SUKABUMIUPDATE.com - Masalah kesehatan mental menjadi topik yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini. Masalah ini ada banyak jenisnya dan salah satunya yaitu PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).
menurut laman psychiatry.org, PTSD adalah gangguan kejiwaan yang mungkin terjadi pada orang yang pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, serangkaian peristiwa, atau serangkaian keadaan.
PTSD telah dikenal sejak lama dan memiliki beberapa sebutan lain seperti seperti “shell shock” selama Perang Dunia I dan “combat fatigue” setelah Perang Dunia II.
Baca Juga: Penyebab PTSD dan 7 Cara Mengatasinya yang Harus Dipahami
Namun, PTSD tidak hanya terjadi pada veteran perang atau orang-orang yang memiliki pengalaman peperangan. PTSD dapat terjadi pada semua orang, dari etnis, kebangsaan atau budaya apa pun, dan pada usia berapa pun.
Penyebab PTSD
Ada banyak hal yang bisa menjadi faktor penyebab PTSD termasuk bencana alam, kecelakaan serius, aksi teroris, perang/pertempuran, pemerkosaan/pelecehan seksual, trauma sejarah, kekerasan dan intimidasi oleh pasangan dan sebagainya.
Orang yang mengalami PTSD memiliki pikiran dan perasaan yang intens dan mengganggu terkait dengan pengalamannya yang berlangsung lama setelah peristiwa traumatis tersebut berakhir.
Baca Juga: 8 Tanda Seseorang Mengalami PTSD, Yuk Kenali Mungkin Kamu Mengalaminya!
Mereka mungkin menghidupkan kembali peristiwa tersebut melalui kilas balik atau mimpi buruk; mereka juga mungkin merasakan kesedihan, ketakutan atau kemarahan serta bisa merasa terpisah atau terasing dari orang lain.
Orang dengan PTSD mungkin menghindari situasi atau orang yang mengingatkan mereka akan peristiwa traumatis, dan mereka mungkin memiliki reaksi negatif yang kuat terhadap sesuatu yang biasa seperti suara keras atau sentuhan yang tidak disengaja.
Gejala PTSD
Melansir dari laman nimh.nih.gov, gejala PTSD biasanya dimulai dalam waktu 3 bulan setelah kejadian traumatis, namun terkadang muncul setelah waktu tersebut.
Baca Juga: 7 Ciri Anak Mengalami Gangguan Kesehatan Mental: Autis hingga PTSD
Beberapa orang sembuh dalam waktu enam bulan, sementara yang lain mengalami gejala yang bertahan selama satu tahun atau lebih. Orang dengan PTSD sering kali mengalami kondisi yang terjadi bersamaan, seperti depresi, penggunaan narkoba, dan bisa mengalami satu atau lebih gangguan kecemasan.
Untuk dapat didiagnosis PTSD, orang dewasa harus mengalami semua hal berikut selama minimal 1 bulan:
- Setidaknya satu gejala mengalami kembali
- Setidaknya satu gejala penghindaran
- Setidaknya dua gejala gairah dan reaktivitas
- Setidaknya dua gejala kognisi dan suasana hati
Gejala Kilas Balik
- Mengalami kilas balik dan menghidupkan kembali peristiwa traumatis, termasuk gejala fisik seperti jantung berdebar kencang atau berkeringat
- Memiliki kenangan atau mimpi yang berulang terkait dengan peristiwa tersebut
- Memiliki pikiran yang menyusahkan
- Mengalami tanda-tanda fisik stres
Baca Juga: 8 Cara Mencegah PTSD, Gangguan Mental Akibat Trauma Masa Kecil
Pikiran dan perasaan dapat memicu gejala-gejala ini, begitu pula kata-kata, benda, atau situasi yang menjadi pengingat akan peristiwa tersebut.
Gejala penghindaran meliputi:
- Menjauhi tempat, peristiwa, atau objek yang mengingatkan akan pengalaman traumatis
- Menghindari pikiran atau perasaan yang berhubungan dengan peristiwa traumatis
- Gejala penghindaran dapat menyebabkan orang mengubah rutinitasnya. Misalnya, beberapa orang mungkin menghindari mengemudi atau mengendarai mobil setelah mengalami kecelakaan mobil yang serius.
Gejala gairah dan reaktivitas meliputi:
- Mudah terkejut
- Merasa tegang, waspada, atau gelisah
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi
- Mengalami kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur
- Merasa mudah tersinggung dan meledak-ledak dalam kemarahan atau agresif
- Terlibat dalam perilaku berisiko, sembrono, atau merusak
Gejala gairah seringkali konstan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan stres dan marah serta mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti tidur, makan, atau berkonsentrasi.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Alami PTSD, Selalu Ketakutan Setiap Kali Namanya Trending
Gejala kognisi dan suasana hati meliputi:
- Mengalami kesulitan mengingat ciri-ciri utama dari peristiwa traumatis tersebut
- Memiliki pikiran negatif tentang diri sendiri atau dunia
- Memiliki perasaan menyalahkan yang berlebihan yang ditujukan kepada diri sendiri atau orang lain
- Memiliki emosi negatif yang berkelanjutan, seperti ketakutan, kemarahan, rasa bersalah, atau malu
- Kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan
- Memiliki perasaan isolasi sosial
- Mengalami kesulitan merasakan emosi positif, seperti kebahagiaan atau kepuasan
Gejala kognisi dan suasana hati dapat dimulai atau memburuk setelah peristiwa traumatis. Hal ini dapat membuat seseorang merasa terpisah dari teman atau anggota keluarga.
Kapan Penderita PTSD Harus ke Dokter?
Menurut laman mayoclinic.org, Jika seseorang memiliki pikiran dan perasaan yang mengganggu tentang peristiwa traumatis selama lebih dari sebulan, jika itu parah, atau jika merasa kesulitan untuk mengendalikan hidup.
Bicarakan dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk mendapatkan pengobatan sesegera mungkin dan membantu mencegah gejala PTSD semakin parah.