SUKABUMIUPDATE.com - Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) cenderung mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitasnya karena keterbatasan yang dimiliki. Kesulitan yang dimaksud dapat tampak dalam kegiatan tertentu yang sederhana hingga yang rumit.
Terapi Okupasi adalah jenis fisioterapi yang dilakukan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Ini berguna dalam membantu anak meraih kemandirian yang dimiliki guna memperbaiki kualitas hidupnya.
Berikut Informasi seputar Prosedur dan Pelaksanaan Terapi Okupasi pada Anak Berkebutuhan Khusus lengkap dengan Efek Sampingnya. Dilansir dari Primaya Hospital, yuk simak!
Prosedur dan Pelaksanaan Terapi Okupasi pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Anak Berkebutuhan Khusus yang menjalani terapi okupasi akan didampingi dan diawasi oleh terapis okupasi terlatih atau ahli terapi okupasi.
Baca Juga: Jangan Buang Struk ATM Sembarangan, Saldo Uang Bisa Dicuri!
Ahli terapi okupasi akan membantu Anak Berkebutuhan Khusus dengan cara mengembangkan keterampilan serta kemampuan individu agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.
Terapis ini kemudian akan membantu mengidentifikasi kesulitan apa yang dialami sekaligus berusaha menemukan kekuatan apa yang dapat dimanfaatkan oleh Anak Berkebutuhan Khusus.
Solusi praktis juga akan diberikan dalam berbagai teknik agar kemandirian mereka dapat meningkat.
Anak Berkebutuhan Khusus akan diberikan terapi dengan cara yang lebih menarik karena program terapi okupasi didasarkan pada kebutuhan individu secara spesifik.
Baca Juga: Wabup Beberkan Manfaat Tol Bocimi Seksi 2 bagi Sukabumi
Untuk melatih keterampilan, Anak Berkebutuhan Khusus ini akan diajak melakukan permainan tertentu. Setiap permainan dalam program terapi okupasi memiliki tujuan sesuai dengan kemampuan yang dilatih.
Ahli terapi akan menilai tingkat kemajuan yang dicapai oleh anak pada setiap sesi dalam satu permainan. Hasil penilaian tingkat kemajuan kemudian dijadikan salah satu faktor penentu berapa jumlah sesi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan terapi.
Efek Samping Terapi Okupasi
Perlu Anda tahu, terapi okupasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus bersifat jangka panjang. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena tidak ada efek samping dari terapi ini.
Masalah fungsional Anak Berkebutuhan Khusus menjadi fokus utama dalam praktik terapi okupasi.
Beberapa Anak Berkebutuhan Khusus dapat menjalani sesi terapi sebanyak mungkin sesuai target tanpa efek samping. Namun demikian, sebagian anak juga kerap merasa bosan sehingga enggan berpartisipasi dalam setiap sesinya.
Situasi seperti ini menuntut strategi yang kreatif dari masing-masing terapis untuk memulihkan kembali minat anak. Upaya menghadapi setiap tantangan pada Anak Berkebutuhan Khusus dapat dibantu melalui Terapi Okupasi.
Baca Juga: 10 Tips Cantik Alami, Aura Positif Keluar dari Dalam Tubuh
Sebagai informasi, Anda dapat melaksanakan Program Terapi Okupasi di Rumah Sakit maupun Klinik. Anda dapat membuat janji temu dengan penyedia layanan kesehatan apabila ingin menjalankan program terapi okupasi.
Pada dasarnya Anak Berkebutuhan Khusus termasuk generasi emas bangsa yang juga memiliki potensi khusus. Keterbatasan yang dimiliki tidak dapat dijadikan alasan untuk mereka berhenti berkarya.
Mari hilangkan keraguan akan keterbatasan yang dimiliki dan dukung semua anak agar dapat tumbuh-kembang sesuai usianya. Dan buat mereka merasa lebih dicintai!
Sumber: Primaya Hospital