Riset di Belanda, AS dan Swedia: BPA Berisiko Turunkan IQ pada Anak

Senin 28 Agustus 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi. Riset di Belanda, AS dan Swedia: BPA Berisiko Turunkan IQ pada Anak | Foto: iStock

Ilustrasi. Riset di Belanda, AS dan Swedia: BPA Berisiko Turunkan IQ pada Anak | Foto: iStock

SUKABUMIUPDATE.com - Kehamilan trimester awal yang terpapar campuran bahan kimia pengganggu hormon (endocrine-disrupting chemicals) yang lazim ditemukan pada produk konsumen sehari-hari bisa berisiko menurunkan IQ (kecerdasan) pada anak usia enam atau tujuh tahun.

Tim ilmuwan dari Erasmus Medical Center, Rotterdam, bekerja sama dengan the Faculty of Social Sciences of the Erasmus University Rotterdam, Belanda, mempublikasikan hubungan berisiko antara paparan bahan kimia Bisfenol A (BPA) selama masa kehamilan dan perkembangan IQ anak.

“Meskipun sudah ada beberapa studi tentang hubungan ini, temuan-temuan selama ini hasilnya belum selalu konsisten,” papar tim peneliti dari Belanda dalam jurnal Environmental Health Perpectives yang diterbitkan pada 27 Juli 2020, tentang pentingnya penelitian mereka untuk melihat potensi risiko BPA pada IQ anak.

Baca Juga: Pakar: Urgensi Pelabelan BPA jangan Terjegal Keinginan Industri

Penelitian sebelumnya kadang menunjukkan hasil yang beragam. Ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa penelitian-penelitian sebelumnya memiliki jumlah sampel yang lebih kecil, sehingga hasilnya kurang konsisten.

Selain itu, sebagian besar penelitian sebelumnya hanya memeriksa paparan BPA pada trimester ketiga kehamilan, padahal waktu lain selama kehamilan boleh jadi juga memiliki dampak risiko pada anak.

Untuk mengatasi keterbatasan itulah, maka penelitian yang lebih baru ini menggunakan data dari banyak ibu hamil dan anak-anak mereka. Tim peneliti Belanda mengamati paparan BPA pada berbagai tahap kehamilan dan menguji anak-anak saat berusia 6 tahun untuk mengukur kecerdasan nonverbal mereka.

“Dari hasil penelitian ini, kita dapat lebih memahami bagaimana paparan BPA selama kehamilan bisa berpengaruh pada perkembangan kecerdasan anak. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hasil ini,” demikian paparan studi tersebut.

Studi di Belanda ini melibatkan lebih dari 1.200 pasangan ibu dan anak di Belanda. Mereka memeriksa urin ibu hamil untuk melihat kandungan BPA dan zat kimia lainnya. Anak-anak kemudian diuji kecerdasan IQ mereka saat berusia enam tahun.

Baca Juga: Penelitian Sebut BPA Bisa Ancam Kesehatan Janin!

Dalam upaya untuk memahami pengaruh BPA pada perkembangan kecerdasan anak, para peneliti menggunakan sebuah tes yang disebut Snijders-Oomen Nonverbal Intelligence Test–Revised (SON-R). Tes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan nonverbal anak.

Dalam tes ini, anak-anak diminta untuk menjalankan dua tugas yang tidak melibatkan penggunaan bahasa. Tugas pertama adalah menyelesaikan gambar-gambar yang menguji kemampuan berpikir visual dan spasial. Tugas kedua melibatkan pengelompokan objek-objek ke dalam kategori yang tepat. Tes ini telah diuji secara mendalam dan dianggap dapat diandalkan untuk mengukur kecerdasan anak.

Hasil dari tes ini bisa digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antara paparan BPA selama kehamilan, dengan perkembangan kecerdasan anak pada usia 6 tahun.

Hasilnya menunjukkan bahwa ibu yang memiliki paparan BPA yang lebih tinggi selama trimester awal kehamilan, cenderung memiliki anak dengan skor IQ nonverbal yang lebih rendah. Temuan ini tetap konsisten, bahkan setelah mempertimbangkan faktor lain seperti paparan BPA selama trimester tengah dan akhir kehamilan.

Pada penelitian sebelumnya, gabungan tim peneliti dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York City, dan Karlstad University, Swedia, juga mempublikasikan hasil penelitian mereka tentang dampak prenatal dari kombinasi bahan kimia yang berpotensi mengganggu hormon pada perkembangan otak anak.

Baca Juga: BPA Bisa Tingkatkan Potensi Obesitas pada Anak dan Remaja

Penelitian gabungan ilmuwan AS dan Swedia itu diterbitkan dalam jurnal Environment International pada 24 Oktober 2019.

“Penelitian ini sangat penting, karena memperhitungkan beberapa paparan bahan kimia secara bersamaan. Meskipun setiap bahan kimia hadir pada tingkat yang rendah, paparan gabungan bisa berbahaya,” kata Eva Tanner, Ph.D., MPH, seorang peneliti pascadoktoral di Departemen Kedokteran Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, menyoroti pentingnya penelitian ini.

Para peneliti menganalisis keberadaan 26 bahan kimia dalam darah dan urin dari 718 ibu hamil selama trimester pertama mereka dalam sebuah penelitian di Swedia. Bahan kimia yang dianalisis termasuk BPA, senyawa kimia dari wadah plastik keras (polikarbonat) yang biasa dipakai untuk botol atau galon isi ulang penyimpan air minum dan kemasan makanan. Ada juga pestisida, ftalat, dan zat-zat lain yang ditemukan dalam produk sehari-hari.

Para peneliti menemukan bahwa ibu yang memiliki konsentrasi bahan kimia yang lebih tinggi dalam tubuh mereka selama kehamilan, menunjukkan skor IQ yang lebih rendah pada anak-anak mereka ketika anak-anak itu berusia tujuh tahun. Efek ini lebih terlihat pada anak laki-laki, yang nilainya menurun dua poin. Di antara campuran bahan kimia tersebut, Bisfenol F (BPF), pengganti BPA, juga memiliki dampak yang signifikan terhadap penurunan IQ anak, sehingga menunjukkan bahwa BPF tidak lebih aman untuk anak-anak daripada BPA.

Dr. Eva Tanner mengatakan, meskipun menghentikan paparan polutan dapat menghilangkan efek buruk pada orang dewasa, namun paparan selama periode kritis perkembangan janin bisa punya efek jangka panjang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)