SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan stres pasca trauma (PTSD) adalah masalah kesehatan mental. Hal ini dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia. Seorang anak dengan PTSD terus-menerus memiliki pikiran dan kenangan menakutkan tentang kejadian di masa lalu. Ia menganggap peristiwa itu menakutkan, baik secara fisik maupun emosional.
Gejala PTSD mungkin muncul segera setelah peristiwa yang membuat stres. Atau hal itu mungkin tidak terjadi selama 6 bulan atau lebih. Beberapa anak dengan PTSD mempunyai efek jangka panjang. Mereka mungkin merasa mati rasa secara emosional untuk waktu yang sangat lama. PTSD pada anak seringkali menjadi masalah jangka panjang (kronis). PTSD dapat disertai dengan depresi, penyalahgunaan zat, dan kecemasan
Penyebab PTSD pada anak
Peristiwa traumatis yang memicu PTSD pada anak dapat berupa sesuatu yang buruk pernah terjadi, terjadi hal buruk pada orang terdekatnya, atau hal buruk yang dilihat langsung oleh si anak. Seorang anak mungkin menderita PTSD setelah salah satu peristiwa traumatis berikut:
Baca Juga: Alat Peraga Kampanye di Parungkuda Sukabumi Ditertibkan, 60 Persen APK Capres
1. Kecelakaan buruk
Peristiwa kecelakaan buruk seperti kecelakaan mobil atau kereta api yang pernah dialami si kecil akan membuatnya trauma, dan jika hal ini terus menerus menggentayangi pikirannya, maka bisa jadi pemicu terjadinya PTSD
2. Prosedur medis invasif
terutama untuk anak di bawah usia 6 tahun akan mudah merasa trauma
3. Gigitan binatang
Jika si kecil pernah digigit binatang, seperti kucing. Hal ini dapat membuatnya trauma. Apabila anak menangis ketika dekat dengan kucing maka bisa jadi ia mengalami gejala PTSD.
4. Bencana alam
Ketika seorang anak pernah mengalami peristiwa bencana alam seperti banjir atau gempa bumi, lalu ia trauma dan merasa terganggu atau tidak nyaman berada di tempat itu, maka bisa jadi itu merupakan gejala dari PTSD.
Baca Juga: Jawaban Bupati Sukabumi atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Soal Raperda APBD 2024
5. Tragedi buatan manusia
Kebanyakan orang terutama anak-anak akan merasa trauma ketika mengalami tragedi mengerikan seperti pemboman, hal ini dapat memicu terjadinya PTSD dalam diri si kecil.
6. Serangan pribadi yang penuh kekerasan
Peristiwa mengerikan yang dapat memicu gejala PTSD yaitu tragedi penyerangan pribadi seperti penjambretan, pemerkosaan, penyiksaan, atau penculikan. Hal ini akan sangat menyakitkan dan membuat si kecil trauma.
7. Pelecehan fisik
Pelecehan fisik pada anak seperti body shaming, hal ini jangan di sepelekan. Karena akan membuat anak trauma yang menjadi pemicu adanya gejala PTSD.
8. Pelecehan seksual
Pelecehan yang satu ini sangat tabu jika dibicarakan di khalayak umum, namun ini menjadi salah satu momok anak menjadi trauma, mengurung diri, merasa ketakutan, dan tertekan. Dan hal ini akan memicu terjadinya PTSD.
Jika sudah mengetahui anak menjadi korban pelecehan seksual, segera laporkan ke pihak berwajib, dan dampingi anak hingga ia merasa aman dan kembali percaya diri melakukan aktivitas seperti biasa.
Baca Juga: Target PAD 2024 Naik, DPRD Sukabumi Minta Pemda Kreatif Kelola Sumber Pendapatan
9. Pelecehan emosional atau intimidasi
Seringkali kita menyepelekan ketika ada seorang anak yang mengalami intimidasi di lingkungan sekolah, maupun lingkungan sekitar rumah. Padahal hal ini dapat memicu PTSD, karena si kecil akan merasa tertekan, dan tidak berharga
10. Menelantarkan
Dengan menelantarkan si kecil begitu saja, bukanlah hal yang baik dan tidak masuk akal. Karena hal ini akan membuat anak merasa ditinggalkan, rasa sakit hati yang akan membekas, hingga trauma. Dan hal ini akan memicu terjadinya PTSD.
Risiko Anak Terkena PTSD
Risiko seorang anak terkena PTSD seringkali dipengaruhi oleh :
1. Seberapa dekat anak tersebut dengan peristiwa traumatis tersebut
2. Betapa buruknya peristiwa itu
3. Berapa lama acara tersebut berlangsung
4. Jika peristiwa tersebut terjadi lebih dari satu kali
5. Seberapa baik anak mampu pulih dengan cepat dari hal-hal sulit (resiliency)
6. Seberapa baik anak tersebut mengatasinya
7. Betapa suportifnya keluarga dan komunitas anak setelah kejadian tersebut
Sumber : healthline