SUKABUMIUPDATE.com - 17 Oktober diperingati sebagai Hari Trauma Sedunia. Tujuan peringatan ini untuk menyadarkan bahwa perlu ada pencegahan kecacatan serta kematian akibat oleh kecelakaan atau trauma.
Dalam KBBI, trauma berarti keadaan jiwa atau tingkah laku yang tidak normal sebagai akibat dari tekanan jiwa atau cedera jasmani. Lalu trauma juga berarti luka pada tubuh atau fisik.
Dilansir dari netmeds, statistik di India mengungkapkan adanya prevalensi tinggi kecelakaan di jalan raya setiap 1,9 menit dan 22,8% dari seluruh trauma disebabkan kecelakaan yang berkaitan dengan transportasi. Data mencatat hampir 1 juta orang meninggal dan 20 juta orang dirawat di rumah sakit setiap tahunnya.
Baca Juga: 8 Ciri Seseorang Memiliki Trauma Masa Kecil yang Belum Sembuh, Kamu Juga Mengalami?
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa trauma merupakan penyebab utama kecacatan serta kematian di seluruh dunia. Lalu ada penelitian menyebutkan hampir 50% kecelakaan lalu lintas yang terjadi terutama di negara maju dapat dicegah dengan penanganan yang tepat setelah trauma seperti:
- Perawatan pra-rumah sakit atau pertolongan pertama yang cepat.
- Pengetahuan dan pelatihan yang tepat untuk personil yang menangani situasi darurat.
- Ambulans, peralatan, perbekalan medis dan fasilitas yang memadai untuk menangani situasi darurat.
Berbicara mengenai dampak kecacatan, trauma, serta kehilangan orang yang disayang, ternyata itu adalah masa-masa yang sulit untuk diatasi dan terjadi lonjakan stres yang sulit dikendalikan. Berikut cara-cara sederhana dalam mengatasi trauma dan mengatasi masa-masa krisis, dirangkum dari netmeds:
Baca Juga: World Trauma Day, 17 Oktober Diperingati Hari Trauma Sedunia
1. Kalahkan Stres
Sejujurnya cukup sulit tetap dalam kondisi tenang setelah mengalami trauma, tapi perlahan coba latih meditasi dan tanamkan dalam pikiran bahwa kita lebih merasa kuat dalam menghadapi apapun. Tidak bisa dipungkiri saat menghadapi trauma yang terjadi pada diri sendiri atau orang yang kita sayang, membuat kita terus menerus ada dalam kondisi stres. Maka meditasi menjadi salah solusi untuk menguranginya.
2. Cari Support System
Ketika mendapat dukungan, terutama dari orang yang disayang, kita akan merasa senang dan membuat tubuh lebih rileks. Dengan bantuan dalam aktivitas sehari-hari, hal ini akan mengurangi beban pikiran maupun fisik.
3. Hindari Zat Rekreasi
Konsumsi zat rekreasional tidak akan membuat kita sembuh ataupun menyingkirkan stres dalam jangka panjang. Efek dari ketagihan zat tersebut hanya akan menyebabkan trauma lebih parah, mulai dari mental dan fisik yang terganggu.
Baca Juga: 11 Ciri-Ciri Anak Trauma Karena Orang Tua Sering Bertengkar
4. Jangan Menyimpan Hal Terkait Peristiwa Trauma
Menghindari segala jenis yang memiliki keterkaitan dengan peristiwa menjadi salah satu teknik yang cukup efektif untuk mengatasi trauma, baik trauma emosional maupun fisik. Karena menyimpan hal-hal terkait peristiwa trauma hanya akan mengingatkan kita pada kejadian tersebut dan menyebabkan sulit sembuh maupun move on.
5. Coba Jalan-Jalan
Terakhir, tidak hanya meditasi, bersenang-senang menekuni hobi atau kegiatan kreatif lainnya dapat membuat kita merasa lebih tenang. Melakukan perjalanan terbukti meningkatkan dampak psikologis pada kebanyakan orang, bahkan untuk mereka yang mengalami peristiwa traumatis fisik dan emosional yang parah. Tidak perlu jauh-jauh, perjalanan singkat pun sudah cukup efektif.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Trauma Masa Lalu, Yuk Lakukan Sebelum Makin Parah
Kurang lebih itulah cara sederhana dalam mengatasi trauma dan mengatasi masa-masa krisis. Semoga dapat membantu. Selamat Hari Trauma Sedunia!