Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Depresi, Salah Satunya Kualitas Tidur

Senin 06 November 2023, 15:49 WIB
Gaya hidup sehat dapat menurunkan tingkat risiko depresi | Foto : Pexels.com/ @Karolina Grabowska

Gaya hidup sehat dapat menurunkan tingkat risiko depresi | Foto : Pexels.com/ @Karolina Grabowska

SUKABUMIUPDATE.com - Depresi merupakan penyakit umum namun sangat serius dengan tingkat keparahan yang sangat beragam. Jika kasusnya lebih ringan, gejala yang dialami meliputi kesedihan, mudah tersinggung, marah, dan kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih. Depresi seperti itu mengganggu kehidupan sehari-hari.

Namun ada beberapa kasus depresi yang lebih parah, dengan gejala intens yang mungkin mencakup nafsu makan dan penurunan berat badan yang signifikan, masalah tidur, dan seringnya memikirkan kematian atau bunuh diri. Depresi seperti ini bisa melumpuhkan, yang mungkin pengidapnya akan mengisolasi diri dan kesulitan bangun dari tempat tidur atau keluar rumah.

Di dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Nature Mental Health, peneliti dari Universitas Cambridge dan Universitas Fudan, mengidentifikasi tujuh faktor gaya hidup sehat yang melindungi terhadap paparan depresi.

Baca Juga: Dua Mahasiswa Gugat Syarat Capres Cawapres, Minta KPU Tak Berlakukan Putusan MK

Tujuh faktor yang diselidiki adalah:
● merokok
● diet
● tingkat latihan
● tidur
● perilaku menetap
● keterhubungan sosial
● konsumsi alkohol

Para peneliti juga menggunakan penanda biologis seperti trigliserida (bentuk lemak paling umum dalam tubuh), dan protein c-reaktif (indikator peradangan), serta perubahan struktur otak sebagai indikator mekanisme biologis depresi pada pasien. tubuh dan otak.

"Kami menemukan bahwa menjalani gaya hidup sehat mengurangi risiko depresi sebesar 57 persen. Mengubah perilaku dan mengembangkan gaya hidup sehat adalah sesuatu yang dapat kita lakukan untuk menurunkan risiko depresi," ujar Dr. Barbara J. Sahakian yang juga Profesor Neuropsikologi Klinis di Departemen Psikiatri Universitas Cambridge.

Baca Juga: Mulai Persiapan, Daftar 14 Pelajar SMP Kota Sukabumi untuk FTBI Jawa Barat

Dari tujuh faktor gaya hidup yang diamati, tidur yang sehat memiliki dampak terbesar terhadap risiko depresi, sehingga menurunkannya sebesar 22 persen.

Kemudian, disusul dengan "tidak pernah merokok" dan sering berhubungan sosial, masing-masing sebesar 20% dan 18%. Dan memiliki pola makan yang sehat, mengkonsumsi alkohol dalam jumlah sedang, aktivitas fisik teratur, dan perilaku sedentary rendah hingga sedang juga menurunkan risiko depresi. Selain itu, para peneliti juga mengamati beberapa varian terkait dengan depresi yaitu :

● Varian Genetik

Individu dengan skor risiko genetik terendah memiliki kemungkinan 25% lebih kecil untuk mengalami depresi atau dampak yang lebih kecil dibandingkan gaya hidup. Temuan ini menggarisbawahi bahwa menjalani gaya hidup sehat bahkan lebih penting dalam perkembangan depresi dibandingkan faktor genetik.

Baca Juga: Soal Fenomena Parasit Daun Manggis di Cicantayan Sukabumi, Ini Kata Distan

● Bagaimana Hubungan Otak-Tubuh Mempengaruhi Risiko Kesehatan Mental

Meskipun penelitian ini mengandalkan pelaporan diri tentang perilaku, yang dapat menyulitkan keakuratan dan konsistensi, penelitian ini juga menggunakan penanda biologis dan neurologis untuk membantu memahami hubungan antara faktor gaya hidup dan depresi.

Selain itu, para peneliti juga menggunakan pemindaian otak MRI pada sekitar 33.000 peserta dan mampu mengkorelasikan volume yang lebih besar (dan indikator kesehatan otak) di area otak tertentu dengan faktor gaya hidup sehat.

Biomarker stres dan peradangan, protein C-reaktif dan trigliserida, juga ditingkatkan dengan skor gaya hidup, menyoroti hubungan kompleks antara bagaimana stres, metabolisme, dan bahkan sistem kekebalan tubuh kita dapat mempengaruhi risiko depresi.

Baca Juga: Kepala SD-SMP di Kota Sukabumi Diingatkan Soal Korupsi Dunia Pendidikan

Sebuah studi dari tahun 2022 menemukan bahwa kadar trigliserida yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan prevalensi depresi pada pria. Sementara itu, protein C-reaktif telah “dikaitkan dengan tingkat keparahan gejala yang lebih besar, pola gejala depresi yang spesifik, dan respons pengobatan yang terburuk,” menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022.

● Bagaimana menerapkan gaya hidup sehat berkelanjutan

Untuk membangun gaya hidup sehat, pilihlah salah satu dari tujuh faktor gaya hidup untuk dikerjakan dan perlahan-lahan tingkatkan ketujuh faktor tersebut selama beberapa bulan. Jadikan gaya hidup sehat sebagai kebiasaan. Ketika sudah memiliki beberapa faktor gaya hidup yang baik ini, cobalah tingkatkan untuk memastikan setidaknya memiliki lima dan idealnya tujuh faktor tersebut.

● Menjalani gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena depresi.

Gaya hidup sehat mencakup hal-hal seperti olahraga teratur, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang, berhubungan dengan teman, dan kualitas tidur yang baik serta membatasi konsumsi alkohol.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Anak Laki-Laki Broken Home Bersikap Nakal

Membuat langkah konsisten menuju tujuan gaya hidup sehat lebih penting daripada membuat perubahan drastis sekaligus.

Sumber : healthline

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa