SUKABUMIUPDATE.com - Duck Syndrome atau Sindrom Bebek, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena psikologis ketika seseorang tampak tenang dan terlihat baik-baik saja. Padahal faktanya, mereka sedang mengalami tekanan atau stres yang signifikan di dalam diri mereka.
Istilah Duck Syndrome muncul karena terinspirasi dari perilaku bebek yang tampak tenang di permukaan air, tetapi justru mereka bergerak dengan sangat aktif di bawah air.
Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh Tanda Orang Berbohong, Salah Satunya Ekspresi Wajah
Mengenal Apa Itu Duck Syndrome
Melansir psychcentral.com, jika Updaters merasa tertantang oleh tekanan hidup, ada kemungkinan mengalami Duck Syndrome ini. Meskipun memang, setiap orang mengalami pasang surut hidup.
Akan tetapi, terkadang orang dapat menyembunyikan perasaan sesungguhnya sehingga terlihat biasa saja oleh orang lain. Suatu kondisi terkadang memaksa diri untuk tidak memberi tahu orang lain meskipun sedang mengalami kesulitan.
Sindrom Bebek terjadi ketika Anda mencoba dan menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna tetapi bekerja keras di bawah permukaan untuk mempertahankan semuanya.
Jika Anda mengalami Duck Syndrome, Anda mungkin takut dengan pendapat orang lain jika mereka mengetahui bahwa hidup Anda tidak sempurna. Anda mungkin merasa bahwa tidak ada yang dapat memahami atau berhubungan dengan apa yang Anda alami.
Contoh Duck Syndrome
Istilah "Duck Syndrome", sebagaimana dilansir via betterhelp.com, diperkirakan telah diciptakan di Universitas Stanford (sindrom bebek terkadang disebut juga sindrom bebek Stanford).
Tak heran, fenomena Duck Syndrome sering kali dikaitkan dengan tekanan akademik di kalangan mahasiswa.
Baca Juga: 5 Mitos Batu Hitam di Dunia, Ada Misteri Sekitar Stadion Suryakencana Sukabumi!
Mahasiswa mungkin terlihat santai dan sukses di luar, tetapi sebenarnya mereka menghadapi tekanan yang tinggi untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi. Mereka mungkin merasa tertekan oleh ekspektasi sendiri, harapan orang lain, atau persepsi sosial tentang kesuksesan.
Fenomena Duck Syndrome juga dapat diterapkan pada konteks lain dalam kehidupan di mana seseorang mungkin merasa perlu untuk menunjukkan gambaran yang sempurna atau sukses secara eksternal.
Sementara di sisi lain, mereka justru mengalami stres, kecemasan, atau ketidakpuasan yang signifikan.
Baca Juga: 9 Tips Membuat Pasangan Jatuh Cinta Berkali-kali, Ajak Kencan Berdua!
Duck Syndrome menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan kesejahteraan mental dan emosional seseorang di balik citra yang terlihat. Ini menjadi pengingat bahwa banyak orang mungkin berjuang secara internal meskipun mereka terlihat bahagia atau sukses secara eksternal.
Maka, penting untuk membangun lingkungan yang mendukung dan mempromosikan kesejahteraan mental. Selain itu, penting juga menghargai kejujuran dan kerentanan dalam berbagi pengalaman secara lebih mendalam.
Sumber: psychcentral.com | betterhelp.com