Mengenal Gangguan Skizoid, Kepribadian Tidak Suka Interaksi Sosial

Senin 31 Juli 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi - Mengenal Gangguan Skizoid, Kepribadian Tidak Suka Interaksi Sosial (Sumber : Freepik/teksomolika)

Ilustrasi - Mengenal Gangguan Skizoid, Kepribadian Tidak Suka Interaksi Sosial (Sumber : Freepik/teksomolika)

SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan kepribadian skizotipal merupakan sebuah kondisi dimana seseorang tidak menyukai adanya interaksi dengan orang lain.

Biasanya orang dengan kepribadian skizoid secara konsisten menghindari interaksi dengan orang lain dan enggan terlibat dalam aktivitas sosial.

Sehingga orang dengan gangguan kepribadian ini kemungkinan kesulitan saat bekerja dengan orang lain atau kelompok.

Baca Juga: 6 Gejala Depresi pada Orang Dewasa, Salah Satunya Pandangan Kosong

Lebih dari pada itu, seseorang dengan gangguan kepribadian skizoid biasanya tidak mengalami kesepian atau persaingan dengan orang lain. 

Selain hal yang disebutkan diatas, berikut adalah ciri-ciri seseorang menderita skizoid yang penting untuk diketahui seperti menghimpun dari Psychology Today.

Ciri Penderita Skizoid

  • Tidak menginginkan atau menikmati hubungan dekat
  • Menghindari aktivitas sosial yang banyak berkontak dengan orang lain
  • Tidak peduli pujian atau kritik
  • Menunjukkan sikap dingin emosional atau datar
  • Bermasalah terhadap ekspresi diri
  • Menunjukkan sedikit perubahan suasana hati
  • Sedikit motivasi atau tujuan hidup

Sementara itu, menghimpun dari Psycom via Tempo.co, orang yang mengalami skizoid tidak merasa ada yang salah. Itu sebabnya, tak menganggap perlu adanya konsultasi ahli psikologi atau upaya konseling untuk mengatasi skizoid.

Gejala Skizoid

Merujuk Mayo Clinic, ciri umum skizoid ditandai sikap tak menikmati hubungan dekat dengan orang lain.Merasa diri tidak bisa mendapat kesenangan ketika bersama orang lain.

Mengalami kesulitan mengekspresikan reaksi tepat terhadap situasi. Tampak acuh dan dingin secara emosional di hadapan orang lain. Kurang motivasi, tujuan, dan tidak bereaksi terhadap pujian maupun kritik dari orang lain.

Gejala gangguan skizoid biasanya mulai tampak dan berkembang semasa dewasa. Walaupun begitu, beberapa kasus juga menemukan kondisi itu dialami semasa kanak-kanak.

Penyebab Skizoid

Merujuk Cleveland Clinic, gangguan skizoid termasuk kondisi yang sulit dipahami. Para peneliti terus meneliti dugaan penyebab skizoid. 

Faktor lingkungan mempengaruhi berkembangnya kepribadian skizoid. Orang yang skizoid biasanya dipengaruhi lingkungan yang kurang pengasuhan emosional. Pola pengasuhan secara emosional yang dingin mempengaruhi semasa kanak-kanak. Pola pengasuhan yang lalai dan abai selama masa kanak-kanak mempengaruhi perkembangan skizoid.

Penanganan Skizoid

1.Terapi Bicara (Psikoterapi)

Merujuk Mayo Clinic, psikoterapi membantu mengembangkan hubungan dengan orang lain. Proses membantu mengendalikan perilaku dan keyakinan yang dianggap bermasalah. 

Terapis bisa mendengarkan dan membimbing klien tanpa paksaan. Sebab, dibutuhkan ruang pribadi untuk mengungkapkan masalah batin.

2.Terapi Kelompok

Terapi kelompok membuat orang terlibat dalam berinteraksi. Itu bermanfaat untuk melatih keterampilan interpersonal. Terapi kelompok memberikan dukungan dan peningkatan menjalin interaksi dan hubungan sosial.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)