SUKABUMIUPDATE.com - Setiap orang tua pasti menginginkan anak dengan tumbuh kembang yang optimal, sehingga ia akan tumbuh menjadi anak yang cerdas secara akademik maupun non akademik.
Namun, tidak semua anak terlahir sama dan sempurna. Kita harus menerima kenyataan bahwa ada beberapa anak yang terlahir dengan keadaan yang spesial serta berbeda dari anak seusianya. Salah satunya anak pengidap ADHD.
Anak dengan gangguan ADHD umumnya akan sulit berkonsentrasi, sulit berkomunikasi, hingga bersosialisasi, hal ini bisa terbawa sampai ia dewasa.
Baca Juga: Makanan Sehat dan Tips Diet Untuk Anak Pengidap ADHD, Yuk Orang Tua Simak
Gejala lain dari gangguan ini adalah cenderung tidak sabaran hingga terburu buru dalam mengerjakan sesuatu. Maka dari itu, orangtua bisa melatihnya dengan melalui beberapa kegiatan positif.
Sebagaimana telah dilansir dari situs resmi theasianparents, inilah beberapa kegiatan atau aktivitas yang bisa dilakukan:
1. Berenang
Kegiatan berenang ini memerlukan tenaga yang cukup besar. Karena ia perlu menggerakkan seluruh tubuhnya agar dapat melaju di air. Dengan berenang, akan melatih anak untuk berkonsentrasi dan juga melatih kepercayaan diri.
Selain itu, berenang juga bisa membuat anak mempelajari kesabaran, dan tidak terburu-buru agar ia tidak kehabisan nafas di tengah kolam renang. Orangtua bisa mepertimbangkan agar anak mengikuti kursus berenang.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Mendidik Anak Pengidap ADHD, Orang Tua Wajib Simak!
2. Olahraga Tim
Olahraga dengan tim merupakan salah satu alternatif kegiatan positif anak, karena hal ini akan membuat anak belajar tentang kekompakan, kesabaran, serta keterampilan sosial. Olahraga tim yang cocok untuk anak ADHD antara lain futsal dan basket.
3. Bersepeda
Anak ADHD umumnya memiliki energi yang sangat besar. Maka dari itu, orangtua bisa menyalurkan energinya pada aktivitas positif yang menguras energi seperti bersepeda. Beberapa manfaat bersepeda yaitu:
- Melatih fokus dan konsentrasi
- Mengurangi impulsif dan meningkatkan perhatian
- Meningkatkan mood anak jadi lebih ceria
- Meningkatkan kinerja kognitif
- Membantu menjaga BMI (Body Mass Index) yang sehat dan mengurangi lingkar pinggang
- Meningkatkan pemrosesan informasi
- Membantu anak lebih memahami perasaannya
Baca Juga: 9 Gejala ADHD pada Anak Laki-laki yang Mudah Dikenali Orang Tua
4. Kelas Seni dan Musik
Sudah sejak lama, musik menjadi salah satu cara terapi untuk anak ADHD. Karena dengan memainkan instrumen musik dapat memicu otak kanan dan otak kirinya bekerja secara bersamaan.
Maka dari itu si kecil perlu fokus dan meningkatkan konsentrasi, ia juga perlu mengkoordinasikan tangan, mata serta kaki saat memainkan alat musik.
Selain musik, seni lainnya seperti ikut kelas tari juga dapat mengurangi stress, bahkan meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Hal ini merupakan salah satu kegiatan terbaik untuk anak pra sekolah.
5. Berlari
Berlari adalah salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan orangtua bersama si kecil. Karena dengan berlari, anak bisa lebih ceria, menyalurkan energinya yang besar, sekaligus bermain.
Baca Juga: 11 Inspirasi Memakai Kemeja Flanel Untuk Perempuan, Biar Chic dan Stylish
Selain itu, berlari juga dapat membuat anak rasa berprestasi serta menenangkan pikirannya. Karena berlari melibatkan gerakan konstan yang menghabiskan energi.
6. Permainan Papan
Mengingat anak dengan gangguan ADHD memiliki kesabaran setipis tisu, ada baiknya orang tua mengajak si kecil bermain permainan papan.
Duduk mengelili meja dan bermain papan mungkin bukanlah hal yang menyenangkan bagi si kecil. Namun permainan ini mengajarkan konsentrasi serta fokus pada anak.
Namun jika ternyata si kecil menyukainya, orangtua bisa memperkenalkan pada permainan papan lain yang memerlukan lebih banyak fokus dan konsentrasi, seperti catur.
Baca Juga: 12 Kebiasaan yang Menyebabkan Lelah Batin, Hindari Sebisa Mungkin!
Bermain permainan papan, juga tak kalah bermanfaat untuk melatih motorik dan kognitif pada anak ADHD.
Nah itulah beberapa kegiatan aktivitas positif untuk anak ADHD yang dapat melatih konsentrasi, fokus, kesabaran, motorik hingga kognitif anak.