SUKABUMIUPDATE.COM - Gangguan ADHD dan Bipolar merupakan dua kondisi kesehatan yang berbeda, keduanya memiliki gejala serupa yang sulit dibedakan terutama pada anak-anak. Namun tetap memiliki perbedaan satu sama lain.
ADHD lebih umum terjadi dibandingkan gangguan bipolar. Biasanya gejala bipolar terdiagnosis saat memasuki usia dewasa, namun ternyata, saat anak-anak pun gejala bipolar sudah terjadi, tetapi orang tua tidak menyadarinya. Karena bisa jadi ADHD dan Bipolar dapat terjadi secara bersamaan.
Perbedaan ADHD dan Gangguan Bipolar
ADHD adalah suatu kondisi mental yang mempengaruhi perhatian, aktivitas, dan pengendalian impuls seseorang. Ini terutama mempengaruhi perilaku, dan suasana hati. Gejalanya berlangsung terus-menerus dan tidak ada jeda.
Gangguan bipolar merupakan suatu kondisi kesehatan mental jangka panjang yang dapat menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana hati. Gejala ini dapat terjadi sesekali. Selain mempengaruhi cara seseorang berpikir, gangguan bipolar juga dapat mempengaruhi perilakunya.
Gejala ADHD dan Bipolar
ADHD dan gangguan bipolar memiliki beberapa gejala yang serupa, terutama yang berkaitan dengan episode manik yang tidantai dengan luapan energi yang besar.
Seseorang yang mengalami gangguan bipolar, episode manik dapat menyebabkan mereka merasa bahagia dan percaya diri serta memiliki energi yang berlebihan. Dan selama episode manik, seseorang mungkin:
● Sering berbicara cepat atau keras
● banyak bergerak
● mengganggu orang
● menjadi mudah teralihkan
● bertindak impulsif
Gejala episode manik terjadi karena keadaan suasana hati, sedangkan gejala ADHD cenderung lebih konsisten.
Terkadang, orang berpikir bahwa ADHD identik dengan perilaku “hiperaktif” atau “impulsif”, hal ini mungkin terjadi pada sebagian orang, namun tidak sepenuhnya benar. Beberapa anak-anak dan orang dewasa dengan ADHD memiliki gejala kurang perhatian.Gejala-gejala ini meliputi:
● kurangnya perhatian terhadap detail
● kesulitan fokus
● melamun
● tidak mendengarkan ketika orang berbicara kepada mereka
● menghindari pengerahan tenaga mental
● sering kehilangan barang
● lupa menyelesaikan tugas
Gejala-gejala ADHD yang seperti ini tidak khas atau tidak memiliki kesamaan dengan gangguan bipolar.
Jika seseorang mengidap gangguan bipolar dan mengalami depresi, hal itu mungkin membuat mereka merasa sedih, putus asa, dan energi yang lemah. Mereka juga secara refleks menarik diri dari kegiatan sosial.
Depresi bukanlah gejala ADHD, namun beberapa penderita ADHD umumnya juga mengalami depresi.
Karakteristik ADHD
ADHD paling sering didiagnosis pada masa kanak-kanak. Penyakit ini ditandai dengan gejala yang meliputi kesulitan memperhatikan, hiperaktif, dan perilaku impulsif. Anak laki-laki cenderung memiliki tingkat diagnosis ADHD yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Ada beberapa gejala yang dapat muncul secara unik pada setiap individu, antara lain:
● kesulitan menyelesaikan tugas atau tugas
● sering melamun
● sering gangguan dan kesulitan mengikuti arahan
● gerakan konstan dan menggeliat
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua orang, terutama anak-anak, yang menunjukkan gejala-gejala ini menderita ADHD. Beberapa anak-anak secara alami lebih aktif atau mudah teralihkan dibandingkan yang lain.
Ketika perilaku ini mengganggu kehidupan, dokter mencurigai kondisi tersebut. Orang yang didiagnosis dengan ADHD mungkin juga mengalami penyakit mental lainnya yang lebih tinggi, termasuk:
● mempelajari ketidakmampuan
● gangguan bipolar
● depresi
● Sindrom Tourette
● gangguan pemberontak oposisi
Karakteristik Bipolar
Gangguan bipolar terkenal karena perubahan suasana hati yang ditimbulkannya. Orang dengan gangguan bipolar dapat berpindah dari tingkat manik dan hipomanik ke tingkat depresi yang berkisar dari beberapa kali dalam setahun hingga setiap beberapa minggu.
Episode manik dapat berlangsung setidaknya 7 hari untuk memenuhi kriteria diagnostik, tetapi durasinya bisa berapapun jika gejalanya cukup parah sehingga memerlukan rawat inap.
Jika seseorang mengalami episode depresi, ia harus mengalami gejala yang memenuhi kriteria diagnostik untuk episode depresi berat, yang berlangsung minimal 2 minggu. Jika orang tersebut mengalami episode hipomanik, gejala hipomania hanya perlu berlangsung selama 4 hari.
Gangguan bipolar pada anak disebut gangguan bipolar awitan dini. Bentuknya agak berbeda dibandingkan dengan orang dewasa.
Anak-anak mungkin akan lebih sering mengalami perubahan ekstrim dan memiliki gejala yang lebih parah di kedua ujung spektrum.
Sumber : healthline, medical news today