SUKABUMIUPDATE.com - Baby Blues Syndrome adalah kondisi dimana emosional yang umum terjadi pada ibu pasca melahirkan. Ini merupakan reaksi emosional yang sementara dan biasanya muncul beberapa hari setelah persalinan.
Mengutip Siloamhospitals, umumnya, gejala baby blues syndrome dapat memburuk pada hari ke 3-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama 14 hari. Meski begitu, kondisi ini tidak dapat diabaikan begitu saja.
Baby Blues sendiri adalah salah satu masalah kesehatan mental yang menyebabkan ibu merasa lebih sensitif dan emosional setelah melahirkan. Lantas, seperti apa ciri-ciri dan penyebab dari baby blues? Berikut beberapa ciri-ciri Baby Blues Syndrome.
Baca Juga: 8 Tips Memberikan ASI Eksklusif yang Tepat Untuk Anak, Yuk Bunda Ikuti
1. Perasaan Sedih Cemas atau Mudah Tersinggung
Wanita yang mengalami Baby Blues sering merasa sedih, murung, atau bahkan menangis tanpa alasan yang jelas. Ini adalah salah satu ciri yang paling umum dari Baby Blues.
Kemudian kecemasan dan kekhawatiran tentang kemampuan untuk merawat bayi baru lahir juga sering terjadi. Ibu mungkin khawatir tentang berbagai aspek perawatan bayi dan tugas yang baru.
Beberapa wanita yang mengalami Baby Blues cenderung lebih mudah tersinggung atau cepat marah. Mereka mungkin merasa lebih sensitif terhadap komentar atau situasi yang sebelumnya tidak akan mempengaruhi mereka secara emosional.
Baca Juga: 10 Cara Mengendalikan Emosi Saat Amarah Memuncak Agar Kembali Tenang
2. Perasaan Lelah dan Kelelahan Fisik
Perasaan lelah dan kelelahan fisik adalah salah satu ciri-ciri Baby Blues Syndrome atau gejala yang seringkali dialami oleh wanita setelah melahirkan. Kehilangan tidur yang signifikan, perubahan hormonal, dan perawatan bayi yang intens pada malam hari dapat menyebabkan kelelahan fisik yang cukup besar
3. Mudah Marah atau Frustrasi
Ibu yang mengalami Baby Blues mungkin merasa terganggu oleh perubahan pola tidur mereka, perawatan bayi yang membutuhkan perhatian konstan, dan tugas-tugas rumah tangga lainnya. Hal ini dapat membuat mereka lebih rentan terhadap perasaan marah atau frustrasi yang muncul dengan cepat dalam situasi-situasi sehari-hari.
4. Perubahan Suasana Hati yang Cepat dan Tidak Stabil
Perubahan suasana hati yang cepat dan tidak stabil ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk perubahan hormonal yang terjadi setelah persalinan, kurang tidur karena perawatan bayi yang sering di malam hari, dan stres yang berkaitan dengan menjadi seorang ibu baru. Emosi yang tajam ini biasanya sifatnya sementara dan akan membaik seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: 10 Sikap Elegan yang Membuatmu Tidak Dipandang Rendah Orang Lain
5. Kesulitan Tidur Karena Merawat Bayi
Bayi baru lahir seringkali perlu makan dan dirawat pada waktu-waktu yang tidak tentu, termasuk malam hari. Ini dapat menyebabkan ibu merasa terganggu dalam tidur mereka, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosi yang lebih besar.
Kesulitan tidur adalah salah satu aspek dari pengalaman Baby Blues yang bisa membuat ibu merasa lebih lelah dan stres.
6. Kecemasan Tentang Kemampuan Merawat Bayi dengan Baik
Kecemasan tentang kemampuan merawat bayi dengan baik dapat mencakup berbagai aspek, seperti merasa tidak yakin tentang cara menyusui, menjaga kebersihan, kenyamanan bayi, dan menangani tangisan bayi. Perasaan ini seringkali menjadi bagian dari perubahan emosional yang terjadi selama periode pasca melahirkan.
Baca Juga: 12 Ciri Seseorang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apa Kamu Salah Satunya?
Penyebab Baby Blues Syndrome tidak sepenuhnya dapat dipahami dengan pasti, namun ada beberapa faktor yang berkaitan dengan munculnya kondisi tersebut. Beberapa faktor itu diantaranya meliputi:
Perubahan Hormonal
Salah satu faktor utama yang diyakini berkontribusi pada Baby Blues adalah perubahan hormonal yang terjadi setelah melahirkan. Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan, terutama peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
Setelah melahirkan, hormon-hormon ini secara drastis menurun, yang dapat memengaruhi suasana hati dan emosi.
Faktor Psikologis
Proses melahirkan dan menjadi seorang ibu baru adalah pengalaman yang sangat emosional dan mengubah hidup. Stres, kekhawatiran tentang kemampuan untuk merawat bayi, dan perasaan yang berkaitan dengan perubahan peran dan identitas dapat menyebabkan Baby Blues.
Baca Juga: 8 Ciri Seseorang Mengalami Gangguan Kepribadian, Apa Kamu Punya Salah Satunya?
Kurang Tidur
Pada awalnya, merawat bayi baru lahir dapat mengganggu pola tidur normal sang ibu. Kurang tidur dan kelelahan dapat memengaruhi suasana hati dan emosional seseorang.
Perubahan Fisik dan Emosional
Tubuh ibu pasca melahirkan juga mengalami perubahan fisik yang signifikan. Rasa sakit, ketidaknyamanan, dan perubahan dalam tubuh dapat memengaruhi suasana hati dan emosi.
Kurangnya Dukungan Sosial
Tingkat dukungan sosial yang diterima oleh ibu pasca melahirkan juga dapat berperan. Kurangnya dukungan atau perasaan terisolasi dapat meningkatkan risiko Baby Blues.
Baca Juga: 11 Sikap Menjadi Perempuan Pemberani Agar Tidak Disepelekan Orang Lain