Sendentary Behavior, Aktivitas Nyaman yang Berdampak Pada Kesehatan

Jumat 03 November 2023, 18:26 WIB
Kerja dengan berlama-lama bisa menimbulkan bahaya terhadap kesehatan | Foto : Pixabay

Kerja dengan berlama-lama bisa menimbulkan bahaya terhadap kesehatan | Foto : Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Saat ini gaya hidup manusia dipermudah dengan kehadiran teknologi. Aktvitas fisik terbantu alat-alat canggih. Namun, secara tidak langsung, orang-orang menjadi nyaman dengan perilaku sedentari (sedentary behavior).

Dalam pekerjaan misalnya, kebanyakan pekerja sibuk bekerja di balik meja kerjanya. Bahkan banyak juga orang yang menghabiskan waktu makan siang di depan komputer. Padahal duduk di balik meja selama 8–10 jam sehari justru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Dokter spesialis penyakit dalam Dyah Purnamasari dari Divisi Metabolik Endrokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia membenarkan bahwa majunya teknologi tidak hanya memudahkan pekerjaan manusia, tetapi juga membuat aktivitas duduk menjadi dominan.

“Layanan transportasi, pekerjaan rumah tangga, bahkan mendapatkan makanan sudah bertambah mudah saaat ini sehingga menyebabkan perubahan gaya hidup yang berisiko menimbulkan penyakit tidak menular,” ujarnya seperti dikutip fk.ui.ac.id pada 22 Juli 2019 lalu.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Puting Beliung di Cidahu Sukabumi, Wabup Iyos Salurkan Bantuan

Duduk tanpa melakukan aktivitas lainnya selama bekerja dapat menimbulkan otot kaku, bahkan masalah pada tulang belakang. Terlebih lagi jika posisi duduk tidak diperhatikan dengan benar, persoalan kesehatan yang lebih parah bisa terjadi.

Bukti terbaru, seperti dikutip dari sedentarybehaviour.org menunjukkan bahwa perilaku sedentary tingkat tinggi berdampak negatif terhadap kesehatan, terlepas dari faktor lain termasuk berat badan, pola makan, dan aktivitas fisik.

"Penelitian selama 12 tahun terhadap 17.000 orang dewasa Kanada menemukan bahwa mereka yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk memiliki kemungkinan 50% lebih besar untuk meninggal selama masa tindak lanjut dibandingkan mereka yang paling sedikit duduk, bahkan setelah mengontrol usia, merokok, dan penyakit jantung," tulisnya.

Baca Juga: Anwar Usman Terbukti Bersalah, Sanksi MKMK Berdampak Pada Syarat Capres-Cawapres?

LEBIH BAHAYA

Mengutip fk.ui.ac.id, perilaku sedentari tidak hanya menjangkiti pekerja kantoran, tetapi juga gaya hidup sehari-hari di rumah. Banyak orang yang menghabiskan waktu dengan menonton televisi, duduk dengan gawainya, dan aktivitas lainnya.

Duduk di depan televisi dalam jangka waktu yang lama ternyata lebih berbahaya bagi kesehatan jantung. Hal ini diungkapkan dalam penelitian dari University of Central Florida di Orlando, Amerika Serikat 2019.

Penelitian yang dipublikasikan pada Journal of American Heart Association mengungkap bahwa orang yang duduk lebih lama menonton TV lebih berisiko mengalami penyakit tidak menular.

Para peneliti mengobservasi peserta penelitian di AS selama rata-rata 8,4 tahun mengenai aktivitas menonton televisi. Ternyata dibandingkan dengan orang-orang yang menonton TV kurang dari 2 jam setiap hari, mereka yang menghabiskan lebih dari 4 jam di depan televisi memiliki kemungkinan 49% lebih besar untuk meninggal atau terkena penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Fahmi dan Motor: Mantan Wali Kota Sukabumi Jalani Operasi Tulang Pasca Kecelakaan

Bantuan teknologi dan layanan daring juga secara tidak langsung mengubah perilaku manusia. Katakanlah layanan pesan antar online yang kini menjamur. Orang tidak perlu lagi memasak, ada layanan yang dapat membelikan makanan untuknya.

Orang tidak perlu lagi berlelah ria mengerjakan aktivitas rumah tangga, karena ada layanan asisten rumah tangga dan berbagai layanan daring tersedia. Semua kepraktisan itu membentuk perilaku sedentari yang nyaman.

Sayangnya, di balik itu semua perilaku sedentari menjadi ancaman yang membahayakan. Kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu faktor risiko dari sindrom metabolik yang dapat memicu penyakit metabolik seperti penyakit jantung koroner (PJK), diabetes melitus tipe 2, dan strok.

Baca Juga: Bangun Harmonisasi Karyawan dan Pengusaha, Hangatnya Gebyar BIG Bergelora 2023

Kaitannya terletak pada tingginya risiko obesitas akibat kelebihan berat badan pada orang-orang yang tidak beraktivitas fisik. Tidak hanya itu, penyerapan nutrisi dari makanan juga tidak berjalan dengan baik bila terjadi gangguan metabolisme.

Itulah sebabnya aktivitas fisik tak boleh diremehkan atau diabaikan begitu saja. Setiap orang yang ingin hidup sehat dan prima perlu menerapkan aktivitas fisik dengan rutin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)