SUKABUMIUPDATE.com - Tanggal 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia setiap tahunnya. Hepatitis merupakan kondisi peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi oleh virus hepatitis, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan reaksi autoimun.
Ada lima jenis utama virus hepatitis yang dikenal, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Setiap jenis memiliki karakteristik dan cara penularan yang berbeda-beda.
Gejala Hepatitis
Melansi dari laman Alodokter, penyakit ini tak selalu menunjukan gejala. Namun, gejala baru akan timbul setelah tubuh mengalami kerusakan yang dapat mempengaruhi fungsi hati. BErikut sejumlah gejala yang umumnya terjadi pada pengidap hepatitis;
Baca Juga: Termasuk Jabar, Daftar Faskes Percontohan Antivirus Hepatitis B Ibu Hamil 2022/2023
- Mengalami gejala seperti flu, mual, muntah, demam, dan lemas.
- Feses berwarna pucat.
- Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan.
- Nyeri di bagian perut.
- Turun berat badan.
- Urine menjadi gelap seperti teh.
- Kehilangan nafsu makan.
Jenis Hepatitis
Seperti disebutkan diatas jika penyakit ini ada beberapa jenis. berikut adalah ringkasan singkat tentang masing-masing jenis hepatitis:
Baca Juga: Apakah Penyakit Alzheimer Bisa Diturunkan dari Keluarga? Simak Penjelasannya!
1. Hepatitis A (HAV)
Penyebab utama hepatitis A adalah infeksi oleh virus hepatitis A. Penularan virus biasanya terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan kotoran yang mengandung virus.
Gejala hepatitis A bisa berkisar dari ringan hingga parah, termasuk demam, mual, muntah, kelelahan, nyeri perut, dan kuning pada kulit dan mata (ikterus). Vaksin hepatitis A tersedia dan merupakan cara efektif untuk mencegah penyakit ini.
2. Hepatitis B (HBV)
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B dan ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau aktivitas seksual dengan seseorang yang terinfeksi. Infeksi HBV bisa menjadi kronis dan menyebabkan kerusakan hati jangka panjang, termasuk sirosis dan kanker hati.
Vaksinasi hepatitis B adalah langkah pencegahan yang penting, dan ada juga obat-obatan untuk mengelola hepatitis B kronis.
Baca Juga: Hati-hati! Begini Penyakit Antraks Bisa Menular ke Manusia
3. Hepatitis C (HCV)
Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C dan ditularkan terutama melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, seperti jarum suntik bersama pada pengguna narkoba atau transfusi darah yang tidak aman.
Seringkali, infeksi HCV menjadi kronis tanpa gejala yang jelas pada awalnya. Namun, hepatitis C kronis dapat menyebabkan kerusakan hati yang signifikan. Ada obat antiviral yang efektif untuk mengobati hepatitis C kronis.
4. Hepatitis D (HDV)
Hepatitis D membutuhkan virus hepatitis B untuk dapat menyebabkan infeksi. Virus hepatitis D hanya dapat berkembang dan menginfeksi orang yang sudah terinfeksi hepatitis B. Infeksi ganda dengan hepatitis B dan D dapat menyebabkan penyakit hati yang lebih serius dibandingkan dengan infeksi hepatitis B saja. Vaksinasi hepatitis B juga akan melindungi terhadap hepatitis D.
Baca Juga: 5 Gejala Penyakit Hati Berlemak Alkoholik: Sakit Perut hingga Nafsu Makan Hilang
5. Hepatitis E (HEV)
Hepatitis E disebabkan oleh virus hepatitis E dan penularannya umumnya terjadi melalui air yang terkontaminasi, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Biasanya hepatitis E bersifat akut dan jarang menyebabkan penyakit hati yang kronis.
Pengobatan Hepatitis
Pengobatan hepatitis tergantung pada jenis hepatitis yang diderita, tingkat keparahan penyakit, apakah hepatitis bersifat akut atau kronis, serta kondisi kesehatan umum penderita. Merangkum dari berbagai sumber, berikut gambaran umum tentang pengobatan untuk setiap jenis hepatitis:
1. Pengobatan Hepatitis A
Hepatitis A cenderung sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Biasanya, rekomendasi utama adalah istirahat, makan makanan bergizi, dan menjaga hidrasi yang cukup. Dokter mungkin juga merekomendasikan obat untuk mengurangi gejala seperti mual atau demam.
Baca Juga: Waspada! Terapi Bekam Bisa Jadi Sarana Penularan HIV-AIDS dan Hepatitis
2. Pengobatan Hepatitis B
Hepatitis B bisa bersifat akut atau kronis. Untuk hepatitis B akut, biasanya hanya memerlukan perawatan suportif untuk mengurangi gejala. Namun, untuk hepatitis B kronis, pengobatan lebih kompleks dan melibatkan obat antivirus yang disebut antiviral.
Obat-obatan ini bertujuan untuk menekan reproduksi virus dalam tubuh dan mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Penting juga untuk memonitor fungsi hati secara berkala. Vaksinasi hepatitis B adalah langkah pencegahan utama untuk mencegah infeksi hepatitis B.
3. Pengobatan Hepatitis C
Hepatitis C adalah salah satu jenis hepatitis yang paling berbahaya dan kronis. Untungnya, ada obat antiviral yang sangat efektif yang disebut antiviral direct-acting agents (DAA) yang telah mengubah pengobatan hepatitis C.
Terapi DAA biasanya memberikan tingkat kesembuhan yang tinggi (cure rate) dan memiliki efek samping yang minimal dibandingkan dengan pengobatan lama. Pengobatan hepatitis C sekarang sangat efektif dan berpotensi menyembuhkan infeksi virus hepatitis C dalam beberapa minggu atau bulan.
4. Pengobatan Hepatitis D
Hepatitis D biasanya diobati dengan mengatasi infeksi hepatitis B secara efektif, karena hepatitis D memerlukan hepatitis B untuk berkembang. Perawatan dengan obat antivirus untuk hepatitis B dapat direkomendasikan. Namun, pengobatan hepatitis D masih relatif terbatas dan tidak selalu efektif.
5. Pengobatan Hepatitis E
Sebagian besar kasus hepatitis E bersifat akut dan sembuh dengan sendirinya. Biasanya, perawatan suportif seperti istirahat, makan makanan bergizi, dan menjaga hidrasi sudah cukup. Namun, pada kasus yang lebih serius atau pada individu dengan kondisi kesehatan yang lemah, perawatan medis lebih lanjut mungkin diperlukan.
Itulah beberapa hal yang harus diketahui mengenai penyakit Hepatitis yang menyerang organ hati.