SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan spektrum autisme (ASD) merupakan serangkaian perbedaan perkembangan yang memengaruhi cara anak berkomunikasi, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain.
Sebagai orang tua atau pengasuh bayi, Anda mempunyai pandangan dekat terhadap perkembangan bayi, dan dapat melihat perubahan kecil dalam perilaku sehari-hari yang menunjukkan bahwa bayi sedang membangun keterampilan dan kemampuan baru.
Jika mengetahui apa yang harus dicari, mungkin bisa mendeteksi tanda-tanda awal perbedaan perkembangan seperti autisme. Pasalnya, tanda-tanda awal autisme bukanlah adanya perilaku yang tidak terduga, melainkan tidak adanya keterampilan atau kemampuan yang biasanya berkembang pada usia tertentu.
Baca Juga: 7 Gejala Autisme Non-Verbal Pada Anak Yang Patut Diketahui
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa sebagian besar orang tua yang memiliki anak autis memperhatikan beberapa tanda pada tahun pertama, dan 80 hingga 90 persen mengamati perbedaan perkembangan pada saat anak mereka berusia 2 tahun.
Pengamatan dan naluri orang tua sangat penting, karena dengan mengidentifikasi perbedaan perkembangan sejak dini, dapat memberikan anak
dalam perawatan keuntungan dari diagnosis dini .
Apa saja tanda-tanda autisme pada bayi?
Autisme tidak mengubah penampilan fisik bayi. Namun, kondisi ini memang memengaruhi cara bayi berkomunikasi dan berhubungan dengan dunia di sekitarnya.
Gangguan autisme digambarkan sebagai kondisi “spektrum” karena tanda, gejala, dan kemampuan dapat sangat bervariasi. Jika melihat salah satu dari perbedaan perkembangan ini, penting untuk membicarakannya dengan dokter atau ahli kesehatan anak.
1. Menurunnya Kontak Mata
Bayi biasanya melakukan kontak mata dengan orang tua maupun orang lain sejak usia sangat muda. Memasuki usia 2 bulan, bayi biasanya bisa menemukan wajah dan melakukan kontak mata dengan terampil.
Kontak mata ini nantinya menjadi salah satu cara membangun hubungan sosial dan memperoleh informasi tentang lingkungan sekitarnya. Akan tetapi bayi yang mengalami gangguan spektrum autisme (ASD) mulai mengurangi kontak mata di sekitar usia 2 bulan.
Menurunnya kontak mata bisa saja merupakan gejala awal autisme.
2. Tidak Ada Tanggapan Ketika Namanya Dipanggil
Pada usia 6 bulan, umumnya sebagian besar bayi menunjukkan kesadaran akan nama mereka sendiri, terutama jika nama tersebut diucapkan oleh ibunya. Akan tetapi, bayi autis menunjukkan perbedaan perkembangan.
Pada usia 9 bulan, banyak bayi yang kemudian mengembangkan ASD tidak bisa mengenali namanya sendiri.
3. Berkurangnya Emosi Pada Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah merupakan cara nonverbal untuk mengomunikasikan pikiran dan perasaan. Penelitian tentang ekspresi emosional pada bayi autis masih terbatas. Maka dari itu, penelitian mengenai hal ini melibatkan anak-anak usia sekolah.
Dan para peneliti menemukan bahwa anak-anak autis menunjukkan lebih sedikit emosi melalui ekspresi wajah dibandingkan anak-anak dengan perkembangan nonautis. Hal ini tidak berarti bahwa anak-anak autis tidak terlalu merasakan emosi, hanya saja emosi yang mereka rasakan berkurang di wajah mereka.
4. Keterlambatan Bahasa atau Ucapan
Bayi dan balita mulai berbicara pada usia yang berbeda, dan hal ini menunjukkan bahwa anak-anak autis sering kali mengucapkan dan memahami lebih sedikit kata dibandingkan anak-anak dengan perkembangan nonautis pada usia 12 bulan.
Jika seorang bayi tidak mengucapkan satu kata pun pada usia 16 bulan atau tidak menggunakan frasa dua kata pada usia 2 tahun, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Ketika bayi atau balita kehilangan keterampilan dan kemampuan yang sudah mulai berkembang, hal itu bisa menjadi indikasi autisme. Ini juga bisa menjadi pengalaman yang sangat sulit untuk disaksikan oleh orang tua dan pengasuh.
Anak-anak autis kehilangan keterampilan setelah masa bayi dan sebelum prasekolah. Sekitar 94 persen dari kasus tersebut, keterampilan bahasalah yang hilang. Jika bayi Anda mengoceh, melakukan kontak mata, memberi isyarat, dan menunjukkan perilaku sosial lainnya dan berhenti melakukannya saat masih balita, hal ini perlu didiskusikan dengan dokter anak.