SUKABUMIUPDATE.com - Hari Zoonosis Sedunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 6 Juli untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang zoonosis. Zoonosis merujuk pada penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia.
Tujuan diperingatinya Hari Zoonosis Sedunia adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan hewan dan kesehatan manusia yang saling terkait.
Dalam peringatan Hari Zoonosis Sedunia, penting untuk menggarisbawahi pentingnya praktik-praktik sanitasi yang baik, vaksinasi hewan yang tepat, dan pengawasan yang ketat terhadap penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Langkah-langkah ini membantu mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat.
Menurut organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya saat ini 6 dari 10 penyakit menular merupakan zoonosis. Bahkan, 3 dari 4 penyakit infeksi baru pada manusia bersumber dari hewan dan jumlah penyakit baru yang ditularkan dari hewan terus bertambah setiap tahunnya.
Baca Juga: Mengenal Demam Lassa, Penyakit Zoonosis yang Ditularkan oleh Tikus
Masih menurut WHO, diperkirakan terdapat lebih dari 200 jenis penyakit zoonosis di dunia saat ini. Beberapa penyakit zoonosis yang sudah kita kenal, diantaranya penyakit flu, nipah, virus Hendra, rabies, malaria, leptospirosis, COVID-19, hingga cacar monyet.
Melansir dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Peneliti Ahli Muda, Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pandji Wibawa Dhewantara menjelaskan, penularan zoonosis bisa melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan tersebut.
Kontak langsung misalnya, akibat paparan langsung dengan darah, saliva atau air liur, tinja, atau cairan tubuh lainnya dari hewan yang terinfeksi.
Sedangkan penularan melalui kontak tidak langsung dapat terjadi melalui berbagai medium perantara. Misalnya, kita tidak sengaja mengkonsumsi makanan yang telah terkontaminasi urin atau saliva dari hewan yang terinfeksi.
Selain itu, penularan juga dapat terjadi akibat kontak dengan tanah, air, dan lumpur yang sudah terkontaminasi patogen. Patogen dapat masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir, mata, atau bekas luka. Penularan juga dapat terjadi melalui hewan perantara, umumnya berupa serangga.
Baca Juga: 7 Faktor Resiko Speech Delay pada Anak, Autis hingga Screen Time
Penyakit Zoonosis yang diketahui
Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa contoh penyakit zoonosis yang dketahui.
1. Rabies
Penyakit yang disebabkan oleh virus rabies yang dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, dan kelelawar.
2. Influenza Avian (flu burung)
Infeksi virus influenza yang menyebar melalui burung, terutama burung air. Beberapa strain virus flu burung juga dapat menular ke manusia.
3. Salmonellosis
Infeksi bakteri Salmonella yang dapat ditularkan melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut, termasuk daging, telur, dan produk susu. Hewan seperti ayam, kura-kura, dan reptil dapat menjadi sumber infeksi.
Baca Juga: 28 Rekomendasi Nama Anak Bahasa Sunda, Ada Arti Ningrat Siliwangi!
4. Lyme disease (penyakit Lyme)
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi yang ditularkan melalui gigitan kutu yang terinfeksi, terutama kutu yang menyerang hewan seperti tikus dan rusa.
5. Toxoplasmosis
Infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dapat ditularkan melalui paparan terhadap tinja kucing yang terinfeksi. Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan kucing atau melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi.
6. Ebola
Penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola yang biasanya ditularkan dari hewan liar seperti kelelawar dan primata ke manusia melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi.
Baca Juga: Fardhu Wudhu yang Harus Dipenuhi Ketika Bersuci, Niat Hingga Tertib
7. Hendra virus
Infeksi virus Hendra yang biasanya ditularkan dari kelelawar buah ke kuda, dan kemudian dari kuda ke manusia. Kontak langsung dengan cairan tubuh kuda yang terinfeksi dapat menyebabkan penularan.
8. Nipah virus
Virus Nipah yang biasanya ditularkan dari kelelawar buah ke babi, dan kemudian dari babi ke manusia. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh babi yang terinfeksi atau konsumsi daging babi yang terkontaminasi.
9. Dengue
Meskipun vektor utama penyebaran penyakit ini adalah nyamuk, manusia juga dapat tertular dengue melalui transfusi darah yang terkontaminasi oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk yang menggigit hewan yang terinfeksi.
Baca Juga: Langka Tapi Ada di Sukabumi, Kenapa Ikan Dewa Mahal?
10. Zika
Seperti dengue, virus Zika juga ditularkan melalui nyamuk. Namun, kasus penularan dari hewan ke manusia juga telah dilaporkan, terutama melalui kontak langsung dengan darah, urin, atau air ketuban hewan yang terinfeksi.
Itulah informasi seputar Zoonosis yang perlu diketahui dalam memperingati Hari Zoonosis Sedunia kali ini.