SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan bipolar umumnya ditandai dengan perubahan mood (suasana hati) yang berubah drastis. Gejala ini sering terjadi pada usia dewasa. Namun ternyata, anak-anak dan remaja juga dapat mengalaminya.
Bipolar yang terjadi pada anak, sebaiknya jangan dianggap sepele, karena hal ini dapat mengganggu aktivitas, serta prestasinya di sekolah. Dan hingga saat ini, penyebab anak terkena bipolar belum diketahui secara pasti tetapi faktor keturunan serta adanya kelainan pada struktur otak anak dapat mempengaruhi risiko terkena gangguan bipolar.
Ciri-ciri Gangguan Bipolar Pada Anak
Sangat normal bagi si kecil ketika merasa marah, sedih, bahagia, ceria, kecewa, hiperaktif, bahkan memberontak. Namun sebaiknya orang tua perlu mewaspadai jika keadaan tersebut terjadi dalam waktu jangka panjang, dan semakin parah dari hari ke hari. Sebaiknya bawa si kecil ke dokter spesialis untuk diperiksa dan memastikan mengapa gejala ini terjadi.
Baca Juga: Anggota DPRD Sukabumi Wawan Juansyah Minta Bupati Terbitkan Perbup Kepemudaan
Gejala bipolar yang terjadi pada anak mungkin akan sulit terdeteksi oleh orang tua, namun ada beberapa tanda umum yang muncul dan perlu diwaspadai :
● Menjadi lebih hiperaktif. Kondisi ini biasanya dibarengi dengan gejala impulsif, agresif, hingga melakukan penyerangan.
● Mood swing parah, di mana perubahan suasana hati pada si kecil dapat terjadi dalam waktu yang sangat cepat dan tidak jelas.
● Sulit tidur pada malam hari hingga mengalami penurunan konsentrasi di sekolah. Hal ini bisa dilihat apakah anak mulai mengalami penurunan di semester ini atau tidak.
● Mengalami episode depresi, hal ini ditandai dengan anak menjadi lebih mudah tersinggung, suasana hati yang selalu merasa tertekan. Dan Kondisi ini dapat terjadi sepanjang hari, bahkan hampir setiap hari.
● Ragu terhadap diri sendiri, menjadi lebih pesimis, dan tidak percaya diri.
● Pada usia remaja, kondisi ini dapat menyebabkan pengidapnya lebih murung bahkan paling ekstrim berpikir tentang bunuh diri.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda di Pabuaran Sukabumi, DPRD dan KNPI Lakukan Baksos
Namun, Gangguan bipolar yang terjadi pada anak akan mengalami dua fase psikologis. Yaitu fase manik (riang) dan fase depresif (sedih). Hal ini akan membuatnya kadang terlihat sangat riang, atau kadang terlihat sangat murung.
Gejala bipolar pada anak ketika sedang mengalami fase manik ciri-cirinya adalah :
● Berperilaku agresif dan tidak sabaran
● Berbicara dengan cepat
● Sulit berkonsentrasi
● Terlihat lebih berenergi dari biasanya
● Sulit untuk tidur
● Merasa dirinya paling penting ketimbang orang lain.
Gejala bipolar pada anak ketika sedang mengalami fase depresif ciri-cirinya adalah :
● Merasa sedih, cemas, khawatir, serra mudah marah atau tersinggung
● Kehilangan nafsu makan
● Sulit konsentrasi ketika sedang belajar, dan berakibat pada menurunnya prestasi di sekolah
● Terlihat lelah, letih, lesu, bahkan kehilangan minat pada aktivitas seperti bermain
● Paling menakutkan yaitu, muncul keinginan untuk bunuh diri.
Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian 29 Oktober 2023, Yuk Cek Disini Waktunya
Gangguan bipolar pada anak mungkin tidak terjadi selamanya, peralihan fase manik dan depresif dapat terjadi dalam satu hari, hingga berulang-ulang, tetapi umumnya terdapat jeda pada setiap gejala yang terjadi. Dan pada saat tertentu anak akan kembali normal seperti biasanya.
Selain karena bipolar, gangguan perilaku yang muncul pada anak-anak atau remaja juga dapat disebabkan karena kelainan lain, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), gangguan kecemasan, hingga depresi.
Sumber : halodoc.com, alodokter