SUKABUMIUPDATE.com - Kasus bullying masih kerap terjadi terutama di kalangan anak-anak. seperti yang dialami siswa berusia 10 tahun yang duduk di bangku kelas III sekolah dasar (SD) swasta di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi diduga mengalami bullying.
Kejadian perundungan yang mengakibatkan korban mengalami patah tulang ini diceritakan ayahnya berinisial DS (43 tahun) di Instagram.
DS mengatakan dugaan perundungan yang dilakukan dua teman sekelas anaknya ini terjadi pada 7 Februari 2023. DS mengungkapkan akibat kejadian itu tulang lengan atas anaknya patah dan copot dari posisinya dan terdorong oleh lengan bawah sehingga terbalik dan pindah posisi menjadi berada di atas tulang inti.
Baca Juga: Viral Siswa SD di Sukabumi Diduga Di-Bully hingga Patah Tulang, Begini Kondisinya
Menanggapi hal tersebut pihak kepolisian dan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi tengah melakukan penyelidikan.
Bullying yang menimpa anak akan menyebabkan rasa trauma pada korban bahkan bisa mengganggu kesehatan mentalnya. Karena itu selain mencegah kejadian tersebut terjadi, penting juga mengetahui cara mengatasi trauma yang dialami anak korban bully.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut cara mengatasi trauma pada anak korban bullying.
1. Dengarkan anak
Mulailah dengan mendengarkan anak Anda dengan empati. Biarkan mereka berbicara tentang pengalaman mereka tanpa interupsi. Ini akan membantu mereka merasa didengarkan dan dipahami.
2. Validasi perasaan mereka
Pastikan anak Anda tahu bahwa perasaan mereka valid. Katakan kepada mereka bahwa apa yang mereka rasakan adalah wajar setelah mengalami bullying. Hindari merendahkan perasaan mereka atau memberi tekanan agar mereka merasa "baik-baik saja."
Baca Juga: Disdik Turunkan Tim Selidiki Dugaan Bullying Siswa SD di Kota Sukabumi
3. Berbicara dengan sekolah
Jika anak Anda menjadi korban bullying di sekolah, bicaralah dengan pihak sekolah untuk memastikan bahwa masalah ini diatasi dengan serius. Bersama pihak sekolah, Anda dapat mencari solusi yang tepat untuk melindungi anak Anda.
4. Bantu anak belajar strategi penanganan konflik
Anak perlu memahami cara menghadapi situasi konflik dan bagaimana mengkomunikasikan perasaan mereka secara sehat. Bantu mereka memahami perbedaan antara agresi verbal dan cara yang sehat untuk mengekspresikan perasaan.
5. Konseling atau terapi
Pertimbangkan untuk mengajak anak Anda untuk konseling atau terapi dengan seorang profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam menangani trauma dan bullying. Terapis dapat membantu anak mengatasi perasaan traumatis dan mengembangkan strategi untuk menghadapinya.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Siswa SD di Sukabumi Diduga Di-Bully hingga Patah Tulang
6. Dukungan sosial
Pastikan anak Anda memiliki dukungan dari teman-teman, keluarga, dan komunitas. Ini dapat membantu mereka merasa lebih kuat dan terlindungi.
7. Promosikan kesehatan emosional
Ajarkan anak Anda cara merawat diri mereka sendiri secara emosional. Ini dapat melibatkan berlatih meditasi, yoga, atau aktivitas lain yang membantu meredakan stres.
8. Pantau perkembangan
Pantau bagaimana anak Anda merespon upaya untuk mengatasi trauma. Perhatikan tanda-tanda perbaikan atau jika mereka mengalami gejala yang lebih serius, seperti gangguan kecemasan atau depresi. Jika perlu, segera hubungi seorang profesional kesehatan mental.
Baca Juga: Video Bullying di SMPN 1 Babelan Bekasi Viral di Medsos, Ini Kata Pihak Sekolah
9. Dorong kemandirian
Bantu anak Anda merasa lebih percaya diri dengan memfasilitasi pengembangan keterampilan sosial dan kemandirian. Ini akan membantu mereka merasa lebih mampu untuk menghadapi situasi sulit di masa depan.
10. Awasi tindakan pencegahan
Bantu anak Anda memahami pentingnya keselamatan pribadi dan bagaimana melaporkan situasi bullying kepada orang dewasa jika mereka atau teman-teman mereka mengalaminya lagi.
Ingatlah bahwa mengatasi trauma adalah proses yang memerlukan waktu. Selalu sertai anak Anda dengan dukungan dan kasih sayang, dan jika perlu, konsultasikan dengan seorang profesional kesehatan mental untuk panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan anak Anda.