Apakah Anak dalam Kandungan Bisa Terpapar Polusi Udara? Ini Kata Dokter!

Sabtu 19 Agustus 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi. Ibu Hamil | Apakah Anak dalam Kandungan Bisa Terpapar Polusi Udara? Ini Kata Dokter!(Sumber : Freepik)

Ilustrasi. Ibu Hamil | Apakah Anak dalam Kandungan Bisa Terpapar Polusi Udara? Ini Kata Dokter!(Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Anak dalam kandungan adalah buah hati yang kehadirannya pasti dinantikan oleh keluarga. Apalagi, ketika jenis kelamin sang anak sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua.

Namun kini, isu kualitas udara buruk tak sedikit membuat para orang tua khawatir. 

Pasalnya, setiap tahun 2,2 juta orang meninggal karena pengaruh polusi udara. Sementara 29 persen sisanya meninggal dunia karena penyakit jantung, koroner, stroke, juga penyakit paru dan penyakit pernapasan yang lain. Lantas apakah anak dalam kandungan bisa terpapar polusi udara?

Baca Juga: 14 Tips Hidup Bahagia, Coba Jalin Hubungan Sosial yang Sehat!

Menjawab hal itu, Kepala Divisi Respirologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Darmawan B. Setyanto Sp.A(K), mengatakan anak bisa terpapar polusi udara bahkan sejak dalam kandungan hingga dia lahir. 

Ia menjelaskan saat dalam kandungan anak terpapar polusi udara melalui transplasental dari ibu yang terpapar. Sedangkan pada anak yang sudah lahir, polusi udara dapat mempengaruhi sistem organ seperti kulit, udara yang dihirup, dan makanan yang masuk ke saluran cerna. 

Pada organ sistem pernapasan, polusi udara bisa menyebabkan iritasi yang kemudian berlanjut menjadi peradangan, mulai dari hidung sebagai pintu gerbang sistem respiratori. Peradangan itu dapat menyebabkan infeksi di daerah faring, laring, dan kemudian sampai ke paru-paru.

Gangguan tersebut bisa terjadi mulai dari dalam kandungan dan berlanjut saat anak lahir dengan gangguan di sistem respiratori sehingga akan menyebabkan anak mengidap asma dan batuk. Selain itu, untuk tumbuh kembang, paparan polusi udara pada anak dapat mengganggu masalah neurologi, gangguan saraf yang menyebabkan gangguan mental dan perkembangan gerak motorik, baik kasar maupun halus.

“Artinya, kalau semakin usia muda pada saat terpajan semakin besar dampak negatif kerusakan yang disebabkan oleh pajanannya,” ucap anggota Ikatan Dokter Indonesia itu, dikutip via Tempo, Sabtu (19/8/2023).

Baca Juga: Ketahui 5 Penyakit Akibat Polusi Udara, Asma Bisa Kambuh!

Anak lebih rentan

Anak-anak lebih rentan terhadap polusi udara dibanding kelompok usia lain karena secara fisiologis bernapas dengan laju napas yang lebih besar. Jika dihitung per kilogram berat badan, udara yang dihirup anak lebih banyak sehingga polutan yang dihirup juga lebih banyak. 

Darmawan juga menilai polusi udara turut menyumbang terhadap kondisi stunting sebab dapat mengurangi fungsi paru yang mestinya berkembang lebih baik, dan meningkatkan infeksi respiratori akut.

"Yang paling kita takuti adalah yang terkena di bagian paru, yaitu pneumonia,” tutur Darmawan.

Baca Juga: 8 Alasan Orang Introvert Suka Sendirian, Bisa Lebih Fokus!

Pada kelompok rentan lain seperti ibu hamil, paparan polusi udara dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan rendah, meningkatkan risiko kanker pada anak, dan jangka panjangnya akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes ketika ia dewasa. 

Polutan bisa berasal dari berbagai sumber, seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dan yang disebabkan oleh manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor, kegiatan pabrik, dan asap rokok. 

Maka, untuk mencegah paparan polusi udara pada anak, Darmawan menyarankan untuk tinggal di rumah jika polusi tinggi, lakukan aktivitas dekat rumah agar tidak sering menggunakan transportasi, pakai masker sebagai perlindungan, dan makan makanan sehat. 

Di dalam rumah, polusi udara bisa dikurangi dengan menggunakan penjernih udara dan tidak membakar sampah.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa