Kratom 13 Kali Lebih Bahaya dari Morfin, Termasuk Narkoba?

Senin 23 Oktober 2023, 12:15 WIB
Lebih Bahaya dari Morfin, Apakah Kratom Termasuk Narkoba? | Daun Kratom yang Terkenal sebagai Narkoba jenis Narkotika Golongan I (Sumber : BNN)

Lebih Bahaya dari Morfin, Apakah Kratom Termasuk Narkoba? | Daun Kratom yang Terkenal sebagai Narkoba jenis Narkotika Golongan I (Sumber : BNN)

SUKABUMIUPDATE.com - Kratom, salah satu tanaman asal Asia Tenggara kerap disebut sebagai Narkoba. Tanaman ini kabarnya diminta untuk diekspor ke Amerika Serikat.

Akan tetapi, ekspor Kratom dari Indonesia ke Amerika Serikat justru diwarnai perbedaan pendapat antara Kementerian perdagangan (Kemendag) dan Badan Karantina Indonesia (Barantin).

Kemendag menilai, kratom diperbolehkan untuk diekspor jika memang ada permintaan, meskipun aturannya belum dikeluarkan oleh kementerian dan lembaga teknis, seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kemenkes hingga BNN. Sementara Barantin menyebut, Indonesia masih belum diperbolehkan untuk ekspor kratom karena penelitian khusus soal apakah kratom aman dikonsumsi atau tidak.

Baca Juga: Soal Indonesia Ekspor Kratom ke Amerika, Kemendag dan Barantin Beda Pendapat

Lantas, mengapa ekspor Kratom menuai polemik? Apakah Kratom termasuk narkoba? Simak penjelasannya berikut ini sebagaimana merujuk laman resmi Badan Narkotika Nasional Sumsel!

Mengutip BNN Sumsel, kratom tak hanya tumbuh di Indonesia, tetapi juga di negara Thailand, Malaysia, dan Papua Nugini. Kratom dengan nama latin Mitragyna Speciosa, juga memiliki sebutan lain di beberapa negara Asia Tenggara, yakni ketum, kutuk, atau biak-biak di Malaysia, kratom, kadam, atau ithang di Thailand, purik atau ketum di Kalimantan Barat, kedamba atau kedemba di Kalimantan Timur, serta sapat atau sepat di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Soal kratom di Indonesia, tanaman yang disebut sebagai narkoba ini, menjadi tanaman endemik yang tumbuh di sejumlah wilayah di Kalimantan.

Baca Juga: 10 Ciri Seseorang Lelah Mental, Apa Kamu Mengalaminya?

Masyarakat Indonesia telah memanfaatkan kratom selama berabad-abad sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Manfaat kesehatan kratom ini yang menjadikan tanaman yang disebut sebagai narkoba ini banyak diekspor ke negara-negara Amerika Serikat dan Eropa.

Tak heran, tanaman kratom dianggap sebagai komoditas ekspor yang menjanjikan di Kalimantan, Indonesia.

Namun, potensi ekonomi tanaman yang disebut sebagai narkoba ini masih bertolak belakang dengan efek samping kratom yang telah banyak ditemukan di negara pengimpornya.

Baca Juga: 11 Ciri-Ciri Orang Kecewa Pada Kita, Terlihat dari Sikapnya

Kasus kecanduan dan kematian kratom menjadikan tanaman yang disebut sebagai narkoba ini juga tergolong tanaman yang berbahaya. Meski kratom memiliki sederet manfaat, namun kratom juga bisa memberikan efek negatif yang sangat berbahaya bagi kesehatan, sehingga dikenal sebagai tanaman yang disebut sebagai narkoba.

Badan Narkotika Nasional RI bahkan telah menetapkan kratom sebagai NPS (New Psychoactive Substances) di Indonesia. NPS adalah jenis zat psikoaktif baru yang ditemukan, namun regulasinya belum jelas atau masih dalam proses.

BNN kemudian merekomendasikan kratom untuk dimasukkan ke dalam narkotika golongan I dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Penggolongan kratom sebagai narkotika didasarkan pada efek kratom yang berpotensi menimbulkan ketergantungan dan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Bahkan, BNN menyebutkan efek kratom 13 kali lebih berbahaya dari morfin.

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Orang Sok Tahu, Selalu Merasa Paling Benar

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan catatan Kemendag, sejak 2019 hingga 2022, nilai ekspor kratom mengalami pertumbuhan dengan tren sebesar 15,92 persen per tahun. Secara detail, di periode Januari-Mei 2023, nilai ekspor kratom Indonesia tumbuh 52,04 persen menjadi 7,33 juta dollar AS.

Sejalan dengan volume ekspor kratom, nilai pertumbuhannya juga mencapai angka 51,49 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022 lalu.

Sumber: BNN Sumsel

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa