Disebabkan Polusi Udara, 10 Jenis Penyakit Respirasi yang Harus Diwaspadai

Senin 21 Agustus 2023, 14:45 WIB
Ilustrasi. Pakai Inhaler | Beberapa penyakit respirasi (pernapasan) yang harus diwaspadai dan memiliki dampak kesehatan serius (Sumber : Freepik/@krakenimages.com)

Ilustrasi. Pakai Inhaler | Beberapa penyakit respirasi (pernapasan) yang harus diwaspadai dan memiliki dampak kesehatan serius (Sumber : Freepik/@krakenimages.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit respirasi (penyakit pernapasan) adalah berbagai masalah kesehatan yang mempengaruhi sistem pernapasan manusia.

Sistem pernapasan melibatkan organ-organ seperti hidung, tenggorokan, trakea (saluran napas), bronkus (cabang-cabang besar dari trakea), dan paru-paru. Penyakit respirasi menjadi masalah kesehatan yang berbahaya dan bisa mengancam nyawa.

Melansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, berdasarkan data Global Burden Diseases 2019 Diseases and Injuries Collaborators terdapat lima penyakit respirasi penyebab kematian tertinggi di dunia, yakni paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis dan asma.

Baca Juga: Dituding Sumbang Polusi Udara di Jabodetabek, Ini Kata PLTU Palabuhanratu Sukabumi

Dari data tersebut menunjukkan PPOK memiliki jumlah 209 kejadian dengan 3,2 juta kematian, Pneumonia 6.300 kejadian dengan 2,6 juta kematian, kanker paru 29 kejadian dengan 1,8 juta kematian, tuberkulosis 109 kejadian dengan 1,2 juta kematian, dan asma 477 kejadian dengan 455 ribu kematian.

Masih dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sekaligus Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Agus Dwi Susanto menyebut jika polusi udara merupakan salah satu faktor penyebab penyakit ini.

Ia juga menekankan pentingnya pencegahan dalam upaya mengatasi permasalahan polusi udara.

“Polusi udara terbukti menimbulkan masalah respirasi dan pernapasan. Upaya pencegahan dengan menurunkan polusi udara harus dilakukan semua pihak sehingga kasus respirasi dapat dikurangi,” ucap Prof. Agus.

Baca Juga: Apakah Anak dalam Kandungan Bisa Terpapar Polusi Udara? Ini Kata Dokter!

Selain dari lima penyakit respirasi yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Dunia, berikut beberapa penyakit pernapasan yang harus diwaspadai.

1. Pneumonia

Ini adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejala umumnya mencakup demam, batuk berdahak, dan kesulitan bernapas.

2. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan bronkus, yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Gejalanya termasuk batuk yang berdahak, sesak napas, dan nyeri dada.

3. Asma

Asma adalah gangguan pernapasan kronis yang ditandai oleh penyempitan saluran udara. Gejala termasuk kesulitan bernapas, batuk, dan rasa sesak.

Baca Juga: 10 Cara Menghindari Bahaya Polusi Udara, Yuk Lakukan Biar Tetap Sehat

4. Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru adalah penyakit ganas yang biasanya terkait dengan merokok. Gejala awalnya mungkin tidak muncul, tetapi ketika mereka muncul, mereka dapat mencakup batuk darah, nyeri dada, dan penurunan berat badan.

5. Tuberkulosis (TB)

TB adalah penyakit bakteri yang menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya. Gejala TB meliputi batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu, demam, dan penurunan berat badan.

6. Pneumotoraks

Pneumotoraks terjadi ketika udara masuk ke rongga pleura (selaput yang melapisi paru-paru) dan menyebabkan paru-paru kolaps sebagian atau sepenuhnya. Ini dapat menyebabkan nyeri dada yang tajam dan kesulitan bernapas.

Baca Juga: 7 Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan, Sebabkan Berbagai Penyakit

7. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Ini adalah kondisi pernapasan kronis yang meliputi penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) dan emfisema. Gejala meliputi batuk kronis, produksi dahak, dan kesulitan bernapas.

8. Rhinitis Alergi

Ini adalah reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, atau alergen lainnya yang menyebabkan gejala seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, dan mata gatal.

9. Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang melibatkan berhentinya pernapasan selama tidur. Gejala meliputi nyeri kepala pagi, kelelahan di siang hari, dan seringnya terbangun selama tidur.

Baca Juga: Ketahui 5 Penyakit Akibat Polusi Udara, Asma Bisa Kambuh!

10. Fibrosis Paru

Ini adalah kondisi dimana jaringan paru-paru mengeras dan mengalami perubahan jaringan parut. Gejala termasuk sesak napas dan batuk berdahak.

Penting untuk mengidentifikasi penyakit pernapasan dengan tepat dan mendapatkan perawatan medis yang sesuai. Beberapa faktor risiko seperti merokok, paparan polusi udara, dan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan.

Konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki kekhawatiran tentang kesehatan pernapasan Anda.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa