SUKABUMIUPDATE.com - Vitamin dan suplemen mungkin berperan dalam pengobatan gangguan bipolar, tetapi hanya sebagai pelengkap pengobatan lini pertama, bukan sebagai pengganti.
Seperti yang kita ketahui, gangguan bipolar merupakan suatu kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan episode tertinggi (mania) dan terendah (depresi). Namun jika menderita gangguan bipolar, mungkin akan bertanya-tanya apakah mengkonsumsi vitamin atau suplemen lain dapat meningkatkan suasana hati dan juga meningkatkan kesehatan?
Beberapa vitamin dan suplemen memiliki lebih banyak bukti efektivitasnya dalam mengatasi gangguan bipolar dibandingkan yang lain. Berikut tujuh vitamin dan suplemen yang mungkin patut dipertimbangkan, menurut para ahli. Pastikan untuk berbicara dengan dokter sebelum menambahkan suplemen apapun ke rencana perawatan:
Baca Juga: Sapi dan Kambing Terbawa Arus, Dampak Longsor di Kalapanunggal Sukabumi
1. Asam Lemak Omega-3
Asam lemak Omega-3 adalah lemak sehat yang dibutuhkan tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Mereka sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Ada 3 jenis asam lemak omega 3 yaitu :
● Asam alfa-linolenat (ALA), ditemukan terutama dalam minyak tumbuhan
● Asam eicosapentaenoic (EPA), ditemukan terutama pada makanan laut dan rumput laut
● Asam docosahexaenoic (DHA), ditemukan terutama pada makanan laut dan rumput laut
2. Folat (Vitamin B9)
Folat alias vitamin B9 membantu sel-sel dalam tubuh tumbuh dan tetap sehat. Maka dari itu, suplemen Folat mungkin berguna untuk gejala bipolar tertentu bila ditambahkan ke rejimen pengobatan yang tengah dilakukan saat ini, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan keefektifannya.
3. N-Asetil Sistein (NAC)
N-asetil sistein ( NAC ) adalah antioksidan yang dapat membantu mencegah kanker dan sering digunakan untuk mengobati keracunan asetaminofen. Selain itu, NAC mungkin berguna untuk mengobati beberapa gejala gangguan bipolar, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan keefektifannya. Dalam sebagian besar uji coba, dosis NAC berkisar antara 1 dan 3 gram per hari.
Baca Juga: Kisah Bayi di Bojonggenteng Sukabumi, Ingin Sembuh dari Kondisi Jantung Bocor
4. Vitamin D
Vitamin D membantu usus menyerap kalsium dan menjaga tingkat kalsium yang sesuai untuk kesehatan tulang, hal Ini ditemukan secara alami dalam makanan seperti ikan trout dan salmon, ditambahkan ke makanan seperti susu, dan diproduksi secara alami di dalam tubuh ketika kulit Anda terkena sinar matahari.
5. Koenzim Q10 (CoQ10)
Koenzim Q10 (CoQ10) adalah antioksidan yang membantu menjaga sel-sel dalam tubuh Anda tetap sehat. Dua ratus mg CoQ10 per hari, yang dikonsumsi bersamaan dengan penstabil suasana hati standar dan obat antidepresan, lebih baik daripada plasebo dalam mengurangi depresi bipolar selama delapan minggu.
6. Magnesium
Magnesium adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga otot, tulang, saraf, tekanan darah, dan kadar gula darah tetap sehat. Menurut sebuah penelitian, kadar magnesium dalam tubuh mungkin berperan dalam mengatur suasana hati.
Dan suplementasi magnesium dapat memperbaiki gejala pada penderita bipolar yang mengalami depresi. Namun tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa magnesium memperbaiki gejala bipolar.
Baca Juga: Tumbler hingga Gantungan Kunci, Produk Bambu Buatan Desa Wisata Hanjeli Sukabumi
7. Melatonin
Melatonin adalah hormon yang dibuat otak sebagai respons terhadap kegelapan. Suplemen melatonin dalam hubungannya dengan pengobatan biasa untuk gangguan bipolar tampaknya membantu untuk mengatasi masalah tidur di antara orang-orang dengan kondisi gangguan bipolar.
Maka dari itu, Melatonin dapat membantu beberapa orang dengan gangguan bipolar tidur lebih nyenyak, yang pada gilirannya meningkatkan stabilitas suasana hati dan membantu mencegah episode suasana hati di masa depan.
Sumber : Everyday Health