SUKABUMIUPDATE.com - Gejala non-verbal dapat menjadi indikator bahwa seorang anak mengalami stres atau kesulitan emosional.
Gejala non-verbal anak stres melibatkan perubahan dalam perilaku atau ekspresi tubuh yang dapat menjadi cara anak untuk menyampaikan ketidaknyamanan mereka.
Berikut adalah beberapa gejala non-verbal yang mungkin muncul pada anak yang stres:
Gejala Non Verbal Anak Stres
1. Perubahan dalam Bahasa Tubuh Anak
Anak yang stres psikologis mungkin menunjukkan sikap tertutup, misalnya, bersikap defensif atau menyendiri.
Baca Juga: 12 Ciri Anak Stres Akibat Psikologis Bermasalah, Bunda Perhatikan Sikapnya!
Anak yang stres mental juga mungkin menghindari kontak mata atau menunjukkan bahasa tubuh yang kaku.
2. Perubahan dalam Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah yang terlihat murung, cemberut, atau tegang dapat menjadi tanda stres. Kadang-kadang, senyum atau ekspresi wajah positif juga dapat berkurang pada Anak yang stres psikologis.
3. Perubahan Pola Tidur
Kesulitan tidur. Gejala non-verbal anak stres tersebut yakni terbangun di malam hari, sulit untuk tidur, atau tidur berlebihan, dapat menjadi indikasi stres.
4. Perubahan Pola Makan
Anak yang stres psikologis kerap mengalami perubahan dalam nafsu makan. Gejala non-verbal anak stres ini seperti peningkatan atau penurunan, dapat terjadi.
Anak yang mengalami stres karena keluarga juga mungkin menunjukkan perilaku makan yang aneh.
5. Gelisah
Anak yang stres psikologis mungkin menjadi gelisah, sulit untuk ditenangkan, atau menunjukkan gejala ketegangan seperti menggigit kuku atau meremas tangan.
Baca Juga: 14 Ciri-Ciri Orang yang Baik Hati, Apa Kamu Salah Satunya?
6. Ketakutan atau Kekhawatiran Berlebihan
Anak yang stres mental mungkin menunjukkan gejala kecemasan. Gejala non-verbal anak stres ini seperti rasa takut yang berlebihan, cemas, atau gejala fisik seperti gemetar atau berkeringat.
7. Penurunan Energi atau Motivasi
Anak yang stres psikologis dapat menunjukkan penurunan energi, kurang minat pada aktivitas yang biasanya mereka nikmati, atau kurang motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.
8. Perubahan dalam Kinerja Akademis
Stres pada anak dapat memengaruhi kinerja akademis, baik di sekolah maupun di rumah. Anak yang stres psikologis mungkin menunjukkan penurunan konsentrasi, kesulitan fokus, atau penurunan prestasi sekolah.
9. Penarikan Diri dari Teman atau Keluarga
Anak yang stres mental mungkin menjadi lebih tertutup atau menarik diri dari interaksi sosial, bahkan dengan teman atau anggota keluarga.
Baca Juga: 13 Ciri-Ciri Orang yang Hatinya Tulus, Apa Kamu Salah Satunya?
10. Perubahan Aktivitas Fisik
Anak yang stres psikologis kerap mengalami perubahan dalam aktivitas fisik. Gejala non-verbal anak stres seperti merosotnya tingkat aktivitas atau sebaliknya, dapat muncul sebagai reaksi terhadap stres.
11. Ketidaknyamanan pada Tubuh
Anak yang stres mental mungkin menunjukkan ketidaknyamanan fisik. Gejala non-verbal anak stres ini misalnya, mengeluh sakit perut, sakit kepala, atau gejala fisik lainnya yang tidak memiliki penyebab medis yang jelas.
Jika orang tua mencurigai bahwa seorang anak mengalami stres atau kesulitan emosional, sangat penting untuk berbicara dengan anak secara terbuka.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Orang yang Tidak Punya Hati, Apa Kamu Termasuk?
Orang tua bisa memberikan dukungan, dan mempertimbangkan mencari bantuan profesional, seperti psikolog anak atau konselor sekolah.
Anak yang mengalami stres mungkin tidak selalu dapat mengungkapkan perasaan mereka secara verbal.
Akan tetapi perubahan dalam perilaku dan ekspresi non-verbal dapat memberikan petunjuk penting tentang kesejahteraan emosional mereka.
Sumber: Berbagai Sumber.