Timbunan Koloni Bakteri, Alasan Sprei dan Sarung Bantal Harus Rutin Dicuci

Senin 21 Agustus 2023, 19:30 WIB
Ilustrasi. Sprei dan sarung bantal harus dicuci secara rutin karena jika tidak bisa menjadi tempat berdiamnya koloni bakteri | Foto: iStock

Ilustrasi. Sprei dan sarung bantal harus dicuci secara rutin karena jika tidak bisa menjadi tempat berdiamnya koloni bakteri | Foto: iStock

SUKABUMIUPDATE.com - Seberapa sering Anda mencuci sprei dan sarung bantal di rumah? Jika hal itu jarang dilakukan, sebaiknya mulai sekarang segera cuci sprei dan sarung bantal secara rutin.

Hal ini sangat penting dan berkaitan dengan kesehatan. Lalu berapa sering sprei dan sarung bantal dicuci? Melansir dari Tempo.co, idealnya, sprei dan sarung bantal dicuci setidaknya setiap dua minggu sekali.

Mengutip dari laman Channel News Asia, McKenzie Hyde, seorang pelatih ilmu tidur melakukan sebuah penelitian pada perusahaan kasur dan tempat tidur.

Baca Juga: Hati-hati! Kementan Sebut Bakteri Antraks Sulit Hilang Meski Daging Telah Direbus

Hyde mengambil sampel bakteri yang diambil dari sprei dalam waktu satu hingga empat minggu.

Hasil penelitian ini kemudian ditabulasikan dalam unit pembentuk koloni mikroba atau Colony Forming Units (CFU) per inci persegi. Berikut hasil dari penelitian tersebut:

1. Sarung bantal

  • Sarung bantal yang tidak dicuci selama 1 pekan menghasilkan CFU sebanyak 3 juta. Jumlah ini sekitar 17.000 kali lebih banyak daripada bakteri di dudukan toilet.
  • Sarung bantal yang tidak dicuci selama 2 pekan menghasilkan CFU sebanyak 5,98 juta. Jumlah ini 332 kali lebih banyak daripada bakteri di keran.
  • Sarung bantal yang tidak dicuci selama 3 pekan menghasilkan CFU sebanyak 8,51 juta. Jumlah ini sekitar 400 kali lebih banyak daripada bakteri di wastafel dapur.
  • Sarung bantal yang tidak dicuci selama 4 pekan menghasilkan CFU sebanyak 11,96 juta. Jumlah ini hampir 40 kali lebih banyak daripada bakteri di mangkuk hewan peliharaan.

Baca Juga: 12 Tips Bahagia Meskipun Hidup Sendirian, Dijamin Tak Kesepian!

2. Sprei

  • Sprei yang tidak dicuci selama 1 pekan menghasilkan CPU sebanyak 5 juta. Jumlah ini 25.000 kali lebih banyak daripada bakteri di gagang pintu kamar mandi.
  • Sprei yang tidak dicuci selama 2 minggu menghasilkan CPU sebanyak 5,73 juta. Jumlah ini 300 kali lebih banyak daripada bakteri di mainan hewan peliharaan.
  • Sprei yang tidak dicuci selama 3 pekan menghasilkan CPU sebanyak 9,24 juta. Jumlah ini 280 kali lebih banyak daripada bakteri di reservoir kopi.
  • Sprei yang tidak dicuci selama 4 pekan menghasilkan CPU sebanyak 11,32 juta. Jumlah ini 5,4 kali lebih banyak daripada bakteri di tempar sikat gigi.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Topik Ngobrol dengan Orang Introvert, Coba Pertanyaan Filosofis

Pada dasarnya, bakteri dikelompokkan menjadi empat bentuk yaitu S pherical (cocci), batang (basil), spiral (spirilla) dan koma (vibrios) atau pembuka botol (spirochaetes).

Menurut Hyde, bakteri yang paling sering ditemukan di tempat tidur adalah bakteri batang, yang biasanya dapat menyebabkan pneumonia, jenis infeksi lain, dan resistensi antibiotik.

Selain itu, dilansir dari laman Web MD, saat tidur, seseorang menumpahkan 500 juta sel kulit mati dalam sehari. Sel kulit mati ini memancing tungau dan debu muncul ke permukaan. Makhluk dan kotorannya ini dapat memicu alergi, asma, dan menyebabkan eksim pada tubuh.

Sarung bantal dan sprei yang tidak dicuci juga menyebabkan munculnya kutu. Kutu merupakan hewan kecil yang menyukai tempat hangat, salah satunya adalah tempat tidur. Hewan kecil ini dapat menghisap darah dan meninggalkan bekas yang gatal pada kulit.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi30 Januari 2025, 00:44 WIB

Anggota Satpol PP Sukabumi Meninggal Dunia Usai Tabrakan di Tegalbuleud

Kapolsek Tegalbuleud, IPTU Azhar Sunandar, mengonfirmasi bahwa korban meninggal dunia adalah Tantan (55 tahun), seorang anggota Satpol PP Kecamatan Tegalbuleud. Korban mengalami luka parah,
Laka lantas, Anggota Pol PP Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi meninggal dunia | Foto : Istimewa
Sukabumi29 Januari 2025, 21:50 WIB

Fadli Zon Harap Rumah Pengasingan Hatta-Sjahrir di Sukabumi Direkonstruksi

Mentri Kebudayaan RI, Fadli Zon terpantau mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Hatta-Sjahrir yang berada di komplek Stukpa Lemdiklat Polri, Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi pada Rabu 29 Januari 2025.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon saat kunjungi Rumah Pengasingan Hatta-Sjharir di Komplek Stukpa Polri, Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi. Rabu (29/1/2025) | Foto : Asep Awaludin
Jawa Barat29 Januari 2025, 21:18 WIB

Kumpul Bareng Kepala Daerah Se Jabar, Ayep Zaki Fokus Bahas Susukecir dengan Dedi Mulyadi

Pasangan Wali Kota - Wakil Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana bertemu dengan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, di Bumi Pakuan, Kabupaten Subang, Rabu (28/1/2025).
Pasangan Wali Kota - Wakil Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana bertemu dengan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi | Foto : Dok. Tim Asistensi
Musik29 Januari 2025, 20:00 WIB

Pertama Kali Datang ke Jakarta, Berikut Harga Tiket Konser KISS OF LIFE

Girl group Kpop yang sedang naik daun, KISS OF LIFE akan menggelar konser pertama mereka di Jakarta bertajuk KISS ROAD pada Jumat, 11 April 2025 di The Kasablanka Hall.
Pertama Kali Datang ke Jakarta, Berikut Harga Tiket Konser KISS OF LIFE (Sumber : Instagram/@threeanglesproduction)
Inspirasi29 Januari 2025, 19:00 WIB

Masa Percobaan CPNS 1 Tahun, Apakah Bisa Gagal Diangkat Jadi PNS?

Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuka pendaftaran CPNS untuk mengisi berbagai posisi di berbagai kementerian dan lembaga pemerintah.
Ilustrasi. ASN. Masa Percobaan CPNS 1 Tahun, Apakah Bisa Gagal Diangkat Jadi PNS?. (Sumber : menpan.go.id)
Sukabumi29 Januari 2025, 18:58 WIB

Puncak Arus Balik Sukabumi-Bogor Diprediksi Terjadi Malam Ini

Kepolisian memprediksi lonjakan kendaraan dalam arus balik libur panjang di jalur Sukabumi-Bogor akan terjadi pada Rabu (29/1/2025) malam selepas magrib.
Arus balik libur panjang dari Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Inspirasi29 Januari 2025, 18:45 WIB

Ide Bisnis untuk Karyawan Gaji UMR yang Lagi Mikirin Resign

Ragu resign karena gaji UMR? Jangan panik! Temukan 10 ide bisnis sampingan yang bisa jadi solusi sebelum meninggalkan pekerjaan. Mulai dari online shop hingga jasa freelance, yuk coba sekarang!
Jangan buru-buru resign tanpa rencana! Yuk, mulai bisnis sampingan dari sekarang dan siapkan masa depan finansial yang lebih aman. Pilih ide yang cocok dan eksekusi dengan konsisten! (Sumber : freepik)
Sukabumi29 Januari 2025, 18:26 WIB

Viral Pengunjung Pantai Citepus Sukabumi Diminta Bayar Rp30 Ribu Jika Tak Jajan, Ini Faktanya

Dalam video berdurasi 32 detik tersebut, pengunjung tampak kecewa dengan sikap seorang pedagang wanita yang memintanya untuk segera memesan atau kalau tidak akan dikenakan biaya Rp 30 ribu per jam.
Suasana pengunjung saat sedang bersantai di pantai RTH Citepus, Desa Citepus, Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life29 Januari 2025, 18:00 WIB

4 Doa Memohon Kesehatan dan Kesembuhan Sesuai Anjuran Rasulullah SAW

Kesehatan adalah nikmat yang sangat besar, dan doa merupakan cara kita meminta perlindungan, kesembuhan, serta kesehatan jasmani dan rohani.
Ilustrasi. Berdoa Memohon Kesehatan dan Kesembuhan. (Sumber : Pexels/AlenaDarmel)
Sukabumi29 Januari 2025, 17:55 WIB

Menteri Fadli Zon Ke Sukabumi, Jajal Main Bola Api hingga Bicara Pengembangan Budaya Lokal

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon mengunjungi pondok pesantren dzikir Al-Fath, Rabu (28/1/2025) untuk memberikan seminar kebudayaan dan pembukaan festival main Bola Leungeun Seuneu (Boles)
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon saat berkunjung ke Ponpes Al-Fath di Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Rabu (28/1/2025) | Foto : Asep Awaludin