SUKABUMIUPDATE.com - Menyembuhkan trauma dari kejadian yang memilukan bukanlah hal yang mudah. Apajika trauma pada anak atau remaja akibat menjadi korban pelecehan seksual.
Tentu proses penyembuhan trauma ini membutuhkan tenaga ahli dan proses yang cukup, bergantung pada sekuat mana korban ingin melanjutkan hidup tanpa dibayangi oleh kejahatan pelecehan seksual yang menimpanya.
Orang-orang yang berada di dekat anak atau remaja korban pelecehan seksual juga perlu menjadi sistem pendukung baginya agar dapat bangkit dari trauma.
Baca Juga: 4 Hal Berguna Untuk Bantu Anak Trauma Akibat Pelecehan Seksual
Sebab, hidup dengan membawa trauma tidak akan membuat siapapun dapat menjalani kehidupan normal seperti sebelumnya. Karena mentalnya sudah hancur akibat mengalami pelecehan seksual pada usia yang masih sangat belia.
Mengutip dari sebuah artikel pada situs verywell mind yang diunggah pada tanggal 7 Juli 2023, ada 3 cara yang bisa ditempuh oleh anak atau remaja yang trauma akibat pelecehan seksual.
Berikut ini 3 cara dan perawatan bagi anak dan remaja yang alami trauma pelecehan seksual :
1. Psikoterapi
Psikoterapi telah terbukti efektif dalam mengobati gejala PTSD setelah kekerasan seksual.
Michele Cascardi, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi dan profesor psikologi di William Paterson University, mencatat bahwa semakin banyak bukti yang menunjukkan efektivitas dari terapi pemrosesan kognitif, terapi pemaparan jangka panjang, serta terapi desensitisasi dan pemrosesan ulang gerakan mata.
2. Bergabung dengan Komunitas
Bergabung dengan komunitas atau kelompok dukungan online atau tatap muka, memberikan kesempatan untuk terhubung dengan para penyintas kekerasan seksual lainnya dan mendapatkan nasihat untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan trauma tersebut.
Kelompok pendukung memberikan peluang bagus untuk mengembangkan hubungan yang suportif, saling percaya, dan sehat dengan orang lain yang memiliki pengalaman bersama.
Banyak dokter perawatan primer atau ahli kesehatan mental sering kali merupakan tempat terbaik untuk memulai ketika mencari kelompok dukungan lokal.
3. Menolong Diri
Selain berbicara dengan terapis atau bergabung dengan kelompok pendukung, ada beberapa perubahan gaya hidup dan teknik mengatasi masalah yang dapat anak/remaja lakukan sendiri untuk menenangkan tubuh dan pikiran serta mengelola gejala yang dialami.
Salah satunya adalah kegiatan seperti menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih yang suportif. Dengan kegiatan sederhana seperti jalan-jalan, minum kopi pagi, atau mengobrol.
Bila orang tua menemukan gejala adanya trauma pada anak pasca alami pelecehan seksual, maka harus segera memeriksakannya kepada ahli agar dittangani. Lalu bantu anak untuk menjalankan 3 cara di atas agar anak bisa kembali melanjutkan hidup tanpa tenggelam oleh trauma.