pria tidak pernah diajarkan untuk mengenali tanda-tanda depresi yang lebih mungkin mereka alami dibandingkan orang lain.
Mengidentifikasi gejala depresi pada pria juga bisa menjadi tantangan, yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan biologi pria. Akan tetapi, dengan terapi bicara, pengobatan, atau kombinasi kedua hal ini, depresi menjadi salah satu bagian pengalaman manusia yang jauh lebih mudah ditangani.