SUKABUMIUPDATE.com - Polusi udara merujuk pada keberadaan zat-zat yang mencemari udara di tingkat yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan secara umum.
Seperti kualitas udara di Jakarta menjadi perbincangan akhir-akhir ini setelah menunjukan indeks kualitas udara (AQI) Jakarta pada situs iqair.com cukup buruk.
Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat hingga mencapai nilai 153 AQI US. hal itu jauh dari angka kualitas udara yang baik yakni 0-50.
Baca Juga: Kendaraan Bermotor Sumbang Lebih dari 50 Persen Polusi Udara
Polusi udara sendiri terjadi ketika zat-zat pencemar dilepaskan ke atmosfer dalam jumlah yang melebihi kapasitas alamiahnya untuk menguraikan atau menghilangkan zat-zat tersebut.
Pencemar udara dapat berasal dari sumber-sumber alami, seperti erupsi gunung berapi atau debu mineral, tetapi sebagian besar polusi udara disebabkan oleh aktivitas manusia seperti Industri, kendaraan Bermotor, pembakaran sampah dan sebagainya.
Polusi udara dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa dampak buruk polusi udara bagi kesehatan manusia.
Baca Juga: Cerita Pengendara Tempuh 1,5 jam dari Bekasi hingga Pintu Tol Bocimi di Parungkuda
1. Gangguan Pernapasan
Partikel-partikel halus (PM2.5) dan partikel berukuran lebih besar (PM10) yang terhirup oleh manusia dapat masuk ke saluran pernapasan dan paru-paru.
Ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan emfisema. Pemaparan jangka panjang terhadap polusi udara juga dapat memperburuk kondisi pernapasan kronis.
2. Peningkatan Risiko Infeksi
Paparan polusi udara yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia dan infeksi virus.
Baca Juga: Tol Bocimi Pakai yang Mana? Perbedaan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup
3. Penyakit Jantung dan Stroke
Partikel-partikel halus dan gas pencemar seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan dalam sistem kardiovaskular. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan stroke.
4. Anak-anak dan Lansia
Anak-anak dan lansia lebih rentan terhadap dampak polusi udara karena sistem pernapasan dan kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Pemaparan polusi udara pada anak-anak dapat mengganggu perkembangan paru-paru mereka dan meningkatkan risiko masalah pernapasan sepanjang hidup.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi PTSD, Gangguan Mental yang Bisa Disebabkan Trauma Masa Kecil
5. Masalah Kesehatan Berbasis Inflamasi
Polusi udara dapat memicu respon peradangan dalam tubuh, yang telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit autoimun.
6. Kematian Prematur
Pemaparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat menyebabkan penurunan harapan hidup dan meningkatkan risiko kematian prematur karena penyakit kardiovaskuler, pernapasan, dan lainnya.
7. Kualitas Hidup yang Menurun
Penderita masalah pernapasan kronis atau penyakit kardiovaskular yang memburuk akibat polusi udara mungkin mengalami kualitas hidup yang menurun akibat keterbatasan fisik dan peningkatan gejala.
Baca Juga: Lapang Merdeka Sukabumi: Hotel Victoria dan Pidato Kemerdekaan Bung Karno
Itulah beberapa dampak buruk polusi udara bagi kesehatan. Penting untuk diingat bahwa dampak polusi udara dapat bervariasi tergantung pada tingkat pemaparan, jenis pencemar, kondisi kesehatan individu, dan faktor-faktor lingkungan lainnya.
Oleh karena itu, langkah-langkah untuk melindungi kesehatan dari dampak polusi udara meliputi menghindari lokasi dengan kualitas udara buruk, mengenakan masker udara jika diperlukan, menjaga gaya hidup sehat, dan mendukung kebijakan lingkungan yang mengurangi emisi pencemar udara.