SUKABUMIUPDATE.com - Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alami yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam payudara wanita setelah melahirkan.
ASI adalah sumber gizi yang sangat penting untuk bayi, karena mengandung zat-zat nutrisi dan zat perlindungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi serta membantu melindungi mereka dari berbagai penyakit.
Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia, ASI mengandung banyak nutrisi baik, komponen makro maupun mikro nutrien. Komponen makronutrien pada ASI yaitu karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral.
Baca Juga: Apakah Bayi yang Masih ASI Eksklusif Boleh Minum Obat? Ini Kata Dokter!
Jumlah total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi untuk setiap waktu menyusui. Kisaran antara 450-1200 ml dengan rata-rata 750-850 ml per hari.
Kandungan Nutrisi ASI
1. Air
Air susu ibu hampir 90% terdiri dari air sehingga walaupun berada di tempat yang panas, bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air.
Susu formula cenderung lebih kental dibandingkan ASI, sementara kekentalan ASI yang dikonsumsi oleh bayi sudah sesuai dengan saluran cernanya. Hal tersebut kemudian menjadi penyebab bayi yang mendapat susu formula akan mengalami diare.
2. Karbohidrat
Laktosa adalahkandungan karbohidrat utama dalam ASI. Laktosa berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Fakta menakjubkan adalah kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula.
Meskipun begitu, kejadian diare akibat tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan oleh penyerapan laktosa ASI yang lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula.
3. Protein
Komposisi protein pada ASI dan berbeda dengan protein dalam susu sapi dan memiliki kadar yang lebih tinggi.
- Protein Whey dan Casein
ASI memiliki kandungan protein whey yang cukup banyak, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein Casein.
Baca Juga: 11 Rekomendasi Topik Ngobrol dengan Orang Introvert, Coba Pertanyaan Filosofis
Protein whey adalah jenis protein yang lebih mudah diserap oleh usus bayi dibandingkan protein Casein. Jumlah protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30%, sementara susu sapi mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%).
- Beta lactoglobulin
Beta lactoglobulin merupakan fraksi dari protein whey yang menyebabkan alergi. Beta laktoglobulin ini tidak terdapat dalam ASI tetapi banyak terdapat di protein susu sapi.
4. Nukleotida
ASI kaya akan kandungan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat). Zat gizi nukleotida tergolong lebih sedikit pada susu sapi.
Nukleotida dalam tubuh berperan dalam meningkatkan penyerapan zat besi, meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik sekaligus memperkuat daya tahan tubuh bayi.
5. Lemak
Lemak dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak bayi. Kadar lemak dalam ASI diketahui lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula.
Baca Juga: 13 Cara Membentuk Mental yang Kuat, Ciri Seseorang Profesional dalam Hidup
ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Padahal konsumsi asam lemak jenuh dalam jumlah banyak dan lama akan berdampak tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
6. Vitamin
Kandungan mikronutrien yang dimiliki oleh ASI salah satunya adalah vitamin. Vitamin pada ASi ini cukup beragam meliputi vitamin A, D, E, K, dan vitamin yang larut dalam air. Hampir semua jenis vitamin yang larut dalam air terdapat dalam ASI seperti asam folat, vitamin B, dan vitamin C.
7. Mineral
Mikronutrien berikutnya pada asi adalah mineral. Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat di dalam susu sapi.
Sumber: IDAI