SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan pernafasan menjadi salah satu masalah yang kerap dialami banyak orang. Namun, belum banyak orang tau dengan masalah pernafasan yang disebut Asbestosis.
Asbestosis merupakan gangguan sistem pernafasan akibat terpapar serat asbes terlalu sering dan dalam kurun waktu yang lama.
Lalu bagaimana bisa serat asbes menimbulkan masalah kesehatan pada sistem pernafaasa?
Dikutip dari Healthline via Tempo.co, asbestosis akan mengganggu kemampuan oksigen memasuki aliran darah, dan dikenal juga dengan fibrosis paru-paru dan pneumonitis interstisial.
Baca Juga: Disebabkan Polusi Udara, 10 Jenis Penyakit Respirasi yang Harus Diwaspadai
Penyebab Asbestosis
Serat asbes menjadi penyebab utama asbestosis karena serat bahan tersebut dapat mengiritasi dan melukai jaringan paru-paru.
Hal tersebut akan menyebabkan paru-paru menjadi kaku yang membuat sesak atau sulit bernapas. Dikutip dari situs web Mayo Clinic, beberapa serat di udara bisa tersangkut di dalam kantong kecil di dalam paru-paru tempat oksigen ditukar dengan karbon dioksida.
Ketika asbestosis berkembang, semakin banyak jaringan paru-paru yang mengalami kerusakan. Jaringan paru-paru menjadi sangat kaku tak bisa berkontraksi dan berkembang secara normal. Penyebab lainnya yang memperparah penyakit ini kebiasaan merokok.
Baca Juga: 5 Manfaat Minyak Kelapa, Bisa Jadi Antimikroba untuk Cegah Penyakit
Asbestosis menyebabkan sangat rentan dialami para pekerja di industri yang terkait dengan asbes.
Penumpukan cairan di sekitar paru-paru, yang dikenal sebagai efusi pleura juga dikaitkan dengan paparan asbes. Orang-orang yang bekerja di area pertambangan bahan asbes, pabrik, teknisi atau mekanik rentan terpapar serat itu.
Gejala Asbestosis
Merujuk WebMD, gejala penyakit asbestosis antara lain sesak, serak, sering batuk, susah menelan. Kondisi itu mempengaruhi berkurangnya selera makan, penurunan berat badan, mudah lelah, terkadang juga bengkak di leher.
Baca Juga: 6 Cara Mencegah Penyakit TBC Tulang, Dimulai dari Menjaga Kebersihan
Meskipun penyakit ini lama berkembang sampai bertahun-tahun untuk berkembang, tapi bisa mengancam keselamatan jiwa. Serat asbes ada di udara, air. Jika terpapar di tingkat yang rendah masih berkemungkinan tidak berakibat penyakit.
Ketika serat dan debu asbes masuk ke paru-paru, menyebabkan fibrosis. Dikutip dari situs web Cleveland Clinic, fibrosis penebalan dan jaringan parut di paru-paru. Asbes juga menyebabkan selaput yang mengelilingi paru-paru atau pleura menebal. Penebalan jaringan paru-paru membuat sulit bernapas.
Sumber: Tempo.co