SUKABUMIUPDATE.com - Hipertensi adalah suatu kondisi medis yang menandakan tingginya tekanan darah seseorang. Tepatnya ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
Hipertensi biasanya dilihat dari angka tekanan darah di atas 140/90 dan dianggap parah jika tekanan di atas 180/120.
Masyarakat Sunda biasa menyebut Hipertensi sebagai darah tinggi. Lantas, apakah hipertensi sama dengan darah tinggi? Simak penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: TikToker Mang Kifly Kritik Sukabumi, Singgung Jembatan Lalay dan Jalan Rusak
Berbicara mengenai penderita hipertensi, masyarakat lebih awam dengan istilah hipertensi dibandingkan penyakit darah tinggi. Padahal, hipertensi sebenarnya hanya istilah medis yang digunakan untuk kondisi tekanan darah tinggi.
Artinya, jika masyarakat menyebut darah tinggi maka hal itu menunjukkan bahwa seseorang mengalami hipertensi. Hipertensi adalah nama penyakitnya dalam dunia medis, sementara darah tinggi adalah kondisi dalam tubuh pada penderita hipertensi.
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penderita Hipertensi memiliki tekanan darah yang lebih dari ambang batas normal (kurang dari 120/80 mmHg).
Baca Juga: Kenali 10 Ciri Batin yang Terluka: Sulit Mempercayai Orang Lain
Penderita hipertensi terkadang tidak tahu bahwa dirinya mengidap penyakit ini. Itulah sebabnya hipertensi atau tekanan darah tinggi disebut sebagai “silent killer” karena biasanya tidak memiliki tanda atau gejala peringatan.
Penyebab Hipertensi
Penderita hipertensi biasanya berkembang seiring waktu yang dilalui.
Baca Juga: 12 Ciri Seseorang Punya Pengalaman Trauma Masa Kecil, Yuk Kenali!
Penyebab Hipertensi dapat dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, seperti aktivitas fisik yang kurang dan memiliki riwayat kesehatan beresiko misalnya diabetes dan obesitas.
Penting dicatat, jika tidak diobati, seiring waktu hipertensi dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke.
Pola makan sehat dengan sedikit garam, olahraga rutin dan konsumsi obat dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Sumber: CDC.