SUKABUMIUPDATE.com - Virus Nipah adalah jenis penyakit zoonosis, yakni cara penularannya terjadi dari hewan ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi atau berkontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Seseorang yang terinfeksi Virus Nipah akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, sakit tenggorokan, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut.
Virus Nipah dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat yang berpotensi mengalami pembengkakan otak dan kematian.
Baca Juga: Penyintas Virus Nipah Bisa Mengalami Perubahan Kepribadian, Cek Cara Mencegahnya!
Saat ini, Virus Nipah sedang ramai diperbincangkan publik setelah adanya kasus kematian di wilayah Kerala, India pada 30 Agustus 2023 lalu dan menempati posisi ketiga di google trends pada (18/9/2023).
Melansir dari laman Kementerian Kesehatan, Virus Nipah pertama kali teridentifikasi di sebuah peternakan di Malaysia dengan beberapa hewan menunjukkan gejala demam, sulit bernafas, hingga kejang.
Menurut WHO, Virus Nipah berasal dari kelelawar buah yang menularkan ke babi saat adanya penebangan pohon sehingga menyebabkan para kelelawar berpindah ke area peternakan.
Baca Juga: Infeksi Virus Nipah di India Sebabkan Kematian, Yuk Kenali Gejalanya!
Berasal dari ternak babi itulah Virus Nipah menular ke sesama manusia dan peternak lain. Karena proses penularannya mudah dan terhitung cepat, ada kemungkinan virus tersebut berpotensi menjadi pandemi.
Mengenali cara penularan dan masa inkubasi Virus Nipah untuk segera melakukan tindakan pencegahan resiko penyebaran dari virus ini.
Cara penularan Virus Nipah
1. Kontak Langsung dengan Hewan Terinfeksi.
Seperti diketahui, Virus Nipah berasal dari hewan seperti kelelawar, domba, kambing dan babi yang terinfeksi oleh virus tersebut.
Virus Nipah dapat menular ke manusia jika bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi seperti air liur, darah, urine, dan sekresi pernafasan.
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Tidak Bahagia dengan Hidupnya, Kamu Termasuk?
2. Memakan Daging dari Hewan Terinfeksi atau Makanan Terkontaminasi Virus Nipah
Beberapa riset menunjukkan jika seseorang mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi Virus Nipah dan tidak dimasak secara matang akan mengalami gejala infeksi dari virus tersebut.
Begitupun dengan mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi dengan cairan dari hewan terinfeksi. Karena kelelawar menjadi penyebar utama maka hindari makanan buah yang sudah digigit oleh hewan tersebut. Sebab, ada kemungkinan telah terkontaminasi Virus Nipah.
3. Berkontak dengan Orang Terinfeksi
Penularan Virus Nipah tidak hanya dari hewan ke manusia, tapi dapat menular antar manusia bila berkontak langsung dengan orang terinfeksi atau melalui cairannya seperti droplet, urin, atau darah.
Masa Inkubasi Virus Nipah
Bagi seseorang yang terinfeksi Virus Nipah, gejalanya akan muncul dalam masa inkubasi sekitar 4 hingga 14 hari. Namun, ada beberapa laporan yang menyebut masa inkubasi bisa lebih lama sampai 45 hari.
Artinya, gejala pada seseorang yang terinfeksi Virus Nipah tidak cepat munculnya dan tergantung dari kondisi tubuh, tapi tetap timbul dalam masa inkubasi.
Baca Juga: 9 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Penurut Pada Orang Tua
Melansir dari laman my.clevelandclinic. org, hingga saat ini obat atau vaksin untuk Virus Nipah belum ada, sehingga cara yang bisa dilakukan saat ini dengan mencegah penyebarannya.
Berikut beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari resiko penyebaran Virus Nipah.
Cara Pencegahan Virus Nipah
- Sering mencuci tangan.
- Hindari kontak dengan babi atau kelelawar yang sakit.
- Bersihkan dan desinfeksi peternakan babi. Hewan yang terkena virus harus segera dikarantina.
- Hindari pohon atau semak tempat kelelawar biasa beristirahat atau tidur.
- Hindari makan atau minum hal-hal yang mungkin terkontaminasi.
- Buang buah yang terkena gigitan kelelawar atau buah yang menyentuh tanah.
- Hindari kontak dengan air liur, darah, atau cairan tubuh lain dari pengidap Virus Nipah.
- Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, sarung tangan medis dan pelindung mata.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: 11 Alasan Kenapa Orang Bermental Kuat Tenang Menghadapi Tekanan Hidup
Sumber: Kementerian Kesehatan|WHO| my.clevelandclinic.org