SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa gejala ADHD biasanya sulit terdeteksi, namun salah satu ciri yang mudah dikenali adalah sulit berkonsentrasi, serta munculnya perilaku hiperaktif dan impulsif. Gejala ini biasanya akan terlihat setelah anak anak mulai belajar di sekolah.
Anak dengan ADHD biasanya akan terlihat saat usia 6 sampai 12 tahun. Mereka cenderung merasa rendah diri, sulit berteman dan bersosialisasi, serta prestasi yang lebih rendah dibanding anak-anak lainnya.
Gejala ADHD pada Anak lebih sering terjadi terhadap anak laki-laki dibanding anak perempuan. Misalnya anak laki-laki cenderung lebih hiperaktif, namun sebaliknya anak perempuan cenderung lebih pendiam serta sulit berkonsentrasi.
Faktor Penyebab Anak Mengalami ADHD
Sebelum membahas lebih lanjut, ADHD merupakan gangguan perkembangan pada otak anak yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif, impulsif, dan sulit memusatkan perhatian.
Baca Juga: 9 Ciri Anak Tidak Punya Teman di Sekolah, Menyendiri dan Kesepian
Meskipun kondisi ini belum diketahui secara pasti penyebabnya karena apa, namun beberapa ilmuwan masih terus mempelajari penyebab dari terjadinya ADHD terhadap anak, agar nantinya menemukan upaya untuk mengurangi dan mengelola kemungkinan seseorang mengalami ADHD.
Dilansir dari situs halodoc.com, berikut empat faktor penyebab ADHD pada anak yang wajib diketahui orang tua. Yuk, simak !
1. Gen dan Keturunan
Gangguan ADHD diyakini diwariskan dari orangtua yang memiliki gangguan yang sama. Jika salah satu anggota keluarga mengalami kelainan ADHD, maka diyakini salah satu keluarga yang lain juga akan mengalaminya.
2. Kelainan Anatomi Otak
Otak memiliki bahan kimia yang disebut neurotransmitter yang berperan dalam proses interaksi sel-sel yang ada di otak.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Anak Kesepian Karena Tidak Memiliki Teman di Sekolah
Neurotransmitter atau dopamin pada ADHD cenderung tidak berfungsi, sehingga mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan seperti impulsif, hiperaktif, dan kurang konsentrasi. Anak dengan gangguan ADHD biasanya memiliki ukuran otak yang lebih kecil dibanding anak seusianya.
3. Masalah Kehamilan
Ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok atau perokok berat dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan ADHD.
Kemudian mengkonsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang juga beresiko tinggi terpapar ADHD, karena hal itu dapat menghambat pertumbuhan reseptor otak janin menjadi tidak normal.
Baca Juga: 8 Ciri Teman Bersikap Pura-pura Baik Padahal Tidak Suka dengan Kita
Selain itu, anak-anak yang lahir prematur akan cenderung lebih tinggi terkena ADHD, hal yang sama juga berlaku untuk anak-anak yang mengalami cedera kepala atau pada lobus frontal otak. Area yang mengontrol impuls dan emosi.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan menjadi salah satu faktor penyebab anak mengalami gangguan ADHD.
Paparan racun maupun karbondioksida dari polusi, bahan makanan yang memiliki pewarna buatan, paparan dari sinar neon, cat rumah, hingga bensin bisa jadi pemicu anak mengalami kelainan ADHD.
Para peneliti percaya bahwa, racun-racun yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan pada otak, sehingga menimbulkan perilaku yang impulsif, hiperaktif, serta gangguan konsentrasi pada anak.
Nah itulah 4 faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami gangguan ADHD. Semoga Ayah dan Bunda bisa menjaga si kecil dengan baik.
Sumber: Halodoc