4 Dampak Sedentary Behavior Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Jumat 03 November 2023, 00:25 WIB
saat seseorang terlalu lama di kerja sambil dudul | foto : Pixabay

saat seseorang terlalu lama di kerja sambil dudul | foto : Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Sedentary behavior adalah perilaku ketika seseorang cenderung malas melakukan aktivitas fisik atau menggerakkan tubuhnya. Beberapa contoh sedentary behavior adalah duduk di depan laptop dalam kurun waktu lama atau bermain ponsel seharian.

Sedentary behavior memiliki dampak buruk pada kesehatan fisik seperti meningkatkan risiko terjadinya obesitas, penyakit jantung hingga kematian. Di samping itu, ada beberapa dampak sedentary behavior lain, yaitu resiko kesehatan mental yang patut Anda waspadai.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), sedentary behavior atau sedentary lifestyle adalah kegiatan yang dilakukan di luar waktu tidur dan hanya mengeluarkan kalori dalam jumlah sedikit, yaitu kurang dari 1,5 MET (metabolic equivalent).

Baca Juga: Apa itu Sedentary Behavior? Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Sedentary behavior tentu perilaku yang dapat merugikan tubuh. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sedentary behavior adalah salah satu penyebab kematian yang kasusnya sering terjadi di dunia.

Menurut penelitian Panahi dan tremblay (2018) seperti dikutip Wenny Aidina dalam buku "Kesehatan mental saat pandemi di Indonesia", bahwa minimnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu dapat menyumbang 9 persen kematian dini di seluruh dunia.

Dampak sedentary behavior

Risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari perilaku sedentari bisa membahayakan tubuh, seperti diabetes, penyakit jantung, obesitas, hingga gangguan mental. Penjelasan lengkap dari dampak sedentary behavior adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Risiko Obesitas

sedentary behavior diketahui paling sering menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan pada seseorang. Pasalnya, kurang bergerak akan membuat tubuh tidak mengolah makanan secara sempurna untuk dijadikan energi.

Baca Juga: Pejabat Pemkab Sukabumi Kompak Hadiri ESG Symposium 2023 Indonesia di Jakarta

Dengan begitu, tubuh akan menyimpan energi dalam bentuk lemak pada tubuh. Apabila terjadi dalam kurun waktu yang lama, penumpukan lemak ini akan menyebabkan tubuh mengalami obesitas.

2. Meningkatkan Risiko Diabetes

Dampak buruk dari sedentary behavior selanjutnya yaitu meningkatkan risiko penyakit diabetes. Risiko diabetes akan semakin meningkat jika Anda tidak bergerak dan terbiasa mengkonsumsi makanan manis serta tinggi kalori.

Risiko diabetes ini masih berkaitan dengan obesitas yang juga menjadi dampak dari sedentary behavior. Singkatnya, lemak yang menumpuk di dalam tubuh dapat memicu terjadinya resistensi insulin. Padahal, insulin adalah hormon yang memiliki peran penting dalam mengolah gula pada tubuh.

Baca Juga: Cerita Abah Aja Lolos dari Maut Usai 1,5 Jam Tertimbun Longsor di Sukabumi

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Dampak buruk berikutnya dari sedentary behavior adalah meningkatkan risiko penyakit jantung. Seseorang yang kurang bergerak berisiko membuat lemak atau kolesterol menumpuk pada pembuluh darah arteri. Akibatnya, jantung jadi tidak dapat bekerja secara optimal dan memicu terjadinya penyakit serius seperti serangan jantung, jantung koroner, dan lain sebagainya.

4. Memicu Terjadinya Gangguan Mental

Gaya hidup sedentari juga dapat mengakibatkan gangguan mental pada seseorang. Ketika kurang melakukan aktivitas dan hanya berdiam diri di rumah, perasaan stres dan jenuh juga dapat memicu seseorang mengalami gangguan cemas (anxiety disorder) hingga depresi.

Cara Mengatasi Sedentary behavior

Cara mengatasi sedentary behavior dimulai dari diri sendiri. Karena itu, Anda perlu melawan rasa malas untuk menggerakkan tubuh.

Apabila sedentary behavior diakibatkan pekerjaan yang mengharuskan Anda untuk duduk di depan laptop selama berjam-jam, Anda bisa meluangkan waktu sejenak untuk beranjak dari kursi dan meregangkan tubuh selama 20 menit sekali. Lakukanlah gerakan kecil saat sedang istirahat, seperti jalan ke toilet atau menaiki tangga kantor.

Baca Juga: Cerita Nasabah Ungkap Kelebihan Perumda BPR Sukabumi, Aman Karena Dijamin LPS

Anda juga disarankan untuk membuat jadwal olahraga secara rutin setiap minggu di hari libur. Agar lebih termotivasi, Anda bisa memberikan hadiah untuk diri sendiri setelah melakukan olahraga atau mencapai target tertentu.

Baca Juga: Pejabat Pemkab Sukabumi Kompak Hadiri ESG Symposium 2023 Indonesia di Jakarta

Lakukanlah olahraga secara rutin yang dibarengi konsumsi makanan sehat setiap harinya. Dengan begitu, dampak edentary behavior bisa dicegah.

Klasifikasi Sedentary behavior

sedentary behavior merupakan bentuk perilaku yang memiliki tingkatan tertentu yang dipengaruhi oleh frekuensi, yaitu;

Baca Juga: Daftar 27 Pemain Timnas Indonesia Senior Untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

1. Sedentary behavior rendah, yaitu perilaku duduk atau berbaring seperti kerja depan komputer, membaca, bermain game, menonton tv selama kurang dari 2 jam

2. Sedentary behavior sedang, yaitu perilaku duduk atau berbaring seperti kerja di depan komputer, membaca, bermain game, menonton tv selama 2 - 5 jam

3. Sedentary behavior tinggi, yaitu perilaku duduk atau berbaring seperti kerja di depan komputer, membaca, bermain game, menonton tv selama lebih dari 5 jam

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak