SUKABUMIUPDATE.com - Depresi merupakan penyakit umum namun sangat serius dengan tingkat keparahan yang sangat beragam. Jika kasusnya lebih ringan, gejala yang dialami meliputi kesedihan, mudah tersinggung, marah, dan kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih. Depresi seperti itu mengganggu kehidupan sehari-hari.
Namun ada beberapa kasus depresi yang lebih parah, dengan gejala intens yang mungkin mencakup nafsu makan dan penurunan berat badan yang signifikan, masalah tidur, dan seringnya memikirkan kematian atau bunuh diri. Depresi seperti ini bisa melumpuhkan, yang mungkin pengidapnya akan mengisolasi diri dan kesulitan bangun dari tempat tidur atau keluar rumah.
Di dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Nature Mental Health, peneliti dari Universitas Cambridge dan Universitas Fudan, mengidentifikasi tujuh faktor gaya hidup sehat yang melindungi terhadap paparan depresi.
Baca Juga: Dua Mahasiswa Gugat Syarat Capres Cawapres, Minta KPU Tak Berlakukan Putusan MK
Tujuh faktor yang diselidiki adalah:
● merokok
● diet
● tingkat latihan
● tidur
● perilaku menetap
● keterhubungan sosial
● konsumsi alkohol
Para peneliti juga menggunakan penanda biologis seperti trigliserida (bentuk lemak paling umum dalam tubuh), dan protein c-reaktif (indikator peradangan), serta perubahan struktur otak sebagai indikator mekanisme biologis depresi pada pasien. tubuh dan otak.
"Kami menemukan bahwa menjalani gaya hidup sehat mengurangi risiko depresi sebesar 57 persen. Mengubah perilaku dan mengembangkan gaya hidup sehat adalah sesuatu yang dapat kita lakukan untuk menurunkan risiko depresi," ujar Dr. Barbara J. Sahakian yang juga Profesor Neuropsikologi Klinis di Departemen Psikiatri Universitas Cambridge.
Baca Juga: Mulai Persiapan, Daftar 14 Pelajar SMP Kota Sukabumi untuk FTBI Jawa Barat
Dari tujuh faktor gaya hidup yang diamati, tidur yang sehat memiliki dampak terbesar terhadap risiko depresi, sehingga menurunkannya sebesar 22 persen.
Kemudian, disusul dengan "tidak pernah merokok" dan sering berhubungan sosial, masing-masing sebesar 20% dan 18%. Dan memiliki pola makan yang sehat, mengkonsumsi alkohol dalam jumlah sedang, aktivitas fisik teratur, dan perilaku sedentary rendah hingga sedang juga menurunkan risiko depresi. Selain itu, para peneliti juga mengamati beberapa varian terkait dengan depresi yaitu :
● Varian Genetik
Individu dengan skor risiko genetik terendah memiliki kemungkinan 25% lebih kecil untuk mengalami depresi atau dampak yang lebih kecil dibandingkan gaya hidup. Temuan ini menggarisbawahi bahwa menjalani gaya hidup sehat bahkan lebih penting dalam perkembangan depresi dibandingkan faktor genetik.
Baca Juga: Soal Fenomena Parasit Daun Manggis di Cicantayan Sukabumi, Ini Kata Distan
● Bagaimana Hubungan Otak-Tubuh Mempengaruhi Risiko Kesehatan Mental
Meskipun penelitian ini mengandalkan pelaporan diri tentang perilaku, yang dapat menyulitkan keakuratan dan konsistensi, penelitian ini juga menggunakan penanda biologis dan neurologis untuk membantu memahami hubungan antara faktor gaya hidup dan depresi.
Selain itu, para peneliti juga menggunakan pemindaian otak MRI pada sekitar 33.000 peserta dan mampu mengkorelasikan volume yang lebih besar (dan indikator kesehatan otak) di area otak tertentu dengan faktor gaya hidup sehat.
Biomarker stres dan peradangan, protein C-reaktif dan trigliserida, juga ditingkatkan dengan skor gaya hidup, menyoroti hubungan kompleks antara bagaimana stres, metabolisme, dan bahkan sistem kekebalan tubuh kita dapat mempengaruhi risiko depresi.
Baca Juga: Kepala SD-SMP di Kota Sukabumi Diingatkan Soal Korupsi Dunia Pendidikan
Sebuah studi dari tahun 2022 menemukan bahwa kadar trigliserida yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan prevalensi depresi pada pria. Sementara itu, protein C-reaktif telah “dikaitkan dengan tingkat keparahan gejala yang lebih besar, pola gejala depresi yang spesifik, dan respons pengobatan yang terburuk,” menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022.
● Bagaimana menerapkan gaya hidup sehat berkelanjutan
Untuk membangun gaya hidup sehat, pilihlah salah satu dari tujuh faktor gaya hidup untuk dikerjakan dan perlahan-lahan tingkatkan ketujuh faktor tersebut selama beberapa bulan. Jadikan gaya hidup sehat sebagai kebiasaan. Ketika sudah memiliki beberapa faktor gaya hidup yang baik ini, cobalah tingkatkan untuk memastikan setidaknya memiliki lima dan idealnya tujuh faktor tersebut.
● Menjalani gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena depresi.
Gaya hidup sehat mencakup hal-hal seperti olahraga teratur, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang, berhubungan dengan teman, dan kualitas tidur yang baik serta membatasi konsumsi alkohol.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Anak Laki-Laki Broken Home Bersikap Nakal
Membuat langkah konsisten menuju tujuan gaya hidup sehat lebih penting daripada membuat perubahan drastis sekaligus.
Sumber : healthline