SUKABUMIUPDATE.com - Depresi bukanlah sesuatu yang bisa dihilangkan begitu saja. Namun hal ini merupakan penyakit yang dapat dihilangkan dengan diobati melalui pengobatan atau terapi.
Sedangkan PTSD ialah gangguan kecemasan yang bisa menimpa setelah melihat atau mengalami peristiwa yang mengganggu, seperti perang atau kecelakaan. Mengatasi PTSD juga memerlukan perawatan.
Depresi dan PTSD memiliki beberapa gejala yang sama. Yang salah satunya ialah sulit tidur, marah karena hal-hal sepele, atau kehilangan minat pada orang atau benda.
Pertama Depresi, setiap manusia mungkin hanya mengalami satu kali depresi dalam kehidupannya. Namun bagi kebanyakan orang yang mengalami depresi, depresi datang dan pergi selama bertahun-tahun. Itu bisa menguasai diri seseorang tanpa peringatan.
Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas dan Wawasan, DPRD Sukabumi Gelar Bimtek di Bandung
Namun depresi bisa bertambah parah setelah mengalami sesuatu yang membuat stres, seperti perceraian. Hal ini dapat berlangsung setidaknya beberapa minggu, dan kesedihan atau gejala lainnya akan mempengaruhi penderitanya lebih lama, seperti :
● Merasa sedih atau putus asa
● Tidak mendapatkan kesenangan dari hal-hal yang biasanya disukai, seperti hobi atau olahraga
● Merasa lelah atau kekurangan tenaga, sehingga tugas kecil sekalipun membutuhkan banyak tenaga
● Tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak
● Merasa cemas atau gelisah
● Sulit memfokuskan pikiran dan mengambil keputusan
● Merasa tidak berharga dan terus menyalahkan diri sendiri atas berbagai hal
● Sering memikirkan tentang bunuh diri atau kematian.
Berikutnya, PTSD atau gangguan stres pasca trauma, biasanya terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengancam jiwa atau trauma jangka panjang, seperti kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, atau pelecehan terhadap anak.
Jika pernah melihat sesuatu yang buruk terjadi pada orang lain, itu juga dapat menjadi penyebabnya PTSD. Dokter, petugas polisi, dan pekerja darurat yang sering menghadapi situasi stres mungkin terkena penyakit ini.
Baca Juga: Rumah Panggung di Sukabumi Ludes Terbakar, Diduga Ulah Penghuni yang ODGJ
Tanda-tanda stres pascatrauma mulai muncul sekitar satu bulan setelah kejadian yang memicunya. Gejala PTSD terbagi dalam beberapa kelompok yaitu :
● Kenangan Yang Tidak Diinginkan
Penderitanya akan mengalami :
● Mengingat terus menerus apa yang terjadi, meskipun hal itu membuat kesal
● Memiliki kilas balik yang buruk, seolah-olah sedang menghidupkannya kembali
● Memiliki reaksi emosional atau fisik ketika ada sesuatu yang mengingatkan tentang hal buruk itu
● Menghindari Kejadian Buruk
Seseorang dengan PTSD akan mengalami :
● Mencoba untuk tidak membicarakan atau memikirkan hal buruk yang telah terjadi
● Menjauhi orang, tempat, atau aktivitas yang mengingatkan akan hal buruk yang telah lalu
● Pikiran dan Suasana Hati Yang Negatif
Gejalanya meliputi :
● Merendahkan diri sendiri, orang lain, bahkan dunia
● Merasa terpisah dari orang lain, putus asa, atau mati rasa secara emosional
● Perubahan Reaksi Emosional dan Fisik
Baca Juga: Deklarasi Pemilu Damai 2024 Sukabumi: Momen Bangun Masyarakat Dewasa Berpolitik
Penderita PTSD akan merasa :
● Muda terkejut, takut, atau selalu waspada terhadap bahaya
● Melakukan hal-hal yang merusak diri sendiri seperti minum alkohol terlalu banyak, atau mengemudi dengan kecepatan tinggi
● Kesulitan tidur dan berkonsentrasi
Jika gejala yang dialami berlangsung lebih dari 4 minggu, dan menyebabkan penderitanya sangat tertekan, atau mengganggu kehidupan rumah tangga dan pekerjaan, hal ini mungkin merupakan stres pasca trauma.
Depresi VS PTSD
Beberapa gejala depresi dan PTSD tumpang tindih. Dan penderitanya dapat memiliki kedua kondisi tersebut secara bersamaan. namun tidak semua. Kasus depresi dapat terjadi setelah peristiwa traumatis seperti perceraian atau penyakit.
Beberapa kesamaan dari kedua kondisi tersebut antara lain:
● Kesulitan tidur atau menjaga pikiran tetap fokus
● Kurangnya minat atau kesenangan pada hal-hal yang dulu Anda sukai
● Iritabilitas atau temperamen buruk
● Keterpisahan emosional dari orang lain
Sumber : webmd