SUKABUMIUPDATE.com - Kepribadian ganda, juga dikenal sebagai gangguan identitas disosiatif (DID). DID termasuk salah satu gangguan mental yang jarang terjadi.
Gangguan identitas disosiatif adalah kondisi ketika individu memiliki dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda. Meski ada dua jenis, kepribadian ini ada dalam diri satu orang.
Setiap identitas memiliki pola pemikiran, perasaan dan perilaku yang unik, dan seseorang dengan DID mungkin tidak menyadari atau tidak ingat apa yang terjadi ketika kepribadian lain mengambil alih.
Baca Juga: 13 Cara Memperbaiki Mental Breakdown, Yuk, Kenali Tanda Gangguan Kecemasan!
Mengutip LPKA UMY, Gangguan identitas disosiatif adalah salah satu jenis penyakit mental yang menunjukkan adanya disosiasi atau ketidaksesuaian hubungan antara pikiran, ingatan, lingkungan, tindakan, serta identitas diri. Gangguan ini juga sering disebut dengan gangguan kepribadian ganda.
Secara umum, penyebab utama orang memiliki gangguan disosiatif yaitu trauma masa lalu. Seperti trauma masa anak-anak, penyiksaan fisik, pelecehan seksual, kecemasan yang luar biasa akibat munculnya ingatan menyakitkan.
Trauma yang mendalam membuat seseorang tidak kuat dan akhirnya membentuk kepribadian lain dengan tujuan agar bisa lari dari luka trauma tersebut.
Kepribadian ganda sering terjadi sebagai mekanisme bertahan dari trauma yang berat atau stres yang luar biasa, terutama yang terjadi pada masa kanak-kanak.
Baca Juga: Mental Breakdown Saat Stress dan Tekanan Berlebihan, Penyebabnya?
Beberapa identitas atau kepribadian dalam DID bisa menjadi pelindung yang muncul sebagai cara untuk mengatasi atau menghindari pengalaman traumatis.
Gangguan identitas disosiatif merupakan gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu apabila kalian merasakan gejala dari gangguan ini hendaknya segera berkonsultasi ke Psikolog atau Psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber: lpka.umy.ac.id