SUKABUMIUPDATE.com - Speech delay adalah kondisi di mana perkembangan bicara seorang anak tidak sesuai dengan perkembangan normal pada usianya. Anak-anak dengan speech delay mengalami keterlambatan dalam kemampuan mereka untuk mengucapkan kata-kata dan mengungkapkan diri secara verbal.
Biasanya, anak-anak mulai mengucapkan kata-kata pertama mereka antara usia 1-2 tahun. Namun, jika seorang anak tidak mulai mengucapkan kata-kata pada usia tersebut atau memiliki keterbatasan dalam kemampuan bicara mereka dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka, itu dapat menjadi tanda adanya speech delay.
Menurut Family Doctor, Speech delay bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, masalah pendengaran, gangguan perkembangan, gangguan bicara seperti gangguan artikulasi atau gangguan fonologis, gangguan neurologis, gangguan perkembangan bahasa, atau kurangnya rangsangan dan interaksi verbal yang memadai di sekitar anak.
Baca Juga: 7 Faktor Resiko Speech Delay pada Anak, Autis hingga Screen Time
Gejala Speech Delay Pada Anak
Melansir laman Alodokter, kondisi speech delay bisa diketahui bila anak menunjukkan beberapa tanda berikut:
- Jarang mencoba berbicara atau meniru perkataan orang lain
- Tidak bereaksi saat dipanggil
- Menghindari kontak mata saat diajak berbicara
- Kesulitan menyebutkan benda-benda di rumah
- Belum bisa merangkai dua atau tiga kata
- Tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana
- Memilih menunjukkan gestur tubuh daripada berbicara saat meminta sesuatu
Cara Mengatasi Speech Delay
Merangkum dari berbagai sumber, ada beberapa cara mengatasi speech delay yang bisa dilakukan oleh orang tua.
Baca Juga: Resiko Speech Delay, Berapa Batas Waktu Screen Time yang Tepat?
1. Perhatikan dan berinteraksi dengan anak
Berikan perhatian khusus pada anak Anda dan berikan kesempatan untuk berinteraksi dengan Anda secara verbal. Ajak anak berbicara dan dengarkan dengan penuh perhatian. Buatlah waktu khusus untuk bermain dan berbicara bersama.
2. Berbicara dengan anak secara teratur
Bicaralah dengan anak Anda sepanjang hari. Gunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Ulangi kata-kata yang penting dan betulkan pengucapan anak jika diperlukan, tetapi jangan menegurnya atau mempermalukannya.
3. Baca buku
Bacalah buku kepada anak secara teratur. Pilih buku-buku dengan gambar yang menarik dan cerita yang sederhana. Ajak anak untuk berpartisipasi dengan menunjuk gambar-gambar dan mengatakan kata-kata yang dilihatnya.
Baca Juga: 10 Kebiasaan yang Bisa Membantu Menjadikan Hubungan Awet
4. Nyanyikan lagu
Anak-anak seringkali menangkap kata-kata dan melodi dengan cepat. Ajak anak bernyanyi lagu anak-anak sederhana. Lagu-lagu ini biasanya memiliki ritme yang mudah diikuti dan kata-kata yang berulang-ulang.
5. Gunakan gestur dan tanda-tanda visual
Gunakan gestur tangan, isyarat, dan tanda-tanda visual seperti gambar atau kartu kata untuk membantu anak memahami dan mengungkapkan diri. Misalnya, tunjukkan gambar makanan saat Anda bertanya apa yang ingin dia makan.
6. Kurangi penggunaan gadget
Batasi waktu yang dihabiskan anak untuk menonton televisi atau menggunakan gadget. Interaksi langsung dengan orang dewasa dan anak-anak sebaya lebih baik untuk pengembangan bahasa dan komunikasi.
Baca Juga: Fardhu Wudhu yang Harus Dipenuhi Ketika Bersuci, Niat Hingga Tertib
7. Konsultasikan dengan terapis wicara atau logopedi
Jika Anda mengkhawatirkan kemampuan bicara anak Anda, berkonsultasilah dengan terapis wicara atau logopedi. Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut dan merancang program terapi yang sesuai untuk membantu anak Anda mengatasi speech delay.
8. Cari dukungan keluarga dan pendidikan
Dukungan dari keluarga dan lingkungan pendidikan sangat penting. Diskusikan kekhawatiran Anda dengan keluarga dan mintalah saran atau bantuan dari guru atau staf sekolah.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda, dan beberapa anak mungkin hanya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan keterampilan bicara mereka.
Namun, jika Anda merasa ada masalah yang serius atau progres anak Anda terhenti dalam perkembangan bicara, lebih baik berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau terapis wicara.