SUKABUMIUPDATE.com - Teh Herbal Batu Tapak, minuman penuh khasiat yang menawarkan rasa seperti teh dengan tambahan sensasi hangat dari bahan herbal. Peraciknya, adalah Julius Fanumbi, pengelola Batu Tapak Camping Ground, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Pria berusia 64 tahun itu kemudian membagikan rahasia di balik minuman herbal ini.
Julius menjelaskan bahwa bahan utama Teh Herbal Batu Tapak terdiri dari ketumbar dan biji alpukat yang sudah diparut dan dikeringkan. Tidak hanya itu, minuman ini juga mengandung salam, sereh, jahe merah, kunyit, dan lengkuas.
Menurut Julius, bahan-bahan ini berkhasiat dalam mengatasi masalah gula darah, kolestrol, asam urat, serta membantu dalam mengurangi proses penuaan. Dengan kata lain, Teh Herbal Batu Tapak tidak hanya merupakan obat, tetapi juga minuman sehat untuk menjaga kesehatan tubuh.
"Minuman ini dapat membantu memperbaiki saraf-saraf dan membersihkan organ-organ yang bermasalah dengan mengeluarkan toksin dari tubuh," kata Julius Fanumbi kepada sukabumiupdate.com, Selasa (24/10/2023).
Baca Juga: Membantu Relaksasi, Ini Manfaatnya Rutin Minum Teh Herbal Sebelum Tidur Menurut Ahli
Julius juga memberikan petunjuk cara menyajikan minuman herbal ini. Air direbus bersama salam, sereh, jahe merah, lengkuas, dan kunyit. Setelah mendidih, matikan kompor, lalu masukkan ketumbar dan parutan biji alpukat.
"Perlu diperhatikan bahwa satu kantung Teh Herbal Batu Tapak hanya bisa digunakan untuk dua kali, dan tidak bisa disimpan lama karena tidak mengandung bahan pengawet," jelasnya.
"Caranya, minumlah Teh Herbal Batu Tapak di malam hari sebelum tidur dengan cara diseduh menggunakan air panas. Kemudian minuman ini diminum saat masih hangat. Pagi hari, sebelum beraktivitas, minumlah air mineral terlebih dahulu, lalu lanjutkan dengan Teh Herbal Batu Tapak," imbuhnya.
Julius juga menyarankan untuk melakukan puasa bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau memiliki masalah kesehatan. Puasa bisa dihentikan saat makan siang.
"Teh Herbal Batu Tapak sebenarnya bisa diminum kapan saja, bahkan lebih dari dua kali sehari. Namun, yang paling penting adalah minumnya di malam hari sebelum tidur dan pagi hari ketika bangun tidur," paparnya.
Hal yang menarik, Teh Herbal Batu Tapak tidak dijual, tetapi Julius Fanumbi memberikannya secara cuma-cuma kepada masyarakat dengan harapan agar orang lain juga dapat merasakan manfaatnya.
Sejauh ini, minuman ini telah berhasil membantu Julius mengatasi gejala gula darah dan diabetes. Untuk mengembangkan produksi, ia sudah menyiapkan 1000 pcs bahan yang akan dikirim ke Papua.
"Saya juga berencana untuk melibatkan masyarakat lokal dalam produksi minuman ini dan merancang merek serta produknya. Dan juga akan memperoleh izin usaha untuk mengembangkan Teh Herbal Batu Tapak lebih lanjut," pungkasnya.