SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan bipolar tipe II adalah salah satu bentuk penyakit mental. Bipolar tipe II mirip dengan gangguan bipolar tipe I, dimana suasana hati berubah-ubah antara tinggi dan rendah seiring berjalannya waktu.
Akan tetapi pada gangguan bipolar tipe II suasana hati yang naik tidak mencapai mania sepenuhnya. Peningkatan suasana hati yang kurang intens pada gangguan bipolar II disebut episode hipomanik atau hipomania.
Seseorang yang terkena bipolar tipe II, akan mengalami setidaknya satu episode hipomanik dalam hidupnya. Kebanyakan orang dengan gangguan bipolar tipe II akan lebih sering mengalami episode depresi. Dari sinilah istilah "manik depresi" berasal.
Baca Juga: Cookies Ikan Tuna, Inovasi Kuliner Pelajar SMK Insan Cita Cikakak Sukabumi
Gejala Bipolar Tipe II
Selama episode hipomanik, suasana hati yang sedang naik dapat ditandai dengan euforia atau merasa lebih tinggi, lebih bersemangat, dan mudah tersinggung.
Gejala selama hipomanik ditandai dengan :
● Memiliki banyak ide dan cepat berpindah ke ide lain
● Rasa percaya diri yang berlebihan
● Berbicara cepat, "tertekan", tidak terputus dan keras
● Peningkatan energi, dengan hiperaktif dan berkurangnya kebutuhan tidur.
Ketika berada di dekat orang yang mengalami bipolar tipe II episode hipomanik, kita akan merasakan suasana yang positif, ceria, serta hangat. Namun hal buruk dari penderita hipomania adalah dapat menyebabkan perilaku tidak menentu dan tidak sehat.
Episode hipomanik terkadang dapat berkembang menjadi manusia penuh yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi (gangguan bipolar I). Pada mania, orang mungkin menghabiskan uang yang tidak mereka miliki, dan melakukan perilaku impulsif atau berisiko lainnya yang berpotensi menimbulkan konsekuensi berbahaya.
Baca Juga: Anggota DPRD Sukabumi Wawan Juansyah Minta Bupati Terbitkan Perbup Kepemudaan
Sebagian besar orang dengan gangguan bipolar II menghabiskan lebih banyak waktu dengan gejala depresi dibandingkan gejala hipomania. Depresi dapat terjadi segera setelah hipomania mereda, atau lebih lama lagi.
Beberapa orang mengalami siklus bolak-balik antara hipomania dan depresi, sementara yang lain memiliki suasana hati normal dalam jangka waktu lama di antara episode-episode tersebut.
Jika tidak segera diobati, episode hipomania pada bipolar tipe II dapat berlangsung dari awalnya beberapa hari, dapat berlanjut hingga beberapa bulan.
Episode depresi pada gangguan bipolar II mirip dengan depresi klinis "biasa", yang ditandai dengan suasana hati tertekan, kehilangan kesenangan, energi dan aktivitas yang menurun, perasaan bersalah atau tidak berharga, dan pikiran untuk bunuh diri . Gejala depresi gangguan bipolar II dapat berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun.
Baca Juga: Setelah Vonis Bebas Pengadilan Negeri Kota Sukabumi untuk Guru Terdakwa Kasus Cabul
Faktor Risiko Bipolar Tipe II
Kebanyakan orang berusia remaja atau awal usia 20-an ketika gejala gangguan bipolar pertama kali muncul. Hampir semua orang dengan gangguan bipolar II mengidapnya sebelum usia 50 tahun. Orang yang memiliki anggota keluarga dekat yang menderita bipolar mempunyai risiko lebih tinggi.
Sumber : WebMD